Chapter Spesial

821 81 16
                                    

"Aku memang yang selalu menjaganya, namun aku akan kalah dengan yang dicintai nya"

- Netherlands

━━━ ୨୧ ━━━

Drap! Drap! Drap!

Seorang pemuda tengah berjalan di sepanjang kerumunan orang - orang. Terdengar, mereka menyoraki nama sang pemuda dengan sangat keras sekaligus penuh rasa hormat.

"Selamat pagi, Pangeran Dirgantara, saya UN tunduk pada anda" sahut seorang Organisasi dengan senyum simpul nya.

"Ah, siapa yang anda panggil, Tuan UN?" Balas nya seraya menoleh ke segala arah.

"Haha, anda bercanda... " Lanjut UN terkekeh kecil.

Indonesia atau Dirgantara itu hanya menggeleng kemudian tersenyum.

"Jangan pernah pakai nama itu di dalam Academy, sekali aku melangkahkan kakiku disini, aku akan tetap menjadi Indonesia yang kalian kenal"

UN lantas terdiam kemudian tersenyum, "Dengan sifat mu itu kau sangat terlihat seperti Indonesia yang kami kenal"

Indonesia tertawa kecil, dan dari samping beberapa country terlihat berlari ke arahnya.

"INDO!" Panggil mereka serempak

"Philippines, Belarus, South, Spain, Portugis, dan Palestine, serta kalian semua?"

Indonesia kembali tersenyum melihat raut bahagia mereka itu ketika melihat kehadiran Indonesia. Itu sangat menyenangkan.

"Hey! Hey! Bersikaplah sopan pada Pangeran!" Perintah Seato pada para country.

"Pangeran? Siapa? Dia Indonesia, Sahabat kami!" Cekal Palestine tidak membenarkan ucapan Seato.

Semuanya lantas mengangguk setuju ucapan Palestine.

Hingga semuanya lantas tertawa akan itu. Indonesia hanya menghela nafas lalu tersenyum kecil.

'... Benar - aku bahagia disini, Bunda - Kakak - Dan - Netherlands"

━━━ ୨୧ ━━━

Di suatu Padang rumput yang luas terdapat dua orang yang tengah saling berhadapan, mereka terlihat tengah berbincang. Satu nya seorang wanita dan satu nya seorang Pria. Entah apa yang terjadi, Tampak jelas raut wajah sang wanita terlihat khawatir.

"Pergilah... "

"Apa maksud mu?"

"Pergilah dan ambil kesempatan ini"

"Tapi, itu milik mu, aku - aku tak berhak mendapatkan nya. Seharusnya kau yang pergi"

"... Tidak, ini seharusnya milik mu"

"Aku tidak ingin menerimanya, tolong jangan paksa aku!"

"... Ku mohon pada mu, ambil lah, dan pergi. Kau yang berhak mendapatkan nya. Kau berhak hidup, kau yang di inginkan olehnya dan bukan aku"

"Tapi - bagaimana dengan mu?"

"Pergi, Palestine. Aku tak berguna lagi bila harus kembali ke dunia. Indies sudah bahagia"

"... Sialan! - baik! Tapi jangan halangi aku untuk membenci mu!"

"... Tidak masalah. Dan mungkin sekarang saatnya, pergi - hiduplah kembali ke dunia"

"... Maaf, aku mengambil kesempatan hidup mu"

"... Itu sudah seharusnya milikmu"

Perlahan demi perlahan, tubuh wanita itu menghilang menjadi butiran debu.

Endless Regret || CH [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang