02.

56 10 4
                                    

[Keesokan Pagi]

Mata ku berkedip saat melihat cahaya terang di hadapan ku. Ah, itu cahaya matahari. Aku beranjak dari tempat tidur lalu melihat jam sudah menunjukkan pukul 06:00.

Dengan cepat aku membersihkan diri lalu mengerjakan pekerjaan rumah ku sebelum ke Cafe.

Tut Tut.

Langkah ku terhenti saat mendengar suara notifikasi dari Handphone ku. "Huh, pagi-pagi ada aja pesan masuk." aku menghela nafas lalu meraih handphone ku di atas meja.

[Pesan]

"Bagaimana tidur mu?"

Aku mengernyitkan dahi saat membaca pesan tersebut. "Siapa ini? Mana foto profil nya ga ada lagi." aku mengetik balasan dengan cepat.

"Siapa ya?"

"Kishibe."

Aku langsung membulatkan mata. "Dari mana dia tahu nomor ku?" Seketika aku mengingat kejadian semalam, di mana dia mengambil kartu pengenal ku tanpa izin. Dasar laki-laki itu!

"Maaf ya, aku ga kenal. Makasi."

[Blok]


Aku langsung menjatuhkan handphone ku ke atas kasur, lalu bergegas mandi karena hari sudah bertambah cerah tanpa peduli apa reaksi nya saat aku merespon pesan tersebut.

[HANAKA POV OFF]

*****

[Author POV on]

Kishibe berdecik saat melihat balasan pesan nya dari Hanaka. "Gadis itu." Dia memijat pelipis nya lalu melangkah pergi menuju ke sebuah gedung terbengkalai.

Hanya beberapa jarak dari gedung tersebut, dia di sambut oleh dua orang remaja. Satu laki-laki yaitu Denji, berambut kuning dengan taring di gigi nya. Satu lagi seorang perempuan yaitu Power, dengan rambut merah muda dengan mata nya yang mengkilap.

"Kau lama sekali paman!" Ucap nya dengan nada tinggi.

Kishibe tidak menggubris nya, dia terus berjalan hingga melewati keberadaan mereka berdua. "Kita akan berlatih di sini." Ujar nya.

Dia mengambil sebuah botol dari balik jas nya. "Gunakan otak kalian dalam pelatihan ini." dia meminum air dari dalam botol, "Karena aku tidak mempunyai banyak stok darah jika kalian mati lagi."

"Tenang saja paman!" balas Denji, "Karena kami tidak selemah itu sekarang." dia memperlihatkan kilatan gigi nya yang putih.

"Denji benar paman. Kami sudah berlatih dengan keras saat kau sibuk dengan urusan mu."

Kishibe melirik nya dengan tatapan dingin. "Yah, aku harap begitu." Ucap nya, lalu berjalan lagi lebih jauh ke dalam gedung.

Denji dan Power mengikuti Kishibe masuk ke dalam gedung. Tampak mereka sangat bersemangat dengan pelatihan ini.

2 jam kemudian.

"A-A-A-A"

Mulut mereka menganga saat merasakan seluruh tubuh nya penuh dengan luka sayatan. Mereka terkapar dengan beberapa bercak darah di baju hingga wajah nya.

"Satu point saat melawan seseorang--" Kishibe berbalik memunggungi mereka, "Jangan terlalu sombong." Kishibe kembali meminum alkohol nya.

Dia melangkahkan kaki nya, namun tiba-tiba terhenti saat rasa iba datang dalam hati nya. Kishibe menoleh sedikit ke arah mereka lalu menatap nya dengan dingin

KISHIBE - My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang