Pagi yang cerah di hari Senin, SMA Tunas Bangsa tengah mengadakan upacara bendera, semua murid dan guru berbaris rapi di lapangan. Barisan murid di sesuaikan dengan urutan kelas masing-masing. Dari kelas IPA sampai dengan Bahasa.
Di barisan kelas XI MIPA II tepatnya di barisan siswi paling belakang, terlihat keempat gadis yang sedang berbaris disana. Mereka nampak gelisah sebab panas matahari pagi yang cukup terik. Dan juga rasa pegal di kedua kakinya karna terlalu lama berdiri. Keempat gadis itu adalah Eliza dan para sahabatnya Jiena, Adelyn dan Abigail.
Saat ini adalah sesi dimana pembina upacara mulai maju kedepan untuk berbicara. Itu adalah hal yang paling di benci oleh seluruh murid SMA Tunas Bangsa, karena pasti akan memakan waktu yang cukup lama.
"Anjir lah pak Dayat lama bener ngomongnya, kaki gue udah pegel banget" protes Adelyn.
"Iya anjir, pak Dayat kalo udah ngomong sampe silsilah keluarganya juga di bahas" ucap Jiena yang sedang kesal.
"Pffttt anjir lo ji, gak gitu juga kali" sahut Eliza yang sedang menahan tawanya.
"Sstt diam guys, itu pak Heri lagi keliling lo pada mau disuruh maju kedepan?" Ucap Abigail.
Sontak ketiga gadis itu menggelengkan kepalanya dan kembali berbaris dengan rapi. Tak lama upacara pun selesai, semua murid berhamburan menuju kelas masing-masing begitu juga dengan Eliza dkk.
Mereka mampir sebentar ke kantin untuk membeli minuman. Lalu setelah itu kembali ke kelas, Eliza duduk di kursinya begitu juga dengan teman-temannya.
"Buset, kaki gue mati rasa" keluh Adelyn.
"Minggu depan kalo pembinanya pak Dayat lagi mending gue izin ke uks ajalah" sambungnya.
"Iya gue juga" sahut Jiena yang di bales anggukan oleh Eliza.
"Bigel lo ikutan gak?" Tanya Eliza.
"Nama gue Abigail anjir, bigel bigel" protes Abigail.
"Masih mending gue panggil bigel, dari pada Astuti, mau lo?" Tanya Eliza.
"Ngelunjak ya lo" sewot Abigail.
Eliza hanya tertawa, begitu juga dengan Jiena dan Adelyn. Tak lama guru pun masuk untuk memulai pelajaran pertama, mereka pun kembali ke bangku masing-masing.
Setelah beberapa saat, bel istirahat pun berbunyi, Eliza dkk memutuskan pergi ke kantin untuk mengisi perut. Seperti biasa, kantin begitu rame dan padat, Eliza tidak terlalu suka keramaian sebab ia akan merasa mual dan pusing.
Mereka pun mencari meja kosong yang tidak terlalu ramai dan akhirnya ketemu, Eliza bersama teman-temannya duduk disana. Jiena dan Adelyn pergi untuk memesan makanan mereka, sedangkan Eliza dan Abigail menunggu di meja.
Tak lama Jiena dan Adelyn pun datang bersamaan dengan pesanan mereka, mereka pun mulai menyantap makanannya dengan lahap.
"Cok, tadi gue ketemu mas crush" ucap Adelyn di sela-sela makannya.
"Oh ya? Siapa crush lo?" Tanya Eliza yang sedang menyendokkan bakso ke mulutnya.
"Lah, lo gak tau el?" Timpal Jiena yang di balas gelengan kepala oleh Eliza.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ROMANCE
Ficção AdolescenteEliza, gadis sederhana yang cantik dan ceria namun di balik itu terdapat segudang misteri tentang dirinya. Sampai suatu hari, seorang anak laki-laki murid pindahan hadir di kelasnya dan menjadi teman sebangkunya dan anak laki-laki itu selalu saja me...