chapter 1

895 24 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari yang super duper melelahkan bagi sepasang suami istri yang baru aja menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari yang super duper melelahkan bagi sepasang suami istri yang baru aja menikah. Kedua suami istri baru itu menikah bukan didasarkan pada cinta, melainkan karena hasil perjodohan kedua orang tua masing-masing pihak. Ditambah sang mempelai laki-laki merupakan sahabat kakak laki-laki mempelai perempuan yang membuat perjodohan itu makin lancar.

"Kami pulang dulu ya, kalau begitu!" kata Tante Lina berseri-seri sambil mengayunkan tangannya agar suaminya, Om Endy, orang tua Olive yang bernama Elisa dan Yogi, juga kakak laki-laki Olive, Frans pun beranjak pergi dari apartemen. "Soalnya udah malem banget—tuh, lihat, sekarang udah jam enam lebih!"

Olive akhirnya menghela napas lega. Udah dua jam lamanya mereka ngobrol di apartemen Ian begitu acara resepsi berakhir. Yang Olive inginkan sekarang adalah ngapus makeup, mandi, dan tidur. Dia nggak mau makan karena perutnya masih kenyang habis makan-makan di acaranya tadi.

"Mama sama Papa juga pulang ya, Olive. Bilang ke kami kalau kalian berdua butuh sesuatu, pasti akan kami bantu," ujar Elisa tersenyum.

Olive memasang senyumannya yang sedikit dipaksakan kepada kedua orang tuanya, "Iya pasti, Ma."

Tepat di sebelah Elisa, Frans, kakaknya yang hanya beda setahun lebih tua darinya pun nyengir kuda, "Nanti malam jangan lupa ehem-ehem, ya. Hahaha!"

Olive mengepal tangannya untuk meninju kakak laki-lakinya yang jahil itu. "Bener-bener lu ye!"

Frans cuman mengelus lengannya akibat tinjuan Olive. "Eh bro, hati-hati sama bini lu deh. Tenaganya kayak babon. Dan jangan lupa kalian berdua bikin anak ya. Gua kepengen punya keponakan!"

Reaksi Ian ketawa doang, "Yah kalo soal bikin anak mah pasti gua semangat. Iya nggak, Sayang?" tanyanya pada Olive.

Olive melirik sinis waktu Ian memanggilnya dengan panggilan 'Sayang' yang tentunya belum pernah dia dipanggil kayak gitu.

Seumur hidupnya Olive belum pernah pacaran. Dia mendekalarasikan hidupnya dengan kerja, kerja, kerja. Baginya, nggak ada kata 'cowok' dalam kamusnya karena dia sendiri orang yang anti romantic.

one week to fall in love - dpr ian [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang