Caper.

1.2K 104 1
                                    



Jersen terus berlari dari kelas nya menghindari kejaran Kiming. Pemuda itu mencuri ponsel Kiming untuk mentransfer pulsa milik Kiming pada Jersen.

"BANGSAT! BERHENTI GA LO!"

"KALI INI AJA MING!"

Kiming sudah ngos ngosan rasanya, mengejar atlet lari cepat dari ujung ke ujung. Atlet yang bahkan sudah memiliki lima medali emas dan perak. Tujuh sertifikat dan beasiswa.

Kiming ingin menyerah, tapi pulsa yang tak seberapa itu sangat penting. Kuota internet nya akan habis sebentar lagi, setidak nya pulsa lima belas ribu bisa membantu.

"AWAS COY AWAS!"



Brak!

Jersen memasuki kelas asal, itu kelas dua belas ips satu. Beberapa teman tongkrongan nya ada di kelas ini, setidaknya bisa membantu menghalau Kiming.

Seisi kelas yang sedang santai, mengerjakan tugas, tidur, bersenandung merdu, melamun, sontak kaget karna kehadiran Jersen yang sangat rusuh itu.

Setelah kaget, para murid langsung melihat pada empat gadis yang sedang tertidur di pojokan kelas. Memandang dengan perasaan takut.

Jersen yang sedang membungkuk kan tubuh meminta maaf berkali kali jadi bingung karna tak ada yang merespon dirinya. Semua orang melihat pada pojok kelas.



"Hoam... orang mana nih yang ngerusuh?"

Tidak ada yang menjawab, masih seram. Salah satu dari empat gadis itu yang bertanya, kini bangun dan berdiri perlahan untuk mencari sumber keributan. Sumber pengganggu tidur nyenyak nya.

Mengucek mata agar sepenuh nya sadar dari tidur, Lala kini melihat sekeliling kelas, mencari pendatang baru yang tak tau aturan. Haram hukum nya mengganggu tidur mereka.




"WOI JERSEN ANJING MAN—"



"Eh... maaf maaf, ada apa ini?"

"Yaudah, keluar gih? Gatau aturan banget masuk kelas orang." Ucap Lala membalas sambil melangkah duduk di kursi milik nya yang tak jauh dari tempat ia dan ke tiga teman nya tidur.

Jersen yang merasa di sudutkan tak terima, walau ini salah nya, tapi kan ia sudah meminta maaf?

"Lah santai aja dong? Gue juga udah minta maaf kali?"

"Keluar aja bangsat. Gausah bacot lo di kelas gue."

Tak lama Minnie, Jihan, dan Mina terbangun mendengar Lala. Ketiga nya mengerutkan dahi bingung, bukan pada Lala. Tapi pada Jersen dan Kiming, dua pemuda dari dua belas ips empat. Kelas ujung lorong.

"Pengganggu." Gumam Minnie yang dapat di dengar satu kelas. Ya wajar saja, kelas masih sangat tenang, tak ada yang berani membuka suara.

Kiming menarik lengan Jersen kuat, tak ingin cari ribut pada empat serangkai dua belas ips satu itu. Juga, mereka adalah gadis, rasanya tak gentlemen sekali jika bertengkar dengan para gadis.

"Udah Jer, ayo minggat."

Jersen hanya mengangguk kan kepala dan mengikuti langkah Kiming keluar kelas. Setelah nya ia menghela nafas berat.












•••






"Nih buat lo, ini buat lo, dan ini buat lo."

Jersen membagikan lima puluh ribu perorang pada ketiga teman nya. Selebrasi.

Kiming, Jepri, juga Yohan. Ketiga nya mendapat uang selebrasi atau lebih tepatnya uang upah dari Jersen karna keberhasilan pemuda itu.

Oneshoot. Lizkook/LiskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang