#11 [kembali]

41 6 0
                                    

Genre: angst
.
.
.
.
.
.

Author: maaf kalau ada typo.

Levi dan moblit sudah menunggu berhari hari disana yang hanya mereka harapkan cuman satu, hanji sadarlah.

Tiba tiba alat deteksi jantungnya berbunyi, levi dan moblit panik mereka langsung memanggil dokter

"DOKTER?!?" teriak moblit

Dokter dan suster lainnya langsung datang dan memeriksa hanji, levi dan moblit, mereka melihat hanji yang sedang seperti di setrum dan semua suster membantu dokter itu, dokter mencoba fokus dan berusaha semaksimal mungkin, moblit dan levi yang melihatnya hanya bisa kaget, dan moblit menangis.

1 ruangan itu sangat kacau dokter selalu mengecek mesin itu, hanji seperti manusia mesin, banyak sekali alat medis yang mengelilingi nya, hanji masih tidak sadar,

Ya sudah saatnya tiba.

Mesin itu berbunyi dan menunjukkan garis lurus, yang berarti pasien itu meninggal. Ia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Hanji? Mengapa?" Moblit mengucapkannya dengan tangisan histeris

Levi hanya bisa menangis dalam lubuk hati paling dalam

"Hanji? Kau sudah kesana duluan ya? Tunggu aku ya hanji?" Batin levi

______________________


"HANJI!" Teriak levi

"Ehh ada apa?" Hanji bangun dari tempat tidurnya

"Bisakah kau cepat sekarang sudah jam berapa?" ucap levi

"Baiklah tunggu aku nanti!" Jawab hanji

Hanji bergegas memakai bajunya dan keluar dari kamarnya

"Sudah selesai kau kusomegane?" Tanya levi dengan kesal

"Ahh tentunya, levi sepertinya aku mengalami mimpi yang sangat panjang" ucap hanji

"Jangan mengarang" ujar levi

"Baiklah" ucap hanji

"Kau kemarin kenapa hanya tidur pulas? Ku banguni kau tidak bangun bangun" ucap levi

"Kemarin? Kemarin aku hanya mengingat kalau aku kecelakaan dan mendengar suara sirine" jawab hanji

"Tunggu.. TUNGGU INI DIMANA?!" kaget hanji

"Hanji kau kenapa? Seperti baru bangun di dunia" ucap levi

"Levi, ini bukan jaman kita kenapa kita disini?!?kenapa ada raksasa?" Bingung hanji

"Hanji. Bisakah kau mengerti?! Ini jaman kita lagian apa apaan kau tidak kecelakaan tubuhmu masih segar" ujar levi

Hanji menghentikan langkahnya

"Levi.. kau berkata kepadaku, tolong jangan tinggalkan aku lebih dulu" ucap hanji

Levi sontak kaget, perasaan ia tidak pernah berkata seperti itu depan hanji

Always. [levihan] END. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang