Bagian 6: Menjelang Perang

308 32 19
                                    

Ibukota Qua-Toyne, Kadipaten Qua-Toyne
Kalender Sentral, 3 Maret 1639/27 Maret 2027

Ibukota Qua-Toyne adalah ibukota dari Kadipaten Qua-Toyne. Di kota ini lah pusat pemerintahan dari seluruh Kadipaten berjalan, dan perdagangan di kota ini adalah yang paling pesat nomor 2 di seluruh Qua-Toyne setelah Maihark.

Di sebuah jalan besar di ujung kota, terdapat sebuah bangunan yang cukup besar dibandingkan bangunan lain. Bangunan itu memiliki 4 lantai, dan berbahan dasar kayu. Meski begitu, interiornya diterangi oleh semacam lampu dari kristal magis.

Bangunan itu merupakan markas dari organisasi tentara bayaran yang mana sebagian besar orang-orang di Qua-Toyne sudah mengetahuinya, yakni Forgotten Soldiers (Prajurit Yang Terlupakan). Organisasi itu dipimpin oleh seseorang yang ternyata adalah mantan personel TMRI, yakni Franz Haidar.

Di sebuah ruangan di dalam bangunan yang dihiasi oleh lampu kristal magis itu, ada rapat penting yang akan segera dilakukan. Salah satu dari mereka, yakni Wakil Ketua Organisasi Aldina, mulai berbicara.

"Rapat akan segera dimulai."

Setelah semua orang mendengar kata-kata itu, mereka pun langsung diam di kursi mereka dan mulai serius.

Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua Organisasi, yakni Praka (Prajurit Kepala) Franz Haidar. Beberapa orang penting lain yang menghadiri rapat tersebut adalah:

- Wakil Ketua Organisasi, Aldina
- Sekretaris Organisasi, Harkyn
- Komandan Divisi Infanteri, Eveline
- Komandan Divisi Artileri, Parsa

Aldina kemudian berdiri dan mengatakan, "Rapat akan dimulai dengan kata-kata dari Ketua Franz."

Franz pun berdiri tegak dari kursinya, kemudian matanya menyapu seluruh ruangan termasuk semua orang yang ada didalamnya. Dengan pandangan dan postur tubuh seperti itu, dia memberikan image bahwa dia adalah orang yang harus didengarkan.

"Terimakasih. Baik semuanya, kita sudah mendapati laporan bahwa tidak lama lagi, Kekaisaran Louria akan menyerang Qua-Toyne dan Quilla. Karena itulah, kita sebagai Organisasi Forgotten Soldiers akan turut membantu mempertahankan Qua-Toyne dari Louria yang nirakhlak itu." kata Franz dengan penuh semangat. Jiwanya membara layaknya api yang sedang berkobar saat mengatakan itu, karena dia sangat ingin mempertahankan Qua-Toyne.

"Woah..."

Anggota yang lain pun terkejut mendengar perkataan dari Franz, karena baru kali ini organisasi tentara bayaran semacam Forgotten Soldiers akan dikerahkan ke medan tempur, setidaknya di dunia ini.

"Akhirnya senjata kita bisa dipakai di medan pertempuran yang seperti ini! Biasanya kita selalu memakai Crystal Musket untuk berburu atau bahkan sekedar latihan." ucap salah satu anggota dengan nada penuh semangat.

Senjata dari organisasi tentara bayaran Forgotten Soldiers adalah CM Mark I, alias Crystal Musket, sebuah Musket yang menggunakan kristal sebagai mesiu dan pelurunya, dan senjata tersebut memiliki fitur menembak secara semi-otomatis. Memang sangat tidak wajar ketika ada musket yang bisa menembakkan peluru secara semi-otomatis. Namun secara harfiah, Musket tersebut adalah senapan semi-otomatis yang berbentuk seperti Musket.

 Namun secara harfiah, Musket tersebut adalah senapan semi-otomatis yang berbentuk seperti Musket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Summoning Socialist Republic of IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang