Hari ini adalah jadwal sidang setelah kemarin aku mempersiapkan berbagai macam keperluan.
Kami di panggil satu persatu ke dal ruangan dengan mempresentasikan apa yang kami tulis melalu power point. Setiap kelompok berjumlah 10 orang.
Kemudian tepat pada kemudian tepat pada pukul 10.00 Tari dan aku kembali ke asrama karena mengambil lembaran pengesahan Tari yang ketinggalan.
Aku dan Tari berada di asrama yang berbeda.Aku menunggunya sembari bertegur sapa dengan siwi lainnya.
"Aduh syaa maaf lama kamu di suru masuk gamau si" ucapnya sambil menggunakan sepatu.
"Ya ampun gapapa kok taar, gak lama kok" ucapku.
"Ayo , keburu nama kamu di panggil" ucap tari.
Kami pun kembali ke ruangan sidang. Benar saja tiba di sana aku akan di panggil dan menjalani serangkaian sidang.
Aku keluar ruangan pukul 12.00 wib dan Pak Iwan selaku yang menjadi penilai meminta untuk break dan di lanjutkan setelah zuhur, kami semua pun kembali.
"Waahh sya kamu udah selesai yaa pasti lega banget, aku nanti setelah zuhur deh :)" ucap Tari
"Gapapa taarr semaaangaaatt yaaa pasti bisa kok " ucapku.
"Iyaa aku duluan ya mau ke lab komputer sebentar" ucapnya.
Aku pun berjalan dengan perasaan lega akhirnya bisa menyelesaikan tahapan demi tahapan sebelum wisuda.
Aku berjalan dan melihat temanku yang lainnya yang baru saja menyelesaikan sidang karya tulis ilmiyah pula.
Aku menuju kamar Naveesa untuk memberitahukan bahwa aku telah selesai menyelesaikan ini.
"Saaa, hellooww" teriak ku dari luar kamarnya.
Naveesa yang seakan tau akan kedatangan ku memutar bola mata jengah dengan tingkah laku sahabatnya yang tidak karuan ini.
"Udah ya kamu buat mereka ngeliatin kamu tau" sembari melihat sekelilingnya.
"Hehe, maaf ya semuanya" ucapku sambil memegang tengkuk yang tidak gatal
"Kenapa ni tumben" ucapnya
"Lho aku selalu ya sampe absen kalo ke sni, aku mau bilang aku akhirnya udah sidaaanggg yeeeyyy" ucapku sambil melompat-lompat kegirangan.
"Alhamdulilah udah-udah duduk malu-maluin banget udah gede juga" ucap naveesa geram sambil menarikku untuk duduk.
"Is kamu ya" ucapku sebal.
Kemudian kami pun lanjut untuk makan bersama siang ini setelah melakukan shalat zuhur berjamaah. Huh sungguh hari yang melelahkan pikirku.
Aku pun keluar dari asrama Naveesa dan kala itu aku melihatnya lagi.
/Maaf baru update semoga suka ya makasii/
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Harapan
Teen FictionAda banyak hal yang tidak ku ketahui tentang alur hidup termasuk kisah cintaku yang akhirnya berlabuh pada seseorang yang tidak ku sangka kehadirannya dan perjalanan cinta yang tidak pernah bisa di prediksi bagaimana endingnya - Elqisya Zinnirah Ann...