Ba'da Dhuhur Gus Faqih dan Syifa membawa Andre ke Rumah lama Gus Faqih dimana rumah itu menjadi saksi bisu terbunuhnya Zahra, sedangkan Yuda dan Hasbi pergi ke Rumah Azzam untuk mencari ayah Hamzah itu dan menjadi mata-mata di Rumah itu mencari bukti bahwa Rosa dan Bela dalang di balik kasus ini.
Terlihat ekspresi takut dan gugup di wajah Andre saat sudah di rumah itu, Gus Faqih semakin yakin kalau Andre memang terlibat dalam pembunuhan Zahra, sebelumnya Syifa dan Gus Faqih tidak memberitahu Andre jika mereka akan ke rumah ini agar Andre tidak beralasan untuk tidak ikut.
"Gus, Syif kita ngapain ya ke rumah ini?" tanya Andre dengan raut wajah takut dan cemas.
"Duduk dulu! nanti Gus Faqih yang jelasin maksud kita bawa kamu ke rumah ini," jelas Syifa.
Andre mengikuti instruksi dari Syifa ia duduk matanya melihat sekeliling rumah, keringat mulai bermunculan kenapa suasananya menjadi tegang seperti ini biasanya ia tidak akan gugup dan tegang ketika di hadapan keduanya apa mungkin karena rumah ini? Andre tidak tau saja sejak tadi Gus Faqih memperhatikan gerak-geriknya.
"Ekhem, saya langsung saja ya tidak usah basa-basi," ucap Gus Faqih dengan raut wajah datar
ia mengeluarkan barang-barang dari tasnya dari mulai sandal yang terbakar sebagian, obat yang ia temukan di kamar Andre dan satu lagi jaket yang ia temukan di halaman belakang Pesantren tepat di balik tembok yang bolong itu, jaket itu yang dipakai seseorang dalam video rekaman pembunuhan Zahra dan rekaman cctv saat terjadi kebakaran.
"Saya mau minta kamu jujur pada saya dan Syifa, pasti kamu mengenal semua barang ini dan pasti kamu sudah tau apa pertanyaan yang saya ajukan pada kamu," ujar Gus Faqih.
Andre menunduk setelah melihat barang-barang itu dan mendengar ucapan Gus Faqih. "Maaf, maaf Gus Syif."
Ucapan itu membuktikan kalau kecurigaan Gus Faqih benar, Syifa tidak menyangka Andre bisa melakukan hal jahat itu hatinya memanas ingin meluapkan semua emosi yang sejak dulu terpendam, bagaimana perasaan kalian jika tau yang membunuh sahabatnya itu orang terdekat, orang yang dulu pernah sangat ia percaya, orang yang terlihat baik namun mempunyai hati sejahat itu sampai tega menghilangkan nyawa seseorang.
"Kenapa mas kenapa kamu tega bunuh Zahra, dia punya salah apa sama kamu sampai tega buat dia jauh dari kita semua," lirih Syifa wajahnya memerah ingin meluapkan emosi namun tidak bisa ia malah menangis mungkin hatinya terlalu lembut hingga tidak bisa meluapkan amarahnya.
"Maaf Syif, saya terpaksa melakukan itu semua," jawab Andre dengan raut wajah yang merasa sangat bersalah.
"Apa yang membuat kamu melakukan hal berdosa itu ustadz Andre, benar-benar saya tidak menyangka walaupun itu perbuatan dosa masa lalu kamu harus bertanggung jawab," ucap Gus Faqih tetap tenang menahan amarah ia berusaha untuk tidak memojokkan Andre agar dia mau bercerita kejadian masa lampau itu.
"Saya melakukan itu karena Bela, dia adalah sepupu saya, dulu saat saya akan pergi ke Cairo keadaan perusahaan ayah saat itu mangalami kerugian menurun drastis semua investor mencabut semua investasinya, Perusahaan sudah di ambang kebangkrutan, saya memutuskan untuk tidak jadi berangkat ke Cairo, karena saya harus menyelamatkan Perusahaan, dan ayah saya saat itu masuk Rumah sakit karena penyakit jantungnya kambuh."
Satu fakta lagi yang Syifa baru ketahui kalau Bela adalah saudara sepupu Andre, ternyata benar ucapan Gus Faqih kalau Andre tidak pergi ke Cairo saat itu ia jadi merasa bersalah pada suaminya karena tidak percaya akan ucapan Gus Faqih. Mungkin sudah jalan takdir Allah seperti ini, kalau saat itu Andre meminta tolong pada keluarga Syifa mungkin bisa saja di bantu.
Karena saat itu status mereka sudah bertunangan, Ayah Syifa pasti siap membantu jika Andre mau bercerita hal itu, mungkin memang Andre bukan jodoh Syifa Allah membuat alur kehidupan Syifa menuju Gus Faqih yang memang sudah garis takdir di lauhul mahfuz.

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)
Spiritual- Zona teka-teki 1 - Kalian baca cerita ini siap-siap jadi detektif "Menikahlah dengan suamiku dan jaga baby Hamzah." Syifa Adzkia Husna, si gadis super aktif itu harus rela menjadi ibu pengganti dan menikah dengan duda pasif yang tak lain adalah s...