Two

1.4K 165 24
                                    

Agreement

Setelah kejadian Panjang kemarin malam, Hinata Kembali disibukkan dengan pekerjaannya sebagai model. Libur seharian kemarin cukup menguras emosi hanya karena bertemu dengan Uchiha Sasuke. Sayang sekali pria itu menolak tawarannya. Padahal rencananya yang sudah matang ini pasti akan berhasil. Walaupun tanpa pernikahan, yang terpenting adalah pair.

Hinata juga memiliki ide gila agar Sasuke mau menandainya, dengan begitu rencana setelah ia hamil dan memiliki anak dengan Sasuke akan memperkuat kedudukan pria itu dalam perusahaan Hyuuga. Tidak hanya itu, mungkin Sasuke juga bisa memiliki keseluruhan Hyuuga Corp.

Tapi pria itu seakan tidak peduli dengan semua ini, ia bahkan sampai-sampai harus repot mengumbar semua aib pria itu agar Sasuke sadar akan kekalahannya untuk melawan Sai.

Hinata perlahan menghirup udara sore hari ini. Wangi kopi susu miliknya cukup membuat pikirannya yang berkecamuk menjadi lebih tenang. Semua urusan permodelannya sudah selesai untuk hari ini. Jadwalnya cukup padat karena beberapa brand berlomba menggaetnya untuk menghadiri acara mereka.

Dan akhirnya ia bisa beristirahat. Omong-omong, ia sedang sendirian disini. Kedai kopi dekat dengan perusahaan Uchiha. Ia hanya memakai kacamata hitamnya, lalu coat Panjang berwarna palet untuk menutupi pakaian seksi seorang model di dalamnya. Suasana disini cukup tenang karena pengunjungnya memang sedikit. Tapi Hinata cukup menyukai menu-menu yang ditawarkan. Harusnya kedai ini cukup popular, tapi entahlah mungkin karena sekarang masih hari kerja jadi pengunjungnya masih sedikit. Hal itu membuat Hinata cukup tenang, karena pastinya orang-orang pasti sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hinata berencana menemui Sasuke lagi. Tidak mungkin ia menyerah begitu saja. Sesuai dengan data yang ia miliki tentang Sasuke, pria itu hanya bekerja sebagai manager di perusahaan pusat. Masih ada beberapa menit lagi sebelum jam kerja perusahaan itu berakhir sehingga ia harus menunggu sedikit lebih lama disini.

Kabarnya, Sasuke pagi ini membuat kesalahan. Pria itu tidak sengaja memasukkan data ke tempat yang tidak semestinya, sehingga membuat Sai menegur adiknya tersebut. Namun, yang Hinata sayangkan adalah Sasuke harus dipermalukan Kembali di depan karyawan-karyawan lain. Pria itu pasti sangat malu. Hinata jadi kasihan padanya. Maka dari itu, selain ingin menyogok Sasuke agar mau menerima rencananya, mungkin ia bisa saja menghibur pria itu.

Hingga, akhirnya setelah sempat melirik jam tangannya beberapa karyawan dari Gedung besar di seberang kedai mulai berhamburan. Segera ia berdiri, merapikan sedikit pakaian dan kacamatanya, lalu berlalu pergi. Baiklah, mari bertemu si calon ayah anaknya. Hinata terkekeh sendiri memikirkan hal itu.

.

.

.

Sasuke menggeram. Kepalan tangannya masih saja padahal kejadiannya sudah sejam yang lalu. Sai, si sialan itu. Membuatnya sangat malu. Apa-apaan yang dilakukannya tadi. Yah, memang benar kalau Sasuke melakukan kesalahan, tapi haruskah dipermalukan seperti itu? Kalau saja ia lebih teliti, mungkin tidak akan seperti ini. Tapi, si brengsek itu!

Hah, lihat saja. Sasuke akan membalas pria itu sepuluh kali lipat dari apa yang dilakukannya hari ini. Biar saja masih bersaudara, tapi Sasuke tidak akan menjatuhkan harga dirinya hanya karena hal itu. Itachi masih lebih baik, karena pria itu memang peduli pada saudara-saudaranya.

Kakinya sampai di basement, bersiap mencari mobilnya. Sampai akhirnya mata tajamnya menatap ke arah seorang Wanita berambut Panjang sedang berdiri dekat dengan mobilnya. Ia berjalan lebih cepat, hingga ia lebih dekat dengan Wanita itu. Rambut Panjang berwarna indigo itu membuatnya teringat akan seseorang, tapi memangnya apa yang dilakukan Wanita itu bila ia benar-benar disini-

AcceptabilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang