Bab 29: Mengejutkan Penonton, Suara Berlama-lama!

784 69 0
                                    

Bab 29: Mengejutkan Penonton, Suara Berlama-lama! (Mencari Tiket Evaluasi Bunga)IKLANIKLAN

"Su kakak, bisakah dia benar-benar bermain gitar?"


Pada saat ini, An Yuexi di antara hadirin juga menatap Su Chen dari dekat.


Dia relatif dekat dengan panggung, dan dia bisa dengan jelas merasakan bahwa cara Su Chen memegang gitar agak kaku dan berkarat.


Tatapan Su Chen menjadi semakin khawatir.


Juga khawatir adalah tiga teman sekamar Wang Xin.


"Hei, apa menurutmu Kakak Chen bisa bermain gitar?" kata Wang Xin.


Chen Chi menghela nafas: "Bahkan jika dia tahu cara bermain, dia seharusnya tidak sebagus itu Zhang Kai. Saya juga telah belajar gitar untuk sementara waktu, dan Zhang Kai memainkan gitar dengan sangat baik. Dia berbicara tentang latihan amatir, tapi saya kira setidaknya dia bisa bermain gitar. Saya telah belajar selama sepuluh tahun."


"Lalu ada apa, bukankah Saudara Chen akan ditampar kali ini?" Wang Jianqiang juga mengerutkan kening.


"Hei, kuharap Kakak Chen benar-benar bisa melakukannya. Lagi pula, dia sepertinya percaya diri sekarang, jadi dia tidak boleh bermain buruk, kan?"


Mereka bertiga hanya bisa menghibur diri seperti ini,


Dan Su Chen, di bawah tatapan semua orang, mengambil gitar, menyesuaikan mikrofon, dan duduk di kursi di depan mikrofon.


Saya harus mengatakan, sudah lama sejak saya bermain, dan tangan Su Chen yang menyentuh gitar agak berkarat.


Jika Goldfinger tidak memberinya peningkatan besar pada gitarnya, dia akan malu naik ke atas panggung untuk mempermalukan dirinya sendiri.

IKLANIKLAN

Setelah sedikit mengenal gitar, penampilan Su Chen akhirnya dimulai.


"Ding!"


Diiringi dengan suara pertama.


Seluruh sikap Su Chen berubah seketika.


Segera setelah itu, bagian-bagian nada indah menari-nari di udara.


Setiap orang yang hadir merasa gemetar saat mendengar musik.


Suasana kesepian dan kesepian yang tak terlukiskan menyapu seluruh auditorium dalam sekejap.


Kesedihan samar dalam lagu itu membuat semua orang berdenyut entah kenapa.


Jelas, suaranya tidak terlihat, tetapi semua orang yang hadir tampaknya telah melihat istana yang megah dan megah, yang secara bertahap membusuk dalam sungai sejarah yang panjang, dan kejayaannya yang dulu menghilang sedikit demi sedikit.

Ibuku Membual Tentang Aku,Membuatku Menjadi Dewa Laki-Laki Yang Maha KuasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang