Kantin

1 1 0
                                    

Sesampainya mereka di kantin, Nathalie mulai mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin untuk melihat bangku kosong, tepat di pojok itu kosong seperti biasa, seakan sudah menjadi singgasana bagi mereka berlima. Mereka berjalan kesana. Setelah duduk Nathalie mulai akan ke stand makanan untuk memesan sebelum itu mereka menawarkan kepada teman-teman Xavier yang ingin menitip. Mereka hanya memiliki sup kalkun yang sama seperti milik Nathalie. "Aku akan memesan" katanya sambil beranjak. "Ayo aku temani" jawab Xavier lalu mereka ke stand makanan.

Setelah makanan siap Xavier membawakan mangkuk pesanan teman-temannya sedangkan Nathalie hanya bawa satu miliknya, hal itu karena Xavier melarangnya membawa banyak takut tumpah dan mengenai nya. Nathalie akan kembali disusul Xavier yang membawa nampan berisi 4 mangkuk SOP di belakang Nathalie. Ia menoleh ke arah Xavier sambil berjalan hingga menubruk seseorang. Bruk pyarrrrrr

"Shitt, apa yang kau lakukan"gertak seorang yang ditumpahi sup panas itu. Nathalie kaget melihat muka gadis yang ditabraknya seram. "Kau tidak punya mata hah?"sentak gadis itu. ya dia Queen, ingin meninggalkan kantin malah di tabrak lagi oleh gadis ceroboh ini. Nathalie hanya diam sambil meremat tangannya gugup, ia tidak pernah dibentak, apalagi ini didepan umum. Semua orang melihat kepadanya seakan memintanya untuk menjawab. Xavier yang melihat itu langsung meletakkan nampan sup ke meja terdekat lalu menghampiri Nathalie, ia bisa melihat kekasihnya itu ketakutan dan malu. "Maaf, dia pasti tidak sengaja"jawab Xavier pelan, melihat Xavier ada disebelahnya Nathalie lalu mengamit tangan Xavier seperti meminta perlindungan. "Dasar gadis ceroboh, kalau memang matamu tak berguna buang saja, suka sekali kau sepertinya menabrakkan dirimu padaku" sinis Queen. "Aku sudah meminta maaf kenapa kau masih mengalahkannya" geram Xavier sambil menatap tajam mata itu. "Maaf mu tidak berguna tuan Xavier" sinisnya lalu pergi meninggalkan kantin. Semua bernafas lega juga kagum dengan sosok yang berani membentak Nathalie itu, sebelumnya tak ada yang berani karena Nathalie selalu dilindungi oleh Xavier dan Kawannya.

"Xavier aku minta maaf" jawab Nathalie pelan. "It's okay, kamu tidak sengaja sayang, ayo kita kemeja, nanti ku pesankan lagi makanan untukmu" jawab Xavier sambil mengelus pucuk kepala gadis itu dan mengajaknya kembali ke tempat duduk mereka. "Waw Sangat cantik dan menawan cewek tadi, aiss itu yang mengumpulkan tugas paling awal kan?" Girang Gerald. "Iya Damage nya sangat amat cool dan kecantikannya yang tiada tanding" jawab Lufi setuju. Dibalas gelengan oleh Jonathan, ia pun ikut memperhatikan tadi, ia tau bahwa sup yang ditumpahkan Nathalie sangat panas akan melukai tangannya, terlihat tangannya yang putih  bersih itu langsung memerah. Sesampainya Nathalie dan Xavier di meja, ia memberikan sup teman-temannya. Saat Xavier akan bangkit Jo bertanya "mau kemana xav".
"Memesan sup untuk Nathalie" jawab Xavier. "Tidak usah, ini Nat makan punyaku, aku mau pergi sebentar, ada urusan. Ungkapnya sambil berdiri lalu pergi dari sana menuju UKS. Teman-temannya tidak akan bertanya lebih lanjut karena Jonathan tidak akan menjawabnya. Mereka berempat akhirnya makan meninggalkan Jonathan yang pergi ke UKS.

Saat di UKS ia bisa melihat, gadis tadi sedang dikompres tangannya oleh murid kesehatan disini, muka datarnya seakan tidak merasa sakit saat es itu mengenai kulit nya yang memerah dan pasti perih. "Kau pergilah, aku yang akan mengompresnya" perintah Jonathan. "Baik jo" balas gadis itu menurut pada cowok yang terkenal akan kekuasaannya itu. "Apa tidak perih?" Tanya Jonathan yang tidak dijawab oleh Queen. "Hey aku berbicara padamu" jawab Jonathan menatap dalam mata queen yang terlihat malas itu. Merasa malas menanggapi Queen berdiri dan beranjak pergi keluar UKS meninggalkan Jonathan yang termangu, tidak biasanya ia mau perhatian dengan seseorang dan sekali ia perhatian langsung diabaikan?. Sial hanya Queen yang mampu menolak pesona Jonathan dan Teman-temannya.

Who I'am? QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang