Sudah satu bulan sang kakak meninggalkan kerajaan karena perintah raja Steve
Ferib ayah dari pangeran Banky Ferib, sang kakak harus menggantikan posisi raja untuk sementara waktu sampai raja Steve sembuh, dan sudah satu bulan Fort berburu sendiri, kadang ditemani oleh beberapa pengawal atau teman dekatnya yang seorang panglima kerajaan bernama BossFort sudah lelah berburu tumben sekali ia tidak mendapatkan apa-apa, biasanya ia akan mendapat buruan yang bagus, kemudian ia melihat ada sebuah pasar yang, ouh ia baru tau sekarang ada yang namanya pasar. Benar ini pertama kalinya ia agak melengseng dari jalur yang biasa makanya ia baru mengetahui bahwa ada sebuah tempat ramai yang dinamai pasar
Fort turun dari kudanya ia mengikat kudanya di sebuah pohon dan berjalan menuju pasar dengan beberapa pengawal dibelakang dan Boss disampingnya
"Pasar itu memang ramai Boss?"
"Benar tuan, disini orang-orang membeli bahan-bahan baku atau membeli barang-barang yang mereka cari"
"Seperti di Eropa?"
"Tentu lebih kecil tuan"
Fort berjalan menyusuri pasar, ia benar-benar disambut oleh rakyatnya, rakyatnya langsung tunduk pada pangeran
"Sudah tidak apa, aku bukan raja kalian, kalian tidak perlu setunduk itu padaku aku kemari hanya ingin melihat-lihat"
Tentu mereka tetap tunduk pada Fort, bagaimanapun Fort adalah bagian dari kerajaan. Fort berjalan menyusuri pasar hingga ia menemukan seorang penjual buah, Fort tertarik pedagang itu, cantik
Fort mendekat membuat sang pedagang gugup, apakah ia salah?"Berapa harga buah ini manis?"
"Mereka biasanya menukar buah-buahan hamba dengan barang lain seperti beras dan sayur, kami bertukar barang"
"Oh seperti itu, Boss"
"Hamba tuan"
"Berikan kantung yang kau punya"
"Silahkan tuan"
Fort menyerahkan sekantung koin emas dan memberikan pada pedagang tersebut
"Aku beli semua buahmu kau bisa pulang sekarang, dan ini untukmu anggap saja sebagai perkenalan aku akan kembali lagi kesini esok, akankah kau menungguku?"
"Hamba tidak berhak pangeran"
"Oh ayolah, aku akan kemari esok, jadi tunggu aku kau mengerti?"
"Hamba mengerti pangeran, tetapi jika pangeran ingin buah-buahan hamba pangeran bisa mengambilnya hamba serahkan kembali koin emas ini"
"Ambil saja, ini perintah kerajaan kau tidak mau di kutuk karena perintah kerajaan kan?"
"Tidak pangeran"
"Bagus anak pintar, Boss tolong angkut semua buah-buahan ini"
"Baik tuan"
Boss dan para pengawal mengambil semua buah-buahan milik si penjual
"Aku hampir lupa, siapa nama mu?"
"Hamba Peat pangeran"
"Manis sekali"
"Terimakasih pangeran"
"Ingat ya Peat, akan aku pastikan aku kembali kesini"
"Baik pangeran"
Fort pergi dari pasar dengan membawa sekantung besar berisi buah-buahan, ia sangat amat berbunga-bunga
"Hey apa yang pangeran beri? Apakah koin emas?"
"Pangeran memberikan koin emas kepadaku"
"Beruntung sekali kau malam ini Peat, simpan koin emasmu, takut-takut para orang jahat akan mengambil koin emasmu Peat"
"Iya, aku akan kembali kerumah sekarang"
"Hati-hati Peat"
Peat berjalan dengan senang hati, hari ini ia bisa makan dengan enak seperti dengan daging? Pasti enak, jadi ia membeli sedikit daging untuk ia masak hari ini, sisa dari koin emas tersebut akan ia simpan tau-tau ia butuh dikemudian hari
---
Fort pulang ke-kerajaan dan langsung menuju dapur untuk menyajikan buah yang sudah ia beli dari, pujaan hati? Terlalu jauh Fort kau bahkan baru bertemu dengannya tadi
"Pangeran tumben sekali ada di dapur"
"Nani ku paling cantik sedunia"
"Kenapa pangeran? Ada yang membuat pangeran senang hari ini?"
"Nan, bagaimana rasanya jatuh cinta?"
"Kau bertanya? Apakah ada seorang gadis yang bisa mengambil hati seorang pangeran Fort?"
"Bukan gadis nan, tapi lelaki"
"Oh, apa ia tampan?"
"Ia cantik dan manis"
"Rupanya pangeran sangat suka dengan lelaki tersebut, siapa namanya?"
"Kau tidak akan suka kan nan?"
"Mana mungkin, aku sudah tua mana mungkin aku jatuh cinta kembali"
"Bisa saja, namanya adalah Peat, sungguh manis bukan nani?"
"Peat?"
"Benar nan, ia sangat manis dan cantik walau aku tau ia mungkin tidak pernah merawat dirinya seperti putri-putri bangsawan yang aku temui, ia cantik manis secara alami"
"Ternyata seperti ini jika pangeran sedang jatuh cinta?"
"Apa aku terlihat buruk?"
"Tentu tidak, aku malah takut saat kau benar-benar tidak tertarik pada gadis-gadis muda nan cantik yang selalu raja datangkan dari berbagai negeri, aku takut kau jatuh cinta pada rusa"
"Naniiii~~~"
"Aku bercanda pangeran"
Jennie Panhan, Nani yang sudah merawat Fort sedari Fort lahir, ia benar-benar dekat dengan sang pangeran ia sudah menganggap pangeran seperti anaknya sendiri, begitu jika dengan Fort ia jika menganggap Jennie sudah seperti orang tuanya ia sangat sayang terhadap Jennie
"Aku akan bertemu dengannya esok dijam yang sama, apa Nani mau ikut?"
"Tentu tidak pangeran, pekerjaanku masih banyak disini kau bisa menemuinya sendiri"
"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke-kamar, dan Nani"
"Kenapa pangeran?"
"Jangan ada yang memakan buah ini selain aku"
"Baik pangeran"
"Dadaa naniii~~~"
Jennie membalas dengan senyuman, sebenarnya
'semoga kau baik-baik saja pangeran'
KAMU SEDANG MEMBACA
Rixandalbert | FortPeat
General FictionFort adalah seorang pangeran yang tampan dan menawan, sementara Peat adalah rakyat biasa yang tinggal di rumah ujung desa dan harus mencari buah untuk dijual Fort jatuh cinta kepada Peat, namun ayah Fort menampik dengan jelas dengan berkata "darah k...