『3.5』

587 80 12
                                    

⚠ 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 ⚠

➺ Typo bertebaran di mana mana
➺ Alur cerita yang abstrak
➺ Hanya sebuah cerita fiksi

▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭
┇𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠┇
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Beberapa kebenaran yang terungkap

━━━ ୨୧ ━━━

"Haaaa? Kita? Rekan? Sejak kapan?"

Deg!

UN terdiam seribu bahasa tak dapat menjawab ucapan EU yang baru saja terlontar.

"Tapi - selama ini?" UN berusaha berucap sedikit demi sedikit untuk memastikan apa semua ini benar terjadi.

"Apa? Selama ini kita bekerjasama layaknya rekan? Mungkin hanya kau saja yang menganggapnya tapi tidak dengan ku"

Deg!

Lagi dan lagi, UN di buat terdiam akibat pernyataan yang benar - benar di luar ekspektasinya.

"Sejak dulu hingga sekarang tak pernah ada kata rekan antara kita berdua, aku hanya menganggap mu sebagai batu loncatan ku untuk mencapai titik ini dan sekarang aku sudah berhasil meraihnya, aku tidak membutuhkan mu lagi"

Deg!

Lagi, lagi dan lagi. EU sang rekan terpercaya UN karena kedekatan mereka sejak kecil hancur ber keping - keping akibat perbedaan pihak antar keduanya membuat pengkhianat - an melekat dalam persahabatan mereka.

"Ah... Sejak - dulu?"

"Huh? Kau tak menyadari nya sama sekali? Haha, lucu bahkan sang bawahan lebih dulu menyadari ketimbang sang atasan" EU terkekeh kecil melihat UN seakan orang bodoh yang mudah tertipu daya.

"Bawahan? Siapa - yang kau maksud?"

"Hm? Tentu saja dua orang yang berdiri di belakang mu, bahkan mereka sudah tau sejak ber tahun - tahun yang lalu bahwa semua ini akan terjadi"

Penjelasan itu langsung menarik perhatian EU melirik dua orang yang berada di belakang nya dan terdapat NATO serta WHO disana.

"Kalian -" UN bergetar, apa yang akan terjadi lagi? Apa akan ada lebih banyak pengkhianat disini?

"Tidak! Jangan percaya ucapannya! Kami tak tahu apa - apa! Kumohon percaya pada kami!" Cekal WHO tidak membenarkan pernyataan EU.

UN kembali melirik ke arah EU, "Kau mau mengadu domba kami, huh?, Untuk apa aku mempercayai pengkhianat seperti mu!" Kecam UN.

EU terdiam sejenak kemudian tersenyum kecil, "Benar, aku pengkhianat dan tidak ada siapa pun yang percaya pada pengkhianat, namun semua itu benar kan, NATO?" EU sedikit menekan kalimat nya saat menyebut nama NATO.

UN kembali menoleh ke arah NATO, "Apa yang dia katakan itu benar? - NATO!! Jawab aku!"

NATO hanya menunduk tak menggubris ucapan Organisasi itu sama sekali. NATO menggigit bibir bawahnya menahan diri agar tak mengucapkan sepatah kata pun.

Endless Regret || CH [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang