Mundur ke tanggal 1 Maret 2028
Gedung Kementerian Luar Negeri R.S.I, Jakarta
Pukul 16.07Seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri R.S.I bernama Maria telah meminta untuk bertemu dengan duta besar dari Mu, langsung di Jakarta.
"Perkenalkan, saya Yuuhi, duta besar Mu. Apa yang bisa saya lakukan untuk Indonesia hari ini?" tanya sang duta besar dengan agak gugup kepada Maria. Dia juga merasa penasaran.
"Sebenarnya, pemerintah Indonesia punya permintaan kepada negara Anda."
Ekspresi Yuuhi seketika berubah menjadi terkejut dan sedikit panik.
"K-Kalau boleh tahu, apa itu?"
"Yah...."
Dari dalam tasnya, Maria mengeluarkan sebuah kertas foto berukuran A3. Kualitas kertas itu sangat bagus, dan ukurannya juga besar.
"Kudengar bahwa Mu membangun bandara dengan tujuan menjaga kontak diplomatik dengan sekutu mereka."
Maria pun menunjuk ke suatu tempat pada foto itu, yang nampak seperti sebuah lapangan luas dan panjang.
"Atas nama pemerintah Indonesia, kami ingin meminta izin untuk menggunakan bandara ini di Kerajaan Altaras. Kami juga menginginkan beberapa detail tentangnya, seperti berapa banyak beban yang dapat ditopangnya, dan semacamnya."
"Buset?! Apa-apaan nih?! Ini kelihatan benar-benar rumit, foto udara ya?!?"
"Anda benar, tetapi sebenarnya foto ini diambil dari luar angkasa dengan satelit."
Yuuhi langsung ternganga, dan batinnya dipenuhi oleh rasa terkejut, penasaran, dan kagum.
"A... Apa... saya sudah sering membaca buku-buku tentang negara Anda, tetapi ini benar-benar di luar nalar saya..."
Yuuhi pun menarik napas dalam-dalam. Perasaan terkejut yang terlihat di wajahnya tadi kini sudah hilang, bersamaan dengan mulutnya yang kini normal lagi.
"Y-Yah, meski begitu, Anda benar. Negara saya membangun bandara itu. Saya belum memiliki spesifikasinya saat ini, tetapi saya akan menghubungi atasan saya dan memberi tahu Anda segera setelah saya mendengar kabar dari mereka. Karena operasi penambangan permata ajaib berskala besar di Kerajaan Altaras, kami telah mengembangkan pesawat angkut besar untuk digunakan di masa depan, jadi itu seharusnya cukup kokoh.
Tetapi kalau kami ingin membangun lapangan terbang, kita akan bangun dengan izin negara, kemudian lapangan terbang itu milik negara itu. Jadi kalau dibangun di Kerajaan Altaras, itu menjadi milik Altaras. Tetapi meski begitu, masih ada orang-orang Mu yang ada di sana untuk merawat bandara, atau lapangan terbang itu.
Jadi kalau mau izin pakai lapangan terbang itu, Anda harus meminta izin ke pemiliknya sekarang, bukan Mu. Kalau negara pemilik hak mengizinkan, Mu tidak punya alasan untuk menolak. Kalaupun negara Anda ingin menggunakan lapangan terbang itu sebagai markas atau basis, silahkan saja. Anda bebas untuk merombaknya seperti apa."
Wajah Maria langsung menjadi cerah dengan senyuman.
"Benarkah? Terimakasih banyak, ini benar-benar bagus!! Sebenarnya, kami juga sudah membangun pangkalan juga di dekat ibu kota Altaras, tetapi dengan adanya bandara ini dapat membantu kami. Saya mewakili pemerintah Indonesia merasa benar-benar berterimakasih kepada Anda."
"Baguslah kalau seperti itu! Saya harap ini terus berlanjut ke arah yang menguntungkan..."
Pertemuan mereka pun berakhir.
Besoknya
Istana Kerajaan Altaras, Le Brias
Pukul 11.00Putri Lumies dari Kerajaan Altarus datang menemui diplomat Indonesia di istana. Setelah saling bertukar sapa, mereka memulai pertemuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summoning Socialist Republic of Indonesia
FanfictionDISCLAIMER: CERITA INI HANYA SEBATAS ALTERNATE UNIVERSE/DUNIA ALTERNATIF DARI INDONESIA. Pada tahun 2027, ketika Perang Dunia Ke-3 masih berkecamuk, Indonesia, atau lebih dikenal sebagai Republik Sosialis Indonesia tiba-tiba dipindahkan ke dunia la...