Happy Reading 🖐🏼
Suasana Kastil pagi ini tampak lebih tenang dari biasanya. Kaki para pekerja sibuk ke sana ke mari memenuhi setumpuk pekerjaan yang akan membuat badanya pegal seharian. Namun ini jauh lebih baik daripada mereka harus menahan cambuk kata kasar dari pemiliknya sepedas bubuk cabe. Renjun memperhatikan para pelayan dari kejauhan, sejenak ia merasa bosan apa yang akan ia lakukan hari ini. Bergelut di ruang memahat patung bukanlah lagi keinginanya, dan sepertinya ia harus mencari suasana baru yang dapat menyenangkan jiwa bosan nya ini.
Kuku di poles cat bening itu mengetuk berirama seolah sedang mencari sebuah ide dari rasa bosannya. Ah benar juga, sesaat ia teringat dengan janji temunya pada tuan Burton. Ia tersenyum simpul, dan bergegas kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap mengunjungi kawan lama. Membayangkanya saja membuat ia antusias, secangkir teh apel dan beberapa kudapan buatan keluarga Burton memang sangat mengoda. Renjun jadi tidak sabar untuk mencicipinya.
''Siapkan kendaraan untuk mengunjungi keluarga Burton pagi ini'' Ungkapnya mutlak penuh perintah.
Si kepala pelayan menunduk, ''Baik nyonya.''
Sedangkan di dalam ruang kerjanya, Jeno tengah di buat pusing dengan tumpukan surat yang melekat rapat bak lintah darat mengerubungi mejanya. Kening itu sesekali mengkerut ketika membaca kata-kata di balik kertas putih itu semakin membuatnya muak. Perjanjian kerjasama, kontrak kerja , proposal pembangunan dan masih banyak lagi yang senang membuatnya pusing. Demi neptunus, ia tidak sudi mengurus hal-hal merepotkan ini jika bukan ia adaah satu-satunya pewaris Endevour.
Akan lebih baik jika ia bersantai dengan sebotol wine dengan satu dua wanita penghibur yang dapat memanjakan tubuhnya. Tapi harapan itu hanyalah angan yang harus ia kubur dalam-dalam mengingat bagaimana pentingnya tanggung jawab ini yang di limpahkan pada dirinya. Sungguh memuakkan sekali!
Rambut hitam miliknya pun seiring waktu memutih akibat beban tekanan yang ia pikul selama ini, belum lagi penampilanya yang tak sempat ia perhatikan akibat bekerja keras siang dan malam lembur demi mempertahankan kekuasaan milik keluarganya. Mengingat itu, lelaki dengan tubuh penuh tato di balik punggung kokohnya itu mengalihkan perhatianya sejenak dari setumpuk kertas itu tadi. Ia sedikit menunduk dan membuka loker paling bawah sendiri, sebuah amplop besar kuning keemasan yang kini warnanya sedikit memudar akibat sudah lama mendekam di balik gelapnya loker yang lama tak pernah di sentuh itu.
Dengan tak sabaran ia membuka kaitan gulungan talinya, lantas membaca rentetan kalimat satu per satu penuh teliti, seakan tak ingin melewatkan satu huruf pun.
Tangan Jeno meremat kertas usang dengan kasar.
''Argh sial!''
Teriaknya memenuhi langit-langit. Wah apakah ia tidak salah baca ? Rupanya penguasa wilayah barat ini sedang ingin bermain-main denganya. Kesepakatan konyol ini terlalu berlebihan apabila menyerahkan salah satu asset berharga milik keluarga nan agung ini dan melemparkan kepada mereka secara sukarela. Jeno hampir saja berteriak gila jika ia terlalu melepaskan apa yang ia sesakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROWENA 👑
FanficTakdir begitu kejam, ketika membiarkanmu jatuh menjadi Nyonya besar dari lelaki pembunuh keluargamu sendiri. Hidup dalam bayang-bayang Endenvour bukanlah keinginan seorang Renjun Raiden. Melainkan sebuah karma sekaligus petaka baginya. Namun hadirn...