#1 Rapat

3 1 0
                                    

"Sya cepat dong kita udah terlambat ni" Nindi yang kala itu sedang menunggu ku di depan pintu. 

Waktu menunjukkan pukul 21.00 tepat saatnya kami diminta untuk menghadiri acara rapat organisasi yang sedang diselenggarakan di aula pondok. Huft.. hampir saja aku dan Nindi telat datang namun se sampainya di sana ternyata acara belum dimulai dan para anggota osis pun belum terkumpul semuanya. 

Aku duduk di kursi yang telah disediakan. Kami terdiri dari 20 orang yang terdiri dari 10 putri dan 10 putra. Apakah kami anggota OSIS , bukan kami telah lengser dari dua minggu yang lalu. Keberadaan kami disini merupakan bagian dari alumni untuk pengamat dan mengikuti rangkaian proses rapat. 

Aku duduk di bagian depan dan sungguh sangat mengherankan temanku yang di seberang sana langsung berpindah posisi meninggalkan tempat duduk yang berhadapan denganku. Aku tidak memperdulikan aku , baiklah katakan saja aku kegeeran tapi sungguh aku tidak memperdulikan gelagat aneh dari teman sejawat ku itu. 

Malam ini hanya tiga laki-laki dari alumni osis yang datang kemudian di minta untuk menjadi presidium di persidangan. Kemudian kurang dari 5 orang berposisi sama seperti kami sebagai pengamat. Kemudian Yani yang saat itu berada di sebelahku bertanya dengan nada halus agar tidak mengganggu yang lainnya 

" Sya apa hanya perasaanku saja ? kenapa tidak ada yang duduk di depanmu pasalnya ini terjadi sejak malam pertama rapat dimulai" ucapnya. 

Benar saja, sejujurnya aku menyadari keanehan itu tapi aku tidak ingin memikirkan terlalu jauh takut hal itu hanya menambah beban pikiran ku saja. Namun ternyata Yani pun memperhatikan hal itu sedari hari pertama rapat. Pasalnya ini sudah hari ke empat dan hal itu terus terjadi . Lalu Aku sadar akan satu hal dan langsung mengatakannya pada Yani yang saat itu posisinya memang tepat berada di sebelahku. 

" Sejujurnya Aku menyadari itu dan kau tau hanya malam pertama saja ada yang duduk tepat di hadapanku dan setelahnya tidak ada bahkan aku berpikir apakah aku membuat kesalahan? hingga mereka tidak ada yang duduk di hadapanku bahkan terlihat enggan" ucapku.

Jika kalian pikir aku tidak sadar tentu saja aku sadar bahkan di malam pertama rapat hanya dia yang duduk di hadapanku dan setelahnya tidak ada lagi. Aku menjadi bingung di buatnya tapi yasudahlah beban pikiranku sudah banyak dengan kenyataan bahwa 3 bulan lagi aku akan dinyatakan lulus dari pondok ini. 

Aku pun hanya menyimpan kejadian yang terjadi di dalam pikiranku saja tanpa berniat menceritakan keanehan itu pada sahabat-sahabatku. Serangkaian rapat pun selesai dan akhirnya OSIS angkatan ini pun resmi akan diberlangsungkan. Aku dan Nindi pun kembali ke asrama masing-masing karena malam pun telah larut. 

Fajar pun menyingsing dengan hawa sejuk yang menyelimuti kegelisahan hati seorang santriwati yang sedang bersiap-siap menjalani hari. Rutinitas pagi shalat subuh berjamaah dilanjutkan dengan tadarus quran. Kemudian mereka melanjutkan kegiatan masing-masing untuk bersiap makan dan bersekolah. 

Jangan tanyakan bagaimana luka harapan yang lalu karena saatnya Aku bangkit dengan semangat baru akan ku buktikan bahwa aku tidak selemah itu. Aku sadar bukti nyata dalam mengharapkan cinta manusia adalah sebuah kekecewaan. Saat kita memutuskan untuk perrcaya maka bersiaplah untuk kecewa pula karena manusia sendiri kadang lupa dengan kata yang di sampaikan dengan romansa. 

Aku berjalan dan bertemu naveesa di lapangan . Dia adalah sahabatku kami pun bercengkrama menertawakan segala sesuatu bahkan jika ku pikir kami terlihat seperti orang yang sedang dipertanyakan kewarasannya. Kami menuju ke lantai atas karena kelas kami berada di lantai 2 karena kelas 12 putri di tempatkan di lantai atas. 

Aku dan sahabatku berjalan dan langsung menuju meja paling depan. Jangan tanyakan mengapa kaena tempat ini telah menjadi tempat favoritku sedari awal kami menapakkan kaki di pondok ini. Biarlah kami dikatakan menutupi penglihatan temanku yang di belakang karena kami di belakang pula kursi di depan tetap kosong sungguh menyebalkan tapi kelasku selalu punya cara tersendiri untuk menjadi solid antar sesama. i love my classmate.

Kami pun dinyatakan jam kosong karena guru yang mengajar di kelas kami sedang berhalangan hadir. Aku pun izin ke kamar mandi sejenak kepada ketua kelas. Keadaan sekolah dalam mode kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung sehingga hanya beberapa orang saja yang berkeliaran di luar. 

Aku pun turun dari tangga dan bergegas menuju asrama. Saat di depan mading aku bertemu dengan temanku yang santriwan dan aku tidak sengaja mendengar mereka menyebut nama ku tapi entah untuk apa itu. Aku pun tidak tau mengapa tapi aku mendengar namaku disebut dengan nama yang lainnya. 

Aku tidak ingin memikirkan itu lebih jauh . Aku berpikir mungkin aku kegeeran karena berpikir mereka menceritakan ku huh.  Oke sya lanjutkan saja perjalananmu tidak perlu memikirkan omongan mereka itu hanya menambah bebanmu menuju hari akhir di pondok ini. Ah sungguh melelahkan. 


/jangan lupa vote dan komen guyss/ makasi udah baca/ enjoy it!

#remajaislami #cinta

Langit HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang