Geino sedang memainkan panah untuk menenangkan pikirannya sejenak. Sudah beberapa hari ini ia dan Charesa saling diam - diaman tak hanya itu, mereka juga jarang bertemu karena Charesa harus menemani Isaura di kastil.
"Sir, kau sudah tau surat dari Valeria?" tanya Geino sambil mata nya fokus pada target.
"Belum, My Lord. Jika boleh tau surat apa itu?"
"Anak sulung sekaligus anak semata wayang, Raja Arthur I akan mengadakan pertunangan saat pesta kerajaan nanti. Pangeran Nicholas akan menikah."
Sir Derrick mengangguk paham.
"Your Grace, maaf mengatakan ini tapi apa kau tidak mau menemui Isaura? Lady Charesa mengatakan bahwa sebentar lagi ia akan pergi ke Riverstock."
Titik panah Geino pun meleset, tatapan mata nya tidak bisa di baca. "Aku sudah melepas tanggung jawab ku padanya, bukankah kau mendengar sang Duke of Riverstock mengatakan bahwa Isaura akan mengenal cinta?" Geino masih menutupi perasaannya, ia berkata tidak menjadi masalah namun kenyatannya jauh di dalam lubuk hati nya ia ingin memeluk adik nya itu.
"Saran ku kau harus datang ke pernikahannya, My Lord." Sir Derrick menundukkan kepala memberi hormat.
"Kau pergi lah ke kastil, lihat bagaimana kondisi Isaura sekarang."
Fokus Geino terpecah, ia pun memutuskan untuk menghentikan aksi panah -panahannya dan kembali ke dalam manor. Sir Derrick pun dengan segera menunggangi kuda nya menuju kastil.
*****
Di dekat kastil, Aether dan Isaura tengah bermain sledding. Mereka sangat menikmati waktu ini sebelum pergi ke Riverstock. (Sledding berarti meluncur di atas salju dengan menggunakan papan sledding atau ban.)
"Sudah, ini sangat bahaya. Ayo kita cari permainan lain --- dan sejujurnya, aku juga lelah karena harus bolak balik naik ke atas." Aether berkacak pinggang sambil terengah - engah karena ini sudah di lakukan lebih dari dua puluh kali.
Lintasan salju yang panjang dan berlika-liku akan memberikan sensasi keseruan bermain seluncuran di atas salju. Cara bermain sliding juga cukup mudah, hanya perlu duduk di atas papan sliding atau ban, kemudian seseorang akan mendorong dan nantinya alas seluncur tersebut akan meluncur di lintasan salju.
"Oke! Oke!" Isaura bangkit dari papan kayu lalu tertawa melihat Aether yang tampak sangat kelelahan itu.
Dari jauh, Sir Derrick yang baru saja tiba tersenyum karena nyata nya Isaura memang bahagia disini. Ia pun memutuskan untuk menemui Lady Silveryen terlebih dahulu.
"Kau cantik saat sedang tersenyum atau pun tertawa, sering - sering lah seperti ini." Aether menggoda Isaura.
Walaupun sudah sering mendapat pujian, nyata nya ia tetap berdebar jika mendapat pujian dari sang pujaan hati. Isaura pun memukul kecil lengan Aether.
"Aether tiba - tiba aku kepikiran oleh sesuatu, bagaimana jika warga mu tidak merestui ku menjadi pemimpin mereka?"
"Tidak, mereka akan menerima mu bahkan jika tidak mereka harus menerima dengan lapang dada." Aether sedikit memberi candaan agar Isaura tidak terlalu tegang.
Isaura reflek tertawa, "Kau ini, aku sudah sangat serius. Kau benar, aku harus menjadi pendamping mu yang hebat! Soal ini, ini adalah hal yang sangat mudah." Kepercayaan diri Isaura tiba - tiba meningkat, entahlah kepribadiannnya memang aneh.
Aether pun menggandeng tangan Isaura untuk kembali ke kastil.
"Tunggu, mau kemana?" tanya Isaura menghentikan langkah nya.
"Pulang."
"Aku masih ingin bermain."
Aether pun lalu mendekatkan wajah nya ke Isaura ia langsung memberikan kecupan manis di dahi calon istri nya itu. Isaura reflek melepas gandengan tangan nya, lalu pergi berlari ke kastil. Ia salah tingkah. Sementara Aether hanya tertawa tawa saja.
Di kastil, Sir Derrick menemui Charesa. Mereka tampak berbicara serius di aula ruang tamu utama kastil. Dan di sana ada Sir Henry yang berdiri di samping kursi tepat Charesa duduk.
"Ada apa kau kemari Sir?" tanya Charesa dengan nada mengintimidasi.
"Lord Geino menyuruh ku datang kemari untuk melihat kondisi Lady Isaura, Your Grace."
"Dia baik - baik saja, sangat baik."
Sir Derrick tersenyum canggung.
"Sir, apakah suami ku akan datang ke Riverstock ketika Lord Aether dan Isaura menikah?" tanya Charesa sedikit was - was.
"Aku sudah menanyakan nya tetapi belum ada jawaban nya, My Lady. Aku lupa ingin menyampaikan sesuatu, tadi ada surat dari kerajaan tiba. Anak Raja Arthur I akan mengadakan pertunangan saat pesta kerajaan, apakah kau akan datang?"
Sir Henry terkejut oleh berita ini, rasanya ia ingin buru - buru menyampaikan pada tuan nya itu karena Pangeran Nicholas adalah sahabat Aether.
"Sudah lama sekali aku tidak menghadiri pesta kerajaan, tapi aku akan tetap menghargai keputusan suami ku apapun itu." Charesa menghela nafas.
"Your Grace, boleh kah aku bertanya? Kapan Lord Rivallion dan Lady Isaura akan pergi ke Riverstock?" tanya Sir Derrick dengan sopan.
"Besok pagi --- ku harap kau menyampaikan nya pada suami ku, aku sangat menantikan kehadirannya besok di dermaga. Setidaknya untuk Isaura saja."
Tiba - tiba pintu terbuka, ternyata Isaura. Isaura melihat kedatangan Sir Derrick dan sedikit kecewa lantaran Geino tidak bersama nya. Sir Derrick pun langsung berdiri dan membungkuk hormat untuk Isaura.
"Oh, halo Sir. Duduk lah kembali" sapa Isaura dengan wajah yang sedikit sedih.
Dan tak lama dari Isaura datang, Aether juga tiba. Sir Henry pun langsung berjalan ke arah Aether dan berdiri tepat di belakang nya.
Sir Derrick kembali membungkuk kepada Aether.
"Ada apa ini?" tanya Aether pada Charesa.
"Sir Derrick hanya datang untuk melihat kondisi Isaura, dan memberikan sebuah kabar dari Valeria." jawab Charesa.
"Valeria, apa?" Aether sangat penasaran.
"Pangeran Nicholas akan mengadakan pertunangan saat pesta kerajaan, Your Grace."
Aether terkejut, seketika ia menyebarkan senyum begitu mendengar berita ini. Seisi ruangan heran kenapa Aether begitu senang kecuali Sir Henry yang memang sudah tau bahwa Pangeran Nicholas dan Lord Rivallion itu bersahabat.
"Kenapa kau begitu senang dengan berita ini, Aether?" tanya Isaura penasaran.
"Pangeran Nicholas adalah sahabat ku, aku tidak menyangka dia sudah menemukan pilihan hati nya." Aether menjawab Isaura. "Dan, siapa wanita itu Lady Charesa?"
Charesa yang tidak tau pun menyerahkan jawaban nya pada Sir Derrick.
"Izin menjawab Your Grace, wanita pilihan Pangeran Nicholas adalah Lady Charlotte Pysche Mary Roberton dari Kensington."
Aether mengangguk paham, sudah pasti mereka berdua terlibat cinta lokasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share ya! ❤️
ILYSM <3!
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
ECCEDENTESIAST (COMPLETE)
Romance[ORIGINAL STORY BY ME] RIVALLION #1 Perjodohan adalah jenis ikatan pernikahan dimana pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan oleh satu sama lain. Hal ini adalah norma di seluruh dunia sampai abad ke-18. Aether Xerxes Daemo...