Vingt et un

753 40 4
                                    

Sehabis masa pemulihan cederanya kemarin, Kylian langsung disibukkan dengan banyak pertandingan. Dan untuk menghindari masalah seperti kemarin, ia memilih untuk menyuruh Daisy tinggal bersamanya. Jadi, sesibuk apapun mereka berdua tetap akan selalu bertemu di mansion. Tentu saja itu semua sudah atas izin keluarga Daisy.

Kemenangan-kemenangan di setiap pertandingan League 1 terus dimenangkan oleh Paris Saint Germain. Hal itu membuat klub mereka menjadi klub yang memiliki skor tertinggi di liga Prancis saat ini.

Mereka dapat melanjutkan Champions League ke babak selanjutnya setelah menang melawan Bayern Munich. Hal itu membuktikan Paris Saint Germain tidak dapat dianggap sebelah mata.

Atas keberhasilan tersebut, pemilik Paris Saint Germain -Nasser Al Khelaifi mengadakan pesta untuk merayakan kemenangan klub miliknya itu. Malam ini para pemain membawa pasangannya untuk mendampingi mereka. Pesta dibuat dengan sangat mewah, tak heran karena pemilik klub itu adalah pengusaha suskes Qatar.

"Kamu baik-baik saja ?" Tanya Kylian.

"Aku hanya nervous, banyak sekali kamera disana." Daisy meremat tangan Kylian.

Kylian mengelus lembut tangan Daisy yang terasa dingin, mencoba menenangkannya. "It's okay, you are damn gorgeous. Let them know that you are mine."

Daisy memejamkan matanya menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum keluar dari limousine. Kylian sudah turun duluan untuk menyambutnya dengan gandengan tangannya. Sepanjang mereka jalan semua flash kamera sudah menyapa nya.

Sampai didalam acara, Kylian menyapa beberapa rekannya. Daisy pun ikut mendekatkan diri dengan rekan-rekan Kylian. Menempatkan dirinya senyaman mungkin.

"Hai !" Seruan dari sampingnya membuat Daisy menoleh.

"Hai." Balas Daisy yang kini sudah ada dipelukan Antonella.

"Kita bertemu lagi, bagaimana kabarmu ?" Tanya Antonella.

"Bien, ¿y usted ?" (Baik, bagaimana denganmu? )

"Kau bisa bahasa spanyol ?!" Antonella menaikkan alisnya terlihat terkejut.

"Iya, aku memang lahir disana." Ucap Daisy penuh semangat bertemu dengan orang yang dapat berbicara bahasa asalnya.

"Good ! Ayo kita bertemu Bruna,Pilar, dan Hiba. Mereka pasti senang bertemu denganmu. We can talk there in spanish."

Daisy menatap kearah Kylian meminta izin terlebih dahulu. "Yeah.. sure. Aku titip wanita ku ya, jangan sampai terluka."

Kylian mencium singkat pipi Daisy sebelum membiarkannya dibawa oleh Antonella.

Antonella terkekeh "Dasar pasangan muda."

"Hola girls ! Lihat siapa yang aku bawa." Antonella menuntun tubuh Daisy kedepannya untuk menunjukkan kepada tiga temannya.

"Hola, Daisy right ?" Tanya Bruna dengan senyuman indahnya.

Daisy mengangguk "Sie..mucho gusto, Bruna." (Ya.. senang bertemu denganmu)

"Wow ! Spanish girl." Pekik Pilar, Bruna, dan Hiba sontak bersamaan.

Kelima wanita cantik tersebut meneruskan obrolan mereka dengan sangat seru. Dari kejauhan Kylian tetap mengamati sang kekasih yang terlihat sangat bahagia bercengkrama.

"Sudah cocok sekali wanita mu bergabung dengan mereka itu." Ujar Ramos.

Sambil menenggak minumannya Kylian hanya tersenyum kecil.

"Apa semua sudah siap ?" Tanya Hakimi.

"Sudah." Jawab Kylian meraba kantong jas nya memastikan sesuatu.

Paris in The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang