1 : Baby J = Jisung

3.1K 174 2
                                    

"F*ck!! Yang bener dong mainnya, njing!"

Jisung mengumpat kesal, ia kalah dalam permainan game online karena partner gamenya tidak bisa main. Sungguh, ia benci kekalahan.

"Kasar banget ngomongnya, Ji. Gak boleh gitu dong." tegur seseorang, dia menyisir rambut Jisung dengan lembut.

"Habisnya, ngeselin banget, hyung. Padahal Jisung bisa dapet rank yang tinggi kalau menang. Hyung sih, gak mau main sama Jisung." gerutu Jisung, ia lalu menenggelamkan wajahnya di perut 'hyung' itu.

"Jisung kan tau, hyung sedang sibuk belajar buat persiapan ujian. Setelah ujian selesai kita main game bareng, sabar ya." Dia memberi pengertian padanya.

Jika kalian bingung, bagaimana posisi Jisung saat ini. Laki-laki jangkung itu sedang tiduran dengan menjadikan paha 'hyung' nya sebagai bantal. Yang punya paha pun tidak merasa terganggu aktivitas belajarnya. Jadi, Jisung dengan senang hati memanfaatkan paha itu.

"Kalau Jeno hyung lulus, Jisung sendirian di sekolah dong." lirih Jisung sedih.

'Hyung' yang ternyata bernama Jeno itu mengulum senyumnya mendengar ucapan Jisung, "Kok sendiri? Kan masih ada Chenle, dan kawan-kawan yang lain." ucapnya berusaha menghibur sang adik.

Usia Jisung lebih muda 2 tahun dari Jeno, itu sebabnya tahun ini menjadi tahun dimana Jeno akan lulus sekolah meninggalkan Jisung yang baru bisa merasakan satu sekolah selama setahun bersama hyung-nya itu. Hal ini terulang lagi, sama seperti saat mereka duduk dibangku SMP.

Jisung mengangkat tangannya, jari telunjuknya ia arahkan menyentuh pipi Jeno yang sedang sibuk membaca buku, "Jeno hyung, jangan cari pacar ya di kampus. Jangan dekat sama yang lain juga. Jeno hyung itu punya Jisung." tutur Jisung dengan mata yang tak lepas menatap sang kakak.

Jeno tersenyum geli, mendengar ucapan sang adik. Ah, Jisung terlihat menggemaskan disaat seperti ini.

"Hyung belum tertarik memiliki kekasih, Jisung. Tapi, kalau ceweknya secantik Selena Gomez. Sepertinya, akan hyung pertimbangkan." tukas Jeno sambil tertawa kecil.

Jisung mendelik sesaat mendengar ucapan Jeno, "Sejak kapan orang cantik berpasangan sama yang cantik juga? Yang cantik itu harus dengan yang tampan. Dan yang tampan itu Jisung." tangkasnya.

Jeno mengernyit, sesaat ia tidak mengerti maksud dari ucapan Jisung barusan, "Kenapa kamu pede sekali, Jisung. Lagipula mau setampan apapun kamu, kalau masih bayi gini, tidak akan ada cewek yang tertarik padamu." ujarnya asal. Jeno mengira maksud dari ucapan Jisung adalah, sosok secantik Selena Gomez itu cocoknya sama laki-laki setampannya bukan dirinya.

"Jisung tampan kan, hyung?" tanya Jisung mengalihkan pembicaraan.

Jeno mengangguk cepat, ia lalu menangkup kedua pipi Jisung dengan kedua tangannya, dan memberikan ciuman singkat di kening sang adik, "Tentu saja, bayiku ini sangat tampan." jawabnya.

Jisung tersenyum lebar mendengar pujian dari Jeno, "Cium aku lagi dong, hyung. Kedua pipi, dan hidung aku belum dapat ciuman darimu." pinta Jisung sambil mengembungkan pipinya.

Karena gemas, tanpa menunggu lagi, Jeno langsung mencium kedua pipi itu dan juga hidung Jisung, "Banyak permintaannya ya, bayiku ini." goda Jeno. Jisung hanya membalasnya dengan senyuman nakal.

"Hyung, kau sudah lama tidak mencium bibirku."

♥︎ ♥︎ ♥︎

"Biasa aja kali natapnya, Ji." sindir Yedam, teman satu angkatannya.

Jisung berdecak, "Jeno hyung, terlalu dekat dengan laki-laki itu. Pemandangan ini sangat menyebalkan untuk dilihat." sungutnya.

Who's Baby [SUNGNO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang