{35}

112K 8.3K 205
                                        

Assalamu'alaikum, aku kembali
Maaf baru update

Happy Reading


Pagi harinya Syifa sedang memasak untuk sarapan dan makan siang, ia memasak sendirian karena kedua abdi Ndalem harus ke kelas karena akan ada ujian, dan Umma Fitri sedang membawa Hamzah bermain di halaman Pesantren, gerakan tubuh Syifa fokus memasak tapi pikirannya mengarah pada chat tadi subuh dia harus meninggalkan Gus Faqih jika tidak mau ada korban, ia yakin itu pesan dari Bela mungkin wanita itu masih mempunyai perasaan pada suaminya.

Walaupun suaminya sudah berkata akan menyelesaikan semuanya, tapi Syifa masih memikirkannya ia takut jika suatu hari nanti kehilangan suaminya, pasti wanita itu akan melakukan segala hal untuk memisahkan dia dengan Faqih.

Syifa terus memikirkan pesan itu sampai ia tidak sadar tempe yang sedang di gorengnya sudah gosong, Kiara yang sejak semalam sudah ada di Ndalem mencium bau gosong dan ada sedikit asap dari dapur langsung berlari dan mematikan kompor pergerakannya sampai menyadarkan Syifa dari lamunannya.

"Hey, lu kenapa? mau bakar dapur ini? hati-hati dong kalo lagi masak itu jangan ngelamun," ujar Kiara.

"Astaghfirullah, kok jadi gosong gini?" ucap Syifa setelah sadar dari lamunannya."

"Gimana ga gosong, Lo aja dari tadi bengong sampe ga ngebalik itu tempe," balas Kiara.

Syifa mengangkat tempe yang gosong itu, lalu ia buang ke tempat sampah setelah itu dia duduk di kursi tempat makan dalam hati ia terus beristighfar menenangkan diri, Kiara yang melihat raut wajah Syifa yang pucat langsung duduk dihadapan Syifa.

"Lo sakit?" tanyanya dan Syifa menggelengkan kepalanya, "Lo lagi mikirin apa sih sampe ngelamun gitu?" tanya Kiara lagi.

"Tadi subuh ada nomer ga dikenal kirim pesan ini ke Gus Faqih," ucap Syifa sambil memberikan handphonenya yang berisi pesan itu.

"Emm kayaknya gue tau deh siapa yang kirim pesan itu," ujar Kiara.

"Siapa? menurut ku sih itu Bela," ucap Syifa.

"Nah bener, pasti nenek gombel itu yang ngirim pesannya, eh bentar Lo kok kenal sama Bela?"

"Waktu aku kirim foto itu ke Tiara dan kamu bilang itu Bela tunangannya Azzam nah disitu aku tau dia, dan ternyata Gus Faqih udah kenal perempuan itu dari lama."

"Owhh, sekarang gue tau kenapa tuh nenek gombel kirim pesan ancaman gitu, kayaknya dia masih pengen milikin Gus Faqih deh, dia masih terobsesi sama suami Lo."

"Dia kan tunangannya Azzam, kenapa dia masih berkeinginan milikin Gus Faqih?" tanya Syifa, ia jadi heran memang ada wanita yang mencintai dua laki-laki sekaligus ia rasa itu bukan cinta itu hanya obsesinya saja.

"Ada yang mau ceritain sama Lo dan Gus Faqih," ucap Kiara.

"Apa?"

"Syif, sayang, Syifa," panggil seseorang di ruangan depan Ndalem, Syifa mengenal suara itu pasti suaminya, kenapa Gus Faqih harus memanggil dengan kata sayang dia jadi malu dengan Kiara, beberapa detik kemudian Gus Faqih melangkah cepat ke arah Syifa yang sedang duduk.

"Kamu ga papa?" tanya Gus Faqih sambil menangkup wajah Syifa, lalu mencium kening istrinya.

"Ga papa Gus, liat sendiri aku sehat gini," jawab Syifa.

"Tadi saya lihat banyak asap yang keluar dari arah dapur, makanya saya panik cari kamu saya kira ada kebakaran di dapur."

"Hampir aja kebakaran Gus, kalo ga ada gue pasti udah kebakaran ini dapur, Syifa tadi bengong terus sampe gosong gitu tuh tempe," sahut Kiara.

GUS DUDA IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang