Netherlands.Aku muak dengan kebijakan bangsa kulit putih itu, sejak pertama kali aku lahir di tanah jajahan ini. apa kita tidak punya hak untuk menggubris orang orang kulit putih itu? ini tanah kita, tanah yang mereka kuasai dengan cara merampas, menyiksa, memaksa. bahkan Nusantara terlihat gelap dengan semua perlakuan bangsa Eropa itu.
Bagaimana ini semua bisa menjadi bagian dalam hidup ku? orang orang disana menjadi korban diatas tanah nya sendiri, setiap hari aku melihat pemandangan yang membuat ku ingin berteriak :
"Kasihanilah, pribumi miskin seperti kita ini Tuan!"
Aku tidak pernah mengucapkan sesuatu pun yang belum dipertimbangkan dengan baik, dan berani menegaskan bahwa aku harus mengatakan kalimat yang barusan aku ucapkan dihadapan Tuan Tuan disana. Meskipun aku tahu bahwa hati mereka tidak ada yang tergerak sedikitpun.
Bertemu dengan nya membuat pemikiran ku terbuka dengan luas, pendapat dan pandangan tentang Londo sedikit bisa ku ubah. Tetapi penjajah tetaplah penjajah.
"Ini tanah kita, rebut kembali sampai kapanpun ini tanah kita. jangan takut, kita hanya kalah senjata bukan pemikiran!"
✨Rakyat tentu tidak setuju dan menentangnya; kolonialisme menghapus hak rakyat jajahan atas kemerdekaan dan self-determination, walau begitu kita tidak bisa melupakan sejarah dan mengabaikan keuntungan yang didapatkan Indonesia dari kolonialisme.✨
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeraad Van Der Bence ( Proses Revisi )
Historical Fiction⚠️⚠️⚠️ 17+ Ini bukan hanya kisah ku, tetapi juga kisahnya. Entah, ini tragedi atau cinta. Aku Latsaya (Gadis Pribumi) yang hidup di abad ke-20 dengan tidak di sengaja bertemu pria berkebangsaan Belanda. Dimataku penjajah tetaplah penjajah, tetapi m...