Chapter. 20

2.2K 290 56
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

K E D U A

.
.
.
.
.
.
.

KOOKV STORY

.
.
.
.
.
.
.

BY. WHIEGGUKV97

.......

Wonwoo merasa sikap Jeongguk begitu tidak adil.

Wonwoo selalu di abaikan tidak di pedulikan dan Wonwoo selalu saja banyak mengalah dari Taehyung.

Sebenarnya siapa orang kedua di sini?

Jelas bukan Wonwoo, Taehyung lah orang kedua itu tapi mengapa Taehyung yang banyak menang darinya.

Wonwoo tak bisa menerima nya.

Jelas sekali Taehyung ingin merenggut semua miliknya.

Kemarahan yang selalu Wonwoo pendam ia sudah tak bisa lagi menahan nya, dengan langkah lebarnya ia menghampiri Taehyung yang sedang meminum susu di dapur.

Wonwoo akan membunuh bayi itu secara langsung.

Pranggg...

"Hyung!" kaget Taehyung saat Wonwoo melempar sebuah gelas di hadapan nya.

Beruntung Taehyung bisa cepat menghindar.

"Bercerai lah dengan suami ku, kau tidak berhak merebut suami orang Kim Taehyung!"

"Tapi aku tidak merebut siapapun"

Wonwoo menarik rambut Taehyung kasar, Taehyung merintih kesakitan sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri dari Wonwoo.

"Akhh hyung lepaskan!"

"Kau tak pantas Taehyung, aku yang memungut mu di jalan aku yang merubah hidup mu seharusnya kau berterima kasih pada ku bukannya malah berebut semua milik ku."

"Jika bayi ini tak lahir, aku yakin Jeongguk akan menceraikan mu sesuai keinginan ku dan perjanjian kita dulu."

Taehyung panik saat Wonwoo mengambil sebuah pisau lalu mengarahkan nya ke perut nya.

"Tidak hyung, jangan lakukan itu pada anak ku hiks.."

Wonwoo melepaskan jambak kan rambutnya Taehyung segera melangkah mundur memeluk perutnya sebisa mungkin, Taehyung harus melindungi anak nya.

Wonwoo benar benar sudah gila.

"Anak itu harus mati."

"Hyung jangan ku mohon, tolonggggg!!!"

Tidak ada siapapun, Wonwoo sengaja menyuruh semua asisten rumah untuk pulang lebih awal.

"Tidak akan ada orang yang menolong mu, matilah!!"

Taehyung terkejut saat melihat darah yang keluar begitu banyak bukan darinya melainkan perut Wonwoo yang tertusuk pisau, karena gerakan tangan Taehyung yang memutar balikan pisau itu.

Wonwoo terjatuh menahan rasa sakit di perut nya.

Taehyung panik ia dengan cepat menarik pisau di perut Wonwoo, namun tak lama kemudian seseorang datang dan itu adalah Jeongguk.

"Wonwoo!"

Wonwoo sudah tak sadarkan diri Jeongguk menatap Taehyung tajam.

Sungguh ia tak menyangka Taehyung yang ia kenal berhati lembut bisa melakukan hal seperti ini.

"Apa yang kau lakukan Jeon Taehyung!" bentak Jeongguk.

Taehyung reflek menjatuhkan pisau dari tangan nya.

"Gak mas kamu salah paham, ini gak seperti yang kamu pikirkan"

Jeongguk memilih mengangkat tubuh Wonwoo membawanya ke mobil menuju rumah sakit, meninggal kan Taehyung yang menatap kosong kepergian Jeongguk.

.
.
.
.
.
.

Wonwoo di operasi Jeongguk bahkan harus mendonorkan darahnya karena Wonwoo kehilangan begitu banyak darah, Jeongguk menggigit kuku jarinya rasanya ia begitu cemas dan khawatir.

Tak lama kemudian ibu ayah dan Taehyung datang ke rumah sakit.

"Jeongguk apa yang terjadi? Kenapa Wonwoo bisa terluka seperti ini" tanya Luhan.

"Untuk apa kau datang ke sini? Apa kau akan berusaha membunuh Wonwoo lagi!"

Tubuh Taehyung bergetar ia tak percaya Jeongguk menganggap nya seperti itu.

"Jeongguk apa apaan kau membentak Taehyung seperti itu!" kesal Luhan.

"Dia berusaha membunuh Wonwoo Eomma, aku melihat nya sendiri apa tujuan mu membunuh Wonwoo karena ingin memiliki aku sepenuhnya jawab aku kim Taehyung!!!"

Jeongguk mengguncang keras tubuh Taehyung rasanya ia begitu marah karena Taehyung hanya diam saja.

Luhan mendorong tubuh Jeongguk untuk menjauh dari Taehyung.

"Kau gila! Dia sedang hamil kau tidak bisa menuduh orang tanpa bukti apapun"

"Aku tak butuh bukti, aku sudah jelas melihat nya."

Taehyung memilih pergi hatinya sangat hancur Jeongguk dengan begitu tega menuduh nya.

Jeongguk mengacak rambutnya kasar, sungguh Jeongguk tak ingin menuduh Taehyung seperti ini tapi ia begitu jelas melihat Taehyung yang menarik pisau itu dari Wonwoo.

Taehyung yang baik Taehyung yang begitu tulus dan berhati sehangat mentari, bisa melakukan hal seperti ini.

Membunuh, Jeongguk sungguh tak ingin mempercayai itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung tak pernah pergi kemana pun setiap hari ia menunggu dan terus menunggu Jeongguk pulang.

Sudah tiga hari sejak kejadian itu Jeongguk belum juga pulang dari rumah sakit.

Taehyung sebenarnya ingin ke sana tapi ia terlalu takut jika Jeongguk akan memarahi nya lagi.

Mendengar suara mobil datang Taehyung dengan cepat membukakan pintu utama, Jeongguk baru saja datang bersama Wonwoo yang terlihat masih begitu lemas.

"Mas Jeongguk."

Jeongguk hanya melihat nya sekilas melewati Taehyung begitu saja menuju kamar nya, Wonwoo harus beristirahat karena masih masa pemulihan.

"Bawa barang mu keluar dari kamar, tidurlah di kamar tamu mulai saat ini"

"Aku tidak salah mas" lirih Taehyung.

"Lalu apa yang aku lihat itu juga salah? Aku tidak buta Taehyung"

Maka malam itu Taehyung tidur di kamar tamu Jeongguk sama sekali tak menemui nya.

Memeluk perut nya Taehyung berusaha tersenyum walaupun air matanya tak bisa berhenti untuk menangis.

Tanpa Taehyung tau Jeongguk berada di depan kamarnya menatapnya begitu lama Jeongguk ingin menemui anaknya, tapi ia masih begitu marah dengan sikap Taehyung.

Jeongguk bisa mendengar suara tangisan Taehyung dari dalam.

Hatinya beberapa kali tergerak ingin membuka pintu, namun selalu ia urungkan.

"Maaf Taehyung, aku masih terlalu kecewa dengan mu"

Tbc.

Maaf klo komentar kalian jarang aku balas

Semoga masih setia baca ya😁

Kedua || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang