"YAKKK!!! LEE JENO!!!"
Nyali Jeno seketika ciut ketika Jaehyun berteriak menyebut namanya.
"Kenapa kau semakin tidak waras?! Memaafkan Jisung, menjalin kasih dengan Jisung, sekarang kau ingin tinggal satu atap dengan laki-laki bangsat itu?!"
Jaehyun mengusap wajahnya kasar, benar-benar tidak habis pikir dengan isi otak sang adik.
"Hyung, Jeno mencintai Jisung." cicitnya takut.
Donghae dan Krystal hanya diam menatap Jeno. Keduanya membiarkan Jaehyun turun tangan. Karena Donghae sendiri merasa sudah tidak bisa menjelaskan pada sang anak.
"Lalu? Lee Jeno, itu bukan alasan kau bisa tinggal satu atap dengan dia. Cukup, kalian berpacaran saja. Tidak usah lebih dari itu. Hyung, tidak rela kau tinggal dengan dia." decaknya.
"Hyung ...."
"Bagaimana jika laki-laki itu menyetubuhimu lagi?"
Matanya berair, bibirnya mengerucut, "Gak papa, Jeno udah siap. Lagipula Jeno tidak akan hamil karena melakukan sex dengan Jisung. Jeno tidak takut." Bohong, ingatkan Jeno untuk meminta maaf pada Tuhan karena membohongi keluarganya. Jeno sama sekali belum siap melakukan sex. Tapi, ini satu-satunya cara untuk melindungi Jisung dari amarah keluarganya juga agar bisa mendapatkan izin tinggal dengan sang kekasih.
Jaehyun membuang mukanya, menghindari mata Jeno. Ia tahu adiknya sedang berbohong, bibir tipis yang bergetar itu membuktikannya. Jeno selalu gagal berbohong padanya.
"Jaehyun, kalau begitu biarkan saja. Biarkan Jeno tinggal dengan Jisung."
"Dad!!"
Jaehyun tanpa sadar berteriak tepat di depan wajah Donghae. Amarahnya meninggi ketika mendengar ucapan Daddy-nya itu. Berbeda dengan air muka Jaehyun yang penuh emosi, Jeno tersenyum sumringah.
"Daddy mengizinkanku, hyung. Hyung tidak bisa menghentikanku." seru Jeno antusias, terlihat begitu bahagia.
"SEKALI HYUNG BILANG TIDAK BOLEH, MAKA TIDAK BOLEH LEE JENO!!!"
Nada suara Jaehyun semakin tinggi menggertak, air muka nya benar-benar tidak bersahabat sama sekali.
"MASUK KAMAR." Jaehyun menarik paksa tangan Jeno.
"Hyung, lepas! Jeno gak mau!" Jeno berusaha melepaskan tangannya dari Jaehyun. Tapi, genggaman itu terlalu kuat. Matanya menatap Daddy-nya memohon pertolongon. Namun, Donghae hanya menatap dingin ke arah keduanya. Sedangkan Krystal, raut wajahnya menggambarkan kekhawatiran.
"Jangan pernah Daddy ataupun Mommy membukakan pintu untuk anak manja itu."
"Daddy, suka caramu menangani Jeno, Jaehyun. Lakukan saja, apapun yang menurutmu bisa melindungi Jeno."
Donghae pergi begitu saja, telinga ia tulikan dari suara Jeno yang berteriak meminta dibukakan pintu kamar yang dikunci oleh Jaehyun.
"Bagaimana kalau Jeno mau makan, Jae? Mommy--"
"Makanan akan datang tepat waktu, Jaehyun yang akan memberikannya makan. Mommy tidak perlu khawatir, istirahat saja dengan Daddy di kamar." Jaehyun memotong ucapan Irene.
Selepas kepergian sang Mommy, tubuh Jaehyun jatuh luruh bersandar pada pintu kamar Jeno. Ia merasa bersalah telah bersikap kasar pada sang adik. Jaehyun sama sekali tidak ingin melakukan ini, ia terpaksa melakukannya.
"Jeno, maafkan hyung. Ini demi kebaikanmu, maafkan hyung." lirih Jaehyun dengan harapan Jeno mendengarnya.
"Hyung tidak ingin kau menjadi korban Jisung juga, Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Baby [SUNGNO]
FanfictionJadi, disini siapa yang bayi, Jeno atau Jisung? "You're my baby." "No! You my baby, not me!" Start : Feb. 3rd, 2023 Finish :