chapter 4

505 22 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(style Olive mau bulan madu--salah, liburan ke Bali)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(style Olive mau bulan madu--salah, liburan ke Bali)

Perjalanan ke Bali menaiki pesawat menempuh waktu beberapa jam dari Bandung. Baik keluarga mereka berdua (minus Frans) mengantar sampai Bandara Husein Sastranegara.

"Bye-bye, Olive! Bye-bye Ian! Selamat berbulan madu!" Tante Lina yang paling bersemangat melambaikan tangannya tinggi-tinggi pada mereka berdua. "Pergi berdua, pulang bertiga, nih!"

Olive harus terlihat akrab dengan sang suami. Dia menggenggam tangan Ian selagi pamit, dan menghempaskannya saat sudah mulai jauh.

"Masih ada mamih, lho," kata Ian iseng.

"Ngawur! Mereka udah pergi!"

Modus banget, bilang aja pengen gua pegang terus tangannya! rutuk Olive dalam hati.

Olive membuka pintu kamar resor yang mereka tempati selama seminggu ke depan. Tempatnya bagus, terlihat indah dengan pemandangan yang luar biasa. Tempat tidurnya udah dihiasi dengan kelopak bunga dan selimut atau handuk yang dibentuk seperti dua angsa bertaut. Cocok sekali untuk pasangan yang berbulan madu.

Tapi itu malah membuat Olive merinding. "Kenapa didesain kayak begini sih Mas?" gerutunya. "Kita kan lagi nggak bulan madu."

"Ya nggak tahu kok malah tanya aku?" tanya Ian yang super sabar ngadepin Olive udah kayak angry issues.

one week to fall in love - dpr ian [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang