015

80 7 0
                                    

╔.★. .════════════════════╗
🌷HAPPY READING ALL🌷 ╚════════════════════. .★.╝

Setelah kejadian di sekolah tadi, kini Jessica tiba di rumahnya dan masuk dengan keadaan kacau.

Baju penuh dengan tanah, lecet di mana mana, rambut yang berantakan, juga mata yang berkaca kaca.

Kedua orang tua Jessica yang tengah asyik menonton televisi terkejut ketika melihat Jessica menangis tersendu sendu.

Helena, ibu dari Jessica terkejut sekaligus panik melihat penampilan anaknya, "Yaampun sayang, are you okay?".

"Apa yang terjadi Jessi?" tanya sang ayah, Ferdian.

"Aku di bully ma, pa, mobil aku di bakar, rambut aku di jambak, di tendang, di tampar, sakit ma, sakit pa" parau Jessica.

"Siapa yang berani memperlakukan kamu seperti ini" balas Ferdian marah.

Jessica hanya terisak dan di tenangkan sang mama.

"Sudah sudah, besok mama sama papa akan ke sekolah kamu, dan minta penjelasan, kenapa mereka sampai membully kamu seperti ini" ujar Helena.

"Sekarang masuk ke kamar kamu ya, bersihkan diri lalu istirahat" lanjutnya.

Jessica mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

****

Keesokan harinya.

Jessica berjalan menuju ruang guru bersama kedua orang tuanya.

"Ngapain tu nenek lampir bawa orang tuanya" ucap Mahesa.

"Masalah kemarin kali, biasa, kang ngadu" jawab Erlian yang tengah fokus dengan gamenya.

"Alah anjir, cecan cecan gue kena masalah lagi ini pasti."

"PERHATIAN, PANGGILAN UNTUK ZEVANYA AL SOFIA ALTHALARIX, ALETTA ZIANA DANIELLE, SHEVARTA KAHYANA PARADISTA, DAN QUEENSHA BRIZILIA ZEARRA, HARAP SEGERA KE RUANGAN SAYA SEKARANG!!"

Suara pak Tejo menggema ke seluruh penjuru sekolah.

"Kan, udah gue duga" ujar Mahesa.

Aodra yang tengah makan di kantin pun mendengus kesal.

"Anjing emang, nama kita kayanya suka bener di panggil, heran gue" ujar Arta kesal.

"Kali ini masalah apa lagi ya" tanya Aletta yang tampak berpikir.

"Kayanya masalah kemarin deh Lee, gue yakin, si kutu kupret itu pasti ngadu" jawab Zea.

"Udah udah, mending kita langsung kesana aja" lerai Sofia.

Ketiga sahabatnya pun mengangguk dan pergi meninggalkan kantin, lalu menuju ke kantor sekolah.

Aodra pun masuk dan dengan santai mendudukan diri disofa yang ada di ruangan bk.

"Sudah kelihatan, kalau karakter anak anak ini buruk" gumam Ferdian yang masih bisa di dengar Arta.

"Heh om peyot, jaga mulut ye" ujar Arta dengan tatapan tajam.

"Jadi pak, kenapa kita di panggil kesini" tanya Aletta.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang