4.

69 5 0
                                    

Saat ini, Jaemin sedang termenung di kamarnya, ia masih memikirkan kejadian tadi sore saat bersama Jeno

"Argg, b-bagaimana jika aku hamil?" tanyanya pada diri sendiri "T-tapikan hubungan antara aku dan tuan Jeno pasti dibantah" monolognya

"Ahh aku harus bagaimana? argg dasar Jaemin bodoh" maki nya ke diri sendiri

Lebih baik ia tidur sekarang, dari pada memikirkan kejadian itu, membuat Jaemin pusing saja, ah mungkin ia akan memikirkannya besok

-🐶🐰-

Dilain tempat, tepatnya kamar Jeno, ia pun memikirkan yang sama dengan Jaemin, kedepannya akan bagaimana? apakah ia harus jujur ke ayah dan ibunya? ah tidak tidak itu ide buruk

"Hah, aku akan tidur dan memikirkan besok" ucapnya pada diri sendiri

Pagi hari telah tiba, sinar matahari menembus gorden kamar Jeno, ia sedang bergelayut dengan selimutnya pun terganggu

Jeno bangun dan mandi kemudian ia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya

"Mark hyung?" Jeno melihat kakaknya yang sedang duduk sambil bercerita bersama ayah dan ibunya "kapan kau pulang?" lanjutnya

"Oh Jeno, aku baru saja sampai tadi" jawab Mark. Jeno hanya menganggukan kepalanya kemudian mendudukan dirinya disebelah Mark

Acara makan pun berlangsung tenang

Jaemin sekarang sedang membersihkan piring piring bekas makan tuannya
"Jaemin" panggil Jeno "A-ada apa tuan?" tanya Jaemin gugup, ia terkejut tentu saja "Kau tak menceritakan tentang kemarin ke keluargamu kan?" ah Jeno masih membahas itu ternyata

"Tidak tuan, saya tidak menceritakannya" jawab Jaemin jujur "bagus lah, jangan beritahu siapapun, jika terjadi sesuatu padamu aku akan menanggungnya" jelas Jeno, Jaemin hanya mengangguk saja dan melanjutkan acara cuci piringnya

Saat ini, Jeno sedang bersantai bersama ibunya di taman belakang kerajaan "Ibu, kenapa ayah membuat peraturan putra kerajaan tidak boleh mempunyai hubungan dengan rakyat bawah?" tanya Jeno.

Taeyong terdiam atas pertanyaan dari putranya itu, apakah ia harus menjelaskannya sekarang? atau menunggu sang suami untuk menjelaskannya

"Ah itu, Ibu tidak tahu coba kau tanya ayahmu, Jeno" ucap Taeyong, ah biarkan suaminya yang menjelaskan nanti "kenapa begitu?apa ibu tidak tahu?" tanya Jeno

"Tanya ayahmu, Jeno" jawab Taeyong sambil tersenyum, kemudian ia beranjak dari duduknya "Ibu pergi dulu" lanjut Taeyong
Jeno mengangguk, ia akan menanyakan kepada ayahnya nanti

Jaemin sekarang sedang duduk bersantai di taman depan istana, ia menutup matanya sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah cantiknya

"Jaemin" ucapan itu menbuat Jaemin membuka matanya, diliriknya seseorang yang memanggilnya tadi, Ahh itu Renjun sahabatnya

Jaemin tersenyum menjawab panggilan dari temannya, ngomong ngomong Renjun juga salah satu maid di istana Jung "kau sedang apa na?" tanya Renjun, ia terbiasa memanggil Jaemin dengan sebutan Nana, menurutnya itu lebih simple

"Tidak, hanya mencari angin segar saja" jawab Jaemin tersenyum, Renjun hanya terdiam, ia mendudukan dirinya di samping Jaemin

Cukup lama keheningan di antara mereka, sebelum ucapan Renjun terdengar "Maaf Na, kemarin aku melihat kau keluar dari kamar tuan Jeno" ucapan Renjun membuat jantung jaemin berdetak lebih cepat, apa yang harus ia jawab?!!

"A-ah itu aku hanya membersihkan kamarnya saja" bohong Jaemin
"Maaf sekali lagi Na, a-aku kemarin m-mendengar suara d-desahan di kamar Tuan Jeno" ucapan Renjun tersebut membuat Jantung Jaemin berdetak lebih cepat ditambah matanya yang membola

"R-renjun? k-kau?" ucap Jaemin terbata "Iya,aku tak sengaja mendengarnya saat aku ingin menyusulmu" jawab Renjun seolah tau yang akan diucapkan Jaemin

Jaemin menunduk malu, oh apa yang harus ia lakukan?! "tenang Na, aku tak akan menceritakan kepada siapapun" Renjun mengucapkannya sambil tersenyum

Jaemin menegakan kepalanya "K-kau b-benar kan?" ucap Jaemin terbata ah bahkan matanya sudah berkaca-kaca "Iya, kau kan sahabat ku" jawab Renjun sambil memeluk Jaemin "Terimakasih Renjun" ucap Jaemin, dia bahkan menangis sekarang

Mereka melepaskan pelukannya dirasa sudah cukup "Tapi Na, Tuan Jeno tak mengeluarkannya di dalam kan?  ucapan Renjun membuat Jaemin termenung seketika, ah ia sudah melupakannya lalu malah Renjun membahasnya

"D-dia mengeluarkannya di dalam" ucap Jaemin menunduk, Renjun membelakan matanya terkejut "jika kau hamil bagaimana? kau tahu kan peraturan kerajaan itu?"

"Aku tahu, tapi aku harus bagaimana?" Jaemin menangis, lagi  "tenang Na, jika terjadi sesuatu aku akan membantumu" ucapan Renjun membuat Jaemin menjadi lebih tenang

"Ayo masuk ke dalam, sebentar lagi kau pulang, kan?" ajak Renjun, Jaemin mengangguk sambil berdiri lalu berjalan ke dalam istana, bersama Renjun tentunya

-🐶🐰-

Raja Jaehyun sekarang sedang bersantai bersama sang istri di kamar mereka "Sayang, tadi Jeno bertanya kepada ku tentang aturan itu" ucapan Taeyong memebuat Jaehyun menatap sang istri "lalu kau menjawabnya?" tanya Jaehyun

Taeyong menggeleng sebagai jawaban "bagus, belum saat nya Jeno tau alasannya" ucap Jaehyun sambil mengecup bibir sang istri

"Dari pada memikirkan itu, lebih baik kita membuat adik untuk Jeno, sayang" ah tuan Jaehyun ini sangat pandai mencari kesempatan dalam kesempitan

"T-tidak tidak, lubangku masih sakit, kau baru saja menggempurku tempo hari lalu" Taeyong menolak ajakan sang suami "Ah, kau tidak boleh menolaknya, aku sudah tidak tahan"

Sebelum Taeyong menjawab, bibirnya sudah lebih di sambar oleh suaminya  "Ahhhh" desah Teyong disela ciumannya, Jaehyun senang?tentu saja

"Ayo langsung keinti, aku sudah tak tahan sayang" sebelum Taeyong menjawab, Jaehyun sudah memasukan kepunyaannya ke dalam lubang anal Taeyong dengan sekali hentak

"AAAHHHH JAEHYUN" desah Teyong merasakan lubangnya yang terasa perih

-🐶🐰-

Yaa, jadi jemuran lo pada
ayo follow, vote, sama komen
see youu



Forbidden love [NoMin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang