Genap satu bulan pernikahan kontrak, Johnny akhirnya menyentuh Taeil. Saat ini jari panjang nya sedang memanjakan lubang Taeil. Tangan satunya ia gunakan untuk memilin nipple Taeil yang membuat sang empu mendesah nikmat.
Puas dengan lubang Taeil, Johnny mengocok penis mungil Taeil perlahan. Taeil menggenggam tangan Johnny agar mengocok penisnya lebih cepat tapi Johnny melepaskan tangan Taeil dan menjilati nipple Taeil.
"Fasterhh, please!"
Johnny mempercepat kocokannya. Ketika Taeil akan orgasme, Johnny melepaskannya. "Puaskan dulu aku."
Taeil bangun dan berlutut diantara kedua paha Johnny. Tenggorokan Taeil rasanya susah sekali menelan saliva melihat ukuran penis Johnny. Entah tangannya yang terlalu kecil atau penis Johnny yang besar, diperlukan dua tangan Taeil untuk sekedar memegang penis itu.
Mula-mula Taeil mencium kepala penis Johnny dan memasukkannya ke mulut. Johnny mendesah pelan ketika mulut hangat Taeil menyapa penisnya walaupun tak bisa masuk semua.
Tak kehabisan akal, Taeil menggenggam penis Johnny yang tak tersentuh mulutnya. Taeil memaju mundurkan kepalanya, tangannya sesekali memainkan twins ball Johnny yang membuat pria Seo itu menengadahkan kepala merasakan kehangatan mulut Taeil.
Dirasa Taeil memelankan gerakannya, pinggul Johnny pun bergerak maju mundur membantu si mungil. Satu tangannya dia gunakan menahan kepala Taeil.
"Mulutmu saja rasanya nikmat, pasti lubangmu lebih nikmat." ujar Johnny disela-sela kegiatannya.
Taeil tersedak ketika penis Johnny menyentuh tenggorokannya. Taeil merasakan penis Johnny berkedut, itu berarti Johnny akan orgasme.
Benar saja, selang beberapa detik Johnny mengeluarkan cairannya didalam mulut Taeil. Tanpa disuruh, Taeil menelan semua cairan itu tanpa ada rasa jijik.
Taeil bangkit dan membuka lebar kakinya. Diarahkannya penis Johnny ke lubangnya.
"Ahhh~ Jaehyun!" Semua penis Johnny sudah masuk ke dalam lubang sempit Taeil dan dia pun mulai mengenjot.
"Lebih baik kita sudahi saja jika kau melihat aku sebagai Jaehyun." Perkataan Johnny menghentikan Taeil.
"Maafkan aku, aku tak sadar mengatakan itu," ucap Taeil penuh sesal. "Kau bisa menghukumku." Taeil meringis ketika Johnny secara kasar melepaskan penisnya dari lubang Taeil.
Johnny menindih Taeil dan menciuminya dengan terburu-buru.
Kedua tangan Taeil diikat menggunakan dasi Johnny dikepala tempat tidur. Taeil sudah beberapa kali orgasme tetapi Johnny belum juga mendapatkannya. Taeil tak bisa berbuat apa-apa selain mendesah nikmat.
"Youngho~ Tolonghh ja-janganh keluar didalam!"
Terlambat, Johnny mengeluarkan cairan putih itu didalam. Taeil merasakan perutnya menghangat karena sperma Johnny yang tak bisa dibilang sedikit.
Si mungil memejamkan matanya dan mencoba mengatur napas. Perlahan Johnny melepaskan penyatuan mereka dan lubang Taeil langsung mengeluarkan cairan Johnny.
Johnny mencium bibir Taeil sekilas dan mengelus surai hitam itu. Kemudian dia melepaskan ikatan pada tangan Taeil dan membawa si mungil kepelukannya.
"Maaf jika aku bermain terlalu kasar. Aku mencintaimu."
.
.
.
.
.
1 bulan kemudian
YOU ARE READING
bearfam
Fanfic(PUBLIC ARCHIVE) Oneshot collection of Johnil with their children Mark, Haechan, and Yangyang.