There's a chance

195 30 20
                                    

JINNY POV

Malam semakin larut dan Dita masih berdiri menungguku di bawah pohon itu. Perasaan cemas tentu membuatku diam-diam kembali ke tempat itu. Namun aku hanya memperhatikan Dita dari kejauhan saja.

“Haruskah aku menghampirinya?” Jelas aku sedang marah padanya, namun aku akan menyesal jika membiarkannya menungguku semalaman. Di tambah cuaca saat ini sangat tidak baik untuk tubuhnya.

“Hah, masa bodoh dengan harga diriku.” Akhirnya aku menyerah dan menghampiri Dita.

“Kamu sedang apa huh? Seharusnya kamu berada di rumah sekarang.” Tanyaku dan Dita terlihat senang dengan kehadiranku.

“Owh thanks God. Aku sengaja menunggumu di sini demi menebus kesalahanku.” Aku mendesah.

“Ini tengah malam dan cuaca di luar sangat tidak baik untuk tubuhmu. Pulanglah ke rumahmu.”

“Tidak mau.”

“Why? Kamu bisa sakit karena kedinginan.”

“Aku tidak mau pulang sebelum kamu mau memaafkanku.” Dita serius menatapku sementara aku terfokus menatap bibirnya yang terlihat pucat karena kedinginan.

“Mari bicarakan di rumah saja. Aku akan pulang bersamamau.” Raut wajah Dita seketika berbinar.

“Kamu serius? Kamu tidak marah lagi padaku?” Aku hanya berpura-pura mengabaikannya dengan berjalan melewatinya.

“Hei, kenapa tidak menjawabku?”

“Karena Jinny masih marah padamu.” Godaku dan aku bisa mendengar Dita tertawa.

“Tunggu aku.” Dita menyusulku lalu menggenggam tanganku dengan senyuman polosnya.

“Maaf atas sikapku yang sebelumnya. Aku menyesal karena tidak percaya padamu.”

“Kita bicara di rumahmu saja.”

“Tapi aku harus bicara sekarang juga, bahwa aku sudah memergoki perselingkuhan Minji.” Langkahku kemudian terhenti sejenak.

“Kapan memergokinya?”

“Beberapa jam yang lalu dan karena itu aku segera mencarimu. Aku benar-benar menyesal tidak mempercayaimu.” Dita tertunduk malu dan semakin menggenggam erat tanganku.

Itu artinya mereka sudah putus?

Tidak sadar aku sedang tersenyum bahagia sekarang.

“Uhhh, senyuman apa itu?” Dita mulai menggodaku dengan tatapan nakalnya.

“Tentu saja senyuman kemenangan. Dan bagaimana dengan hubungan kalian sekarang?”

“Kami sudah putus.” Aku menjerit di dalam hati dan akhirnya memiliki kesempatanku untuk mengisi kekosongan hatinya.

“Baiklah, aku sudah memaafkanmu.”

“Semudah itu?” Dita tampak tidak percaya dan aku meyakinkannya dengan mecium pipinya.

Kiyowo!

Karena tanpa seijinnya, Dita menatapku dengan tidak percaya dan wajahnya yang memerah benar-benar lucu bagiku.

“B-barusan itu apa?”

“Sebuah tanda bahwa kamu miliku sekarang.” Bisiku lalu bergegas melarikan diri dengan tawa konyolku.

“Hei, tunggu aku.” Dita langsung mengejarku dan kami bermain kejar-kejaran pada akhirnya.

   
00:30AM

Kami sudah di rumah saat ini. Dita sedang di kamar mandi sementara aku sedang duduk di atas tempat tidur. Tidak berselang lama, Dita datang ke hadapanku dan terlihat malu-malu untuk duduk di sampingku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ghost Beside meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang