Maze of Surprises - 2

22 3 0
                                    

"Lihat dia." gumam Jun, suaranya penuh dengan nada ketidakpuasan, dia berhenti memainkan air dengan hanya menunjukkan kepalanya di atas permukaan. Matahari bersinar terang di atas mereka—sinar yang paling kuat—tetapi mereka masih lebih memilih untuk tetap berenang daripada berkeringat hingga jumlah keringatnya sama dengan air di danau itu.


Mereka bertiga melihat ke arah Minghao dan Mingyu, keduanya terlihat sedang berbicara dengan cukup baik walaupun Minghao biasanya adalah orang yang tidak banyak bicara.
Jun terus bergumam dalam kecemburuan, "Memangnya dia pikir dia siapa? Minghao seperti anak domba yang tidak bersalah!


"Oh, ayolah." Soonyoung tertawa, lalu berputar-putar di dalam air. Minghao hanya satu tahun lebih muda darimu, kamu tidak harus menganggapnya seolah-olah dia adalah bayi yang polos."


"Menurut standarku, dia memanglah bayi yang polos." jawab Jun tanpa basa-basi.


Wonwoo, tenggelam dalam gelombang percakapan mereka, mencoba memahami apa yang mereka bicarakan saat dia mendekat ke arah mereka. "Kenapa kamu sangat khawatir?" dia akhirnya berbicara.


"Oh, tidak apa-apa." Soonyoung mencoba untuk mengangkat bahu, tetapi dia tidak terdengar yakin dengan perkataannya.

"Jangan bertingkah seolah kamu belum tahu." balas Jun, suara hampir menetes bersamaan dengan racun basah. Bahkan dengan adanya cahaya yang menyilaukan, Wonwoo masih bisa melihat kerutan yang di ada alisnya, yang menunjukkan ekspresi kesalnya.


"Tahu apa?"


"Apakah kamu tidak menyadarinya?" Jun menganggukkan kepalanya lagi ke arah Mingyu, yang sekarang dengan ringan menertawakan percakapan yang dia lakukan dengan Minghao. Wonwoo memikirkan tawanya yang manis...dan unik yang berhasil mengisi udara dari tempatnya tertawa, dan berhasil membuat suasananya terasa lebih hangat dari pada rasa hangat yang sebelumnya disebabkan oleh matahari. Wonwoo tenggelam lebih jauh ke dalam air, lalu dia menjawab, "Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Apakah Mingyu melakukan sesuatu padamu?"


"Dia hanya hidup, itu saja," potong Soonyoung, tertawa sangat keras hingga dia kehilangan pegangannya dan hampir tenggelam ke dalam air.


"Lihatlah caranya menggoda Minghao. Ya Tuhan, kuharap dia tidak cukup bodoh untuk jatuh ke dalam tipuannya."


"Mingyu? Menggoda? Minghao? Yah, kamu benar. Wonwoo mendorong dirinya untuk menjauh dengan kakinya, pasir dan kerikil mengalir di antara jari-jari kakinya, dia mulai mundur, mendekat ke arah Soonyoung.


Bukankah sudah jelas? Minghao tidak biasanya berbicara dengan sembarang orang!"


"Kamu.... terlalu berlebihan." kata Wonwoo, menatap kembali ke arah Mingyu dan Minghao. Mereka duduk sedikit berjauhan di atas handuk mereka, dan mereka hanya membuka mulut untuk mengobrol sesekali. Wonwoo baru saja akan memalingkan wajahnya, karena dia tidak melihat apa yang dikatakan Jun, sesuatu tentang seperti mesin fotokopi yang rusak, sampai akhirnya Wonwoo bisa melihat dengan jelas wajah Minghao yang merah di bawah naungan payung, lalu menyembunyikan kepalanya dengan memasukkannya ke dalam kemejanya.


Mingyu juga berpaling, lalu dia menggigit bibirnya, sesuatu yang Wonwoo tahu jika Mingyu hanya akan melakukannya saat dia merasa gugup, malu, atau keduanya.


Lalu kedua orang itu mulai berbicara lagi, Mingyu melambaikan tangannya dengan canggung, semacam gerakan yang mengatakan "Tidak, tidak!"


Wonwoo menatap Jun, dia melihat Jun hanya memutar matanya lagi saat dia berbalik, jelas dia terganggu oleh pemandangan itu.


Mingyu bukanlah...Wonwoo berpikir dalam diam. Dia tidak....


Tidak...Wonwoo menghibur dirinya sendiri. Mingyu terlalu canggung, terlalu berantakan, juga ... Mingyu, dia terlalu seperti itu untuk sekadar menggoda— ya kan? "Aku pikir itu hanya kesalahpahaman." kata Wonwoo, dia tersandung kata-katanya sendiri seperti seorang pelari amatir dalam perlombaan estafet dengan pijakan yang berantakan. "Kenapa dia menggodanya di tempat terbuka seperti itu di mana kita semua bisa melihatnya?"
"Karena dia adalah seorang douche," gerutu Jun, lalu dia mendapatkan tamparan keras di bahunya yang diberikan oleh Soonyoung, mengalahkan tamparan keras Wonwoo.

Cabin Seven - MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang