Sincerity Of Feeling

Chap VIII

Sincerity Of Feeling

Story by : Me

Disclamer : Masashi Kishimoto

Rate : T+

Pairing : Sasuke U x Hinata H

Genre : Romance & Drama

Warning : So Many Typo, OOC, Cerita tidak jelas dan sebagainya

. . .

Chap VIII

Penawar terbaik untuk setiap luka adalah waktu.

Dan berusaha berdamai dengan kenyataan.

Hinata tidak menyadarinya.

Ada sedikit celah hatinya yg terbuka.

Entah sejak kapan, ada aliran hangat yang mengalir perlahan memenuhi ruang hatinya melalui celah itu.

"Ada titipan." ucap Kiba sambil memberikan sebuket bunga lily kepada Hinata yang sedang termenung diruang kerjanya.

Hinata sedikit tersentak "Eh," responnya sambil menerima buket bunga itu "Terima kasih Kiba."

"Lagi-lagi bunga dari suami mu yah Hinata? aku sungguh iri sekali dengan dirimu..." ucap Yama sambil bersandar manja pada Hinata.

Hinata hanya tersenyum canggung.

"Gara-gara suami mu Hinata, semua wanita dikantor ini jadi memiliki standar yang tinggi untuk mencari pasangan, mereka semua menginginkan tipe yang seperti suami mu ini, jadi ini alasannya aku masih jomblo sampai saat ini." gerutu Kiba sambil mengutak atik sesuatu pada kameranya.

"Jangan menyalahkan orang lain atas kondisi jomblo akut mu kiba." sambil melayangkan pukulan kecil pada punggung Kiba.

Sepertinya Hinata tidak terpengaruh sama sekali dengan keributan kecil yang dibuat rekan kerjanya ini, tubuhnya memang berada dikantor tapi pikirannya entah melayang kemana.

Sejak hari dimana ia menemukan obat tidur dilaci milik suaminya dan tanpa sengaja ia melihat Sasuke meminum pil itu dimalam hari.

"Tidak.." gumam Hinata yang mencoba mengusir segala angan-angan buruk yang terjadi pada seseorang yang berstatus sebagai suami nya itu.

"Kiba-kun, dulu kau pernah bilang jika bertemu dengan Sasuke di rumah sakit, rumah sakit mana?" tanya Hinata.

"Rumah sakit mana lagi, yah rumah sakit milik suami mu." ucap Kiba sambil melakukan kegiatannya pada komputer didepannya.

.

.

.

Aku sudah memutuskan untuk berdamai dengan hatiku.

Berusaha mengikuti aliran waktu.

Aku hanya berharap akan ada kebahagian setelah ini.

Di lobby besar salah satu rumah sakit bergengsi di kota Konoha Hinata saat ini berada, ia duduk di lobby besar rumah sakit ini. Dirinya meminta ijin pada perusahaannya untuk pulang lebih cepat hari ini, entah mengapa langkah kakinya menuntun dirinya untuk berada di tempat ini.

Tidak perlu waktu lama bagi Hinata.

Hanya cukup ucapkan nama belakang yg ia sandang sekarang semua proses dan prosedur bagaikan hanya sebuah formalitas.

"Mari Uchiha-sama, saya antar ke ruangan dokter Tsunade." ucap perawat itu pada Hinata.

Hinata tersenyum canggung.