04.

50 11 2
                                    

HALO SEMUA!!

Maaf ya baru up cerita, soalnya lagi padat banget kegiatan nya hehe.

Jadi saya sebagai penulis cerita ini minta maaf karena menunda beberapa waktu untuk meng-upload ceritanya.

Oke lanjutkan membaca nya!

.
.
.

"Tidak perlu pulang, rumah mu ada disini."

Hanaka membeku pada posisi nya yang hampir saja ingin keluar dari ruangan itu. Tubuh nya tidak bisa bergerak saat Kishibe memeluk nya dengan erat. Kata-kata nya seolah menghipnotis dirinya untuk tetap berada di sini, namun Hanaka tetap mempertahankan kewarasan nya.

“T-tidak, aku gamau di sini. Dingin banget!” satu alasan sudah di ucapkan oleh Hanaka, walaupun alasan tersebut terdengar sangat konyol di telinga Kishibe.

“Kenapa kau pusing tentang hal itu? Ada selimut yang tersedia.” Balas Kishibe saat senyum seringai nya muncul.

Terdiam

“Engg... Pokoknya aku mau pulang!”

Hanaka melepaskan diri dari pelukan nya lalu segera berjalan cepat meninggalkan apartemen itu.

Hanaka tertawa bebas dalam hatinya karena berhasil melepaskan diri dari singa yang menyebalkan bagi nya itu.

“Memang nya wanita macam apa aku tinggal bersama laki-laki tanpa status jelas?!” Gerutu nya dalam hati.

Dan dari kejauhan, Kishibe hanya melihat nya sambil menyenderkan tubuh kekar itu di ambang pintu.

“Dasar.” Ucap nya sambil tersenyum.

***

Pukul 23:00 malam, Hanaka memberanikan diri untuk pulang sendirian ke rumah nya. Berjalan kaki menyusuri jalan raya yang sudah sepi, rumah-rumah yang gelap karena penghuni sudah beristirahat sejak awal malam datang.

Tuk tuk tuk.

Terdengar sebuah pukulan palu yang memalu beberapa kayu di depan nya.

“Mereka ngapain di depan rumah ku?” Tanya nya sendiri saat melihat beberapa tukang dengan tiga orang berjubah hitam sedang berkumpul di depan rumah nya.

Saat Hanaka melangkahkan kaki nya, terlihat tiga orang dengan jubah itu menoleh ke arah nya.

Salah satu dari mereka memiliki wajah yang terlihat sangat kejam karena menyisakan beberapa bekas luka di wajah nya.

Dan dua di antara laki-laki itu hanya laki-laki biasa yang sedang mengontrol tukang itu membenahi pintu rumah Hanaka yang rusak.

“Kalian siapa ya?”

Hanaka berdiri dengan jarak yang agak jauh dari mereka. Mengantisipasi jika sesuatu hal yang tidak terduga terjadi.

Laki-laki berpenampilan tegas itu tersenyum kecil lalu menatap nya dengan tatapan ramah.

“Maaf membuat anda risih Nona, kami hanya menjalankan perintah Kishibe-sama.”

Hanaka memiringkan kepalanya bingung, “Kishibe-sama?” Hanaka mulai berpikir kembali.

“Kishibe seorang tuan? Mana mungkin!” pikir nya dalam hati.

Hanaka tersenyum menunjukkan sikap sopan, “Aku sangat berterima kasih pak. Kalau begitu, tunggu sebentar ya!” Hanaka permisi masuk kedalam rumah nya sendiri.

Mereka tampak kebingungan saat Hanaka masuk kedalam rumah nya. Tanpa pikir panjang, mereka melanjutkan pekerjaan dan urusan masing-masing sampai Hanaka kembali dengan beberapa cangkir kopi dan teh untuk mereka.

KISHIBE - My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang