12

53.6K 4.6K 354
                                    

Happy reading besti
Bantu kasih tanda kalo ada typo

















"G-gue sama sopir a-aja ya?"pinta Nessa dengan gugup karna ia benar benar takut dengan Steven dan berfikir kalau di tengah jalan nanti ia bakal di bunuh oleh Steven.

"Gak, lo berangkat bareng gue." ucap Steven dengan datar.

"T-tapi..."

"Cepat nanti gue telat." ucap Steven sambil menatap Nessa tajam, lalu berjalan ke arah mobilnya meninggalkan Nessa yang masih berdiri di sana.

Karna tak ingin mencari masah dengan Steven mau tak mau ia harus ikut dengan Steven.

Nessa yang melihat Steven berjalan lebih dulu membuatnya segera mengikutinya dari belakang dan ikut masuk ke dalam mobil tersebut.

Di dalam perjalanan menuju sekolah, baik Nessa yang Steven tidak ada yang berniat untuk membuka suara.

Nessa yang tidak berani mengajak Steven mengobrol dan Steven yang memang dasarnya pendiam atau malah karna Steven yang tidak sudi berbicara dengan Nessa.

Dan hal itu membuat suasana di dalam mobil menjadi hening dan sedikit mencekam untuk Nessa, sampai beberapa menit kemudian mobil itu berhenti di sebuah halte yang tidak jauh dari gerbang sekolah mereka.

"Loh kok berhenti disini?" Tanya Nessa sambil menatap Steven heran.

"Turun." ucap Steven dengan singkat.

Lama Nessa berpikir sampai pada akhirnya Nessa mulai mengerti apa yang di maksud oleh Steven, mungkin Steven tidak ingin orang orang melihat mereka datang dengan satu mobil pikir Nessa dalam hati.

Lantas Nessa pun melepaskan safe belt-nya dan berniat untuk membuka pintu mobil tersebut namun saat Nessa belum benar benar turun dari mobil tangannya malah di tarik oleh Steven dengan kasar membuat Nessa kembali terduduk.

"Dengarin ini baik baik." ucap Steven dengan penuh penekanan di setiap katanya dan aura yang penuh ancaman "Mungkin lo bisa buat papah dan adik gue luluh sama lo, tapi engga buat gue, lo punya niat burukkan sama keluarga gue kan?"lanjut Steven penuh kecurigaan.

"Gak, gue ga ngelakuin apapun."ucap Nessa takut takut.

"Bohong, karna gue tau lo bukan orang yang mudah baik sama orang, dan lo pasti berlagak baik sama keluarga gue karna mau manfaatin harta keluarga gue kan?"ucap Steven lagi sambil menatap dengan pandanga curiga.

"Ga, gue ga ada niat buat manfaatin keluarga lo, apa lagi keluarga lo udah jadi bagian keluarga gue juga." ucap Nessa menjawab, mana mungkin ia mau memanfaatkan yang sudah ia anggap keluarganya di dunia ini.

"Oh ya?, oke kalau gitu gue bakal pegang kata kata lo itu" ucap Steven sambil menatap takam ke arah dirinya "tapi kalau lo bohong sama gue dan emang punya niat buruk sama keluarga gue lo bakal berurusan sama gue, paham?"ancam Steven.

"I-iya, paham."sahut Nessa.

"Oh dan satu lagi, jangan pernah nyapa apa lagi bertingkah sok kenal di sekolah nanti anggap aja kalau kita engga pernah saling seperti dulu dulu."ucap Steven dan langsung di angguki Nessa cepat.

Nessa istri tuan GeorgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang