Ella, atau sekarang kita sebut Riley tengah menikmati secangkir teh di taman mawar putih milik Duchess, ditemani oleh camilan manis. Riley menghirup udara dengan kuat, aroma mawar sangat memanjakan hidungnya yang dulunya hanya menghirup polusi di ibukota."Bentar bentar, ini kan ceritanya gue transmigrasi nih. Kira kira udah nyampe mana ya alurnya? Ni si putra mahkota udah 17 tahun apa belum?" Monolognya. Lalu karena malas berfikir ia pun tak begitu peduli.
Karena bosan,Riley berjalan mengelilingi taman mawar tersebut, sambil sesekali bersenandung ria.
"Namun aku akan tetap disini.. menunggu alam semesta menerima.. dan angin membawakan jawabannya karena detak jantung dan nadiku akan selalu.."
"Merindukanmu menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga bersyukurlah pada yang kuasa cinta kita di duniaa.. ohhh.."
"Im sorry if i say i need you.. but i dont care im not scared of love.. cause when im not with you im weaker.. is that so wrong? is it so wrong that you make me strong?"
"Anjayy suara gue bagus juga" karena lelah Riley memutuskan duduk bersandar dibawah pohon beringin disana.
Riley memejamkan mata menikmati semilir angin yang membelai lembut wajahnya. Eh tunggu, pohon beringin? Riley mendongak lalu membuka matanya, ia melihat sosok perempuan memakai dress putih dan matanya tertutup perban putih tengah duduk di salah satu dahan pohon yang cukup besar. Riley terkesiap, lalu secara spontan berteriak.
"Aarghh! Setaann!" Serunya lalu mengambil batu didekat kakinya kemudian melemparkannya kearah sosok itu.
Sosok itu mengaduh kesakitan, kemudian melompat turun dari dahan pohon dengan sempurna, dan ajaibnya sosok itu melayang diatas tanah. Riley yang melihat itu tentu saja semakin syok dan ngelag, tentu saja hal itu masih belum bisa diterima olehnya yang dulunya adalah manusia normal.
"Salam dari penyihir ini untuk nona muda.." ujar penyihir itu sambil membungkukkan badannya dengan tenang. Tampak tidak terganggu dengan Riley yang telah melemparinya dengan batu. Mungkin penyihir itu tahu jika nonanya telah hilang ingatan. Lalu tiba tiba menghilang begitu saja.
Riley tentu saja tercengang dengan hal itu, sungguh jika bisa ia ingin segera kembali ke dunianya dulu agar bisa hidup dengan normal.
'Riley POV'
Bisa bisanya gue malah pahpoh gini dah, jujur nih ya kayaknya gue jadi manusia paling ga tau apa apa dibanding bocil bocil di dunia ini deh.
Aaaa pengen balikk..
Ekhmm.. atau gak gini aja, gue ke perpus di kastil ini aja deh terus nyari info tentang dunia ini sebanyak banyaknya biar ga kaya orang linglung disini.
Akhirnya gue nanya letak perpus ke salah satu pelayan yang gue temui. Dan sampailah gue disini, di perpustakaan keluarga Leeside. Oke, pertama tama kita cari buku tentang pengetahuan umum dulu.
Setelah muter muter rak pertama yang gue lihat, akhirnya ketemu juga tuh buku. Judulnya adalah Athenous, isinya ya seputar nama nama raja serta permaisurinya dan lain lain lah soalnya belum gue baca wkwk.
Nah mari kita lihat siapa pendiri kerajaan Athenous, ternyata pendirinya ialah raja Orland Ther Athenous yang didampingi oleh leluhur Riley yang bernama Leeside. Lalu raja raja yang lain, hingga raja yang menjabat saat ini yaitu Yang Mulia Egras Teyran de Athenous yang tak lain adalah Ayah Maverick Theodore de Athenous.
Hmm.. oke kita baca lembar selanjutnya. Disana dikatakan bahwa kerajaan ini sebenarnya didirikan oleh pemberontak kerajaan Darkvous yang kini telah musnah dan berganti nama menjadi Athenous. Serta beberapa kerajaan yang masih menjadi musuh kerajaan Athenous hingga kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not a Villain
Fantasy"No- nona.." Terlihat seorang wanita berpakaian pelayan tengah membangunkan seorang gadis yang baru menginjak masa remaja. Tapi anehnya, gadis itu belum bangun juga padahal pelayan itu sudah membangunkannya sejak satu jam yang lalu. Pelayan itu keh...