Hari ini Daisy hanya merebahkan tubuhnya dikamar kesayangannya dengan perasaan yang campur aduk. Kemarin sejak Ekitike mengatarkannya kembali ke rumah, foto nya tersebar sedang keluar dari mobil silver milik lelaki itu. Kabar miring pun mulai bermunculan karena Ekitike merupakan teman tim Kylian. Spekulasi juga semakin memburuk karena Kylian memang sedang pergi berlibur dengan Hakimi ke New York denga tiba-tiba.
Daisy tidak dikabari sama sekali perihal pergi nya Kylian dan Hakimi yang saat ini berita nya bermunculan dimana-mana. Ia sempat mengirim pesan pada Kylian namun nomornya tidak aktif.
Dirinya jadi bertambah bingung, apa Kylian melihat berita dirinya dengan Ekitike?
Atau Kylian memang tidak peduli saja?Dia rasa kemarin semuanya masih terasa baik-baik saja, kenapa tiba-tiba jadi seperti ini.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu menyadarkan lamunan Daisy."Masuk." Seru Daisy.
Terlihat Lily menyembulkan wajahnya sedikit ke dalam kamar "Kau mau pizza tidak ?"
Daisy segera menganggukan kepalanya cepat, karena ia belum mengisi perutnya sejak kemarin malam.
Lily keluar sebentar dari kamarnya dan kembali dengan satu bungkus pizza besar. Ia mendudukkan dirinya disamping sang kakak.
"I know, you're not okay." Ucapan lembut Lily sukses membuat mata Daisy berlinang air mata.
Selanjutnya Lily tanpa berpikir panjang, langsung memeluk Daisy erat menyalurkan segala kehangatan yang dapat diberi kepada kakak nya itu.
Daisy hanya mengurung diri dikamar karena tidak mau menampakkan dirinya diluar dan menjadi sasaran paparazi lagi. Kuliah nya sedang libur sehabis ulangan akhir semester, membuatnya sedikit lega. Tapi ia jadi harus izin kerja kepada Gabriel, untungnya lelaki itu sangat baik dan paham situasinya saat ini.
"Apa Kylian akan membuangku begitu saja ?" Lirih Daisy pelan.
"Tidak mungkin ! Jangan berpikir seperti itu." Jawab Lily dengan yakin.
"Mungkin dia sedang sibuk saja, sister. Disana dia mungkin sedang mengerjakan sesuatu. Kalau kau percaya padanya, dia pasti akan sebaliknya." Lanjut Lily yang sekarang sepertinya lebih cocok menjadi kakak Daisy karena wejangannya.
Ponsel Daisy tiba-tiba menyala, memunculkan notifikasi dari portal berita yang ia ikuti. Atensi mereka berdua tentu saja langsung terarah ke benda pipih itu.
Kylian Mbappe having fun at the nightclub without his girlfriend
Melihat berita itu membuat Daisy semakin merasa sesak, ia tidak tahu akan serumit ini. Apa Kylian harus mengabaikannya seperti ini ?
Tapi ia masih percaya bahwa lelaki itu memiliki alasan untuk semua ini. Karena ia telah berjanji akan melewati ini semua bersama.
🗼
Suara bising memenuhi gendang telinga Kylian, mengobrol dengan Hakimi disampingnya pun ia harus menaikkan suaranya agar dapat terdengar dengan jelas. Perjalanan ke New York ini memang tak terencanakan karena Nike mengundang mereka untuk menandatangani kontrak sebagai Brand Ambassador pada produk keluaran terbarunya bulan ini.
Kylian dan Hakimi tentu saja segera terbang ke New York karena ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk personal branding mereka dan tim, juga suruhan dari Manajer Paris Saint Germain. Mereka juga menjalani beberapa interview di New York.
Selama di New York, Kylian bahkan tidak sempat memegang ponselnya karena padatnya jadwal mereka disana.
"Apa kau sudah melihat berita ?" Tanya Hakimi.
Kylian menggeleng tak mengerti "Tidak, aku belum membuka ponsel ku sejak dua hari lalu."
"Kau tidak mengabari kekasihmu ?!" Hakimi meninggikan suara nya, sebagai rekan yang sudah mempunyai keluarga jelas ia lebih mengerti bagaimana bersikap dalam hubungan.
"Tidak sempat, mungkin dia sudah tahu lewat berita." Jawab Kylian yang sudah sedikit mabuk.
Hakimi mendelik tajam, tidak terima dengan jawaban Kylian. Lelaki itu memang mempunyai sifat buruk kalau sudah berurusan dengan minuman keras. Ia akan menjadi orang lain yang hanya peduli tentang kesenangannya.
"Kau baca itu !" Hakimi menyodorkan ponselnya didepan Kylian.
Foto-foto Ekitike dan Daisy memenuhi layar ponsel Hakimi, mata Kylian memicing melihat nya mencoba menelaah apakah itu benar mereka.
"Goddamn." Ucap Kylian penuh tekanan.
Kylian beranjak dari tempatnya dan meninggalkan club mewah itu. Hakimi pun ikut menyusulnya dengan cepat.
Keluar dari club, media sudah menyerbu namun mereka tak peduli dan terus menerobosnya menuju mobil mereka.
"Cepat antar aku ke bandara, aku akan pulang sekarang." Perintah Kylian kepada supir didepan.
Hakimi yang mengerti keadaan hanya diam membiarkan Kylian melakukan apa yang harusnya ia lakukan, karena itu yang terbaik bisa ia lakukan sebelum semuanya bertambah rumit.
Setelah mengantar Kylian menuju bandara, Hakimi memilih kembali ke hotel tempatnya menginap karena masih harus mengurus beberapa urusan disana untuk menggantikan Kylian.
Untung saja Paris Saint Germain menyediakan penerbangan khusus untuk dirinya tanpa harus mengantri tiket dan bertemu dengan banyak orang di bandara yang mungkin dapat mengenali nya.
Ia mengaktifkan ponselnya, pesan dan panggilan masuk banyak berdatangan dari Daisy, membuatnya merasa bersalah. Saat ingin membalas, suara pengumuman keberangkatan pesawat nya sudah tersiar. Ia berlari menuju gate khusus tanpa pengawasan satu bodyguard pun.
"I'm sorry, dear."
Bersambung.....
Vote dan komen yuk !😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Paris in The Rain
FanfictionLagu Paris in The Rain by Lauv sepertinya sangat cocok dengan kisah Daisy dan Kylian. They pull me in the moment You and I alone and People may be watching, I don't mind 'Cause anywhere with you feels right Anywhere with you feels like Paris in the...