Tipe Kesukaan?

130 17 9
                                    

"CUT!".
Hari ini adalah hari terakhir pengambilan gambar MV. Semuanya berjalan lancar sampai akhir. Memang ada beberapa masalah kecil, tapi semuanya bisa diselesaikan dalam waktu singkat dan tidak menghalangi jadwal.

"OH YEAH! SEMUA BERES DAN KITA DAPET HARI OFF!". Toma duduk dikursinya lalu mengeluarkan cermin dari tasnya bersiap merias diri lagi. "Jadi ada acara apa kalian nanti?".

"Hmm... Ikut kelas masak kayaknya seru. Aku mau coba tempat yang kulihat kemarin" jawab Aoi.

"Tentunya ke tempat viral!" Kantaro menyalakan smartphone dan mulai menscroll. "Aku udah bikin list tempat selfie yang bagus!".

"Eh? Kita nggak akan pergi bareng?" tanya Shogo ketika mendengar rencana para VISTY yang berbeda.

"Aww... Sho-chin, aku ngerti kamu gampang kesepian, tapi kadang kita juga butuh boundary" Toma menepuk bahu Shogo. "Aku yakin kamu juga punya tempat yang mau kamu datangi kan?".

Mendengarnya Shogo langsung terpikir rumahmu. Dia cukup sibuk akhir-akhir ini dan tidak bisa berkunjung. Mungkin dia akan datang untuk menjengukmu nanti.

"Iya juga ya..." Shogo menyadari Toma yang tersenyum lebar. "Kenapa kamu senyum-senyum begitu?".

Aoi dan Kantaro langsung mencubit pipi Toma dari belakang sambil menariknya.

"Adududuh!".

"Ahahaha... Toma kayaknya nggak sabar sama rencana hari off-nya nanti ya!" kata Kantaro di kanan.

"Aku juga nggak sabar!" timpal Aoi disebelah kiri.

"Hiha... mahaf!" Toma mencoba bicara dengan pipinya yang ditarik.

Akhirnya dia dilepas oleh mereka berdua. Shogo hanya tertawa melihat tingkah mereka.

-Dipagi Hari-
Shogo berada didepan apartemenmu. Seperti biasa dia memastikan tidak ada yang mengikutinya terlebih dahulu. 'Sepertinya aman'.

"Oh, adiknya [Nama]-san?".

Shogo berbalik mendengar namamu disebut. Dia mengenal Bibi itu. Kalian pernah tidak sengaja berpapasan dengannya dijalan.

"Ah, lama tidak berjumpa Bibi. Bibi bisa tahu ini aku?".

"Aku hanya menebak. Kalo ada anak lelaki ganteng begini pasti adiknya [Nama]-san, hahaha!".

"Umm... apa yang lain juga mengenalku?" Shogo sedikit khawatir ada yang menyadari identitasnya.

"Anak-anak lain itu tukang kerja. Aku bahkan ragu mereka saling kenal. Contohnya kakakmu itu, dia jarang keluar kecuali untuk kerja".

"Ahaha..." perasaan Shogo terasa campur aduk antara mengkhawatirkanmu dan dikira sebagai adikmu. Walau ini menguntungkan tapi tetap dia merasa sedikit kecewa. 'Nggak, nggak, nggak... kalau sampai identitasku terbongkar hubunganku dengan [Nama] Nee-san akan hancur'. Shogo memutuskan untuk membuang harapannya yang terlalu jauh itu.

"Omong-omong apa Kakakku baik-baik saja?".

"Entahlah, aku tidak melihatnya keluar sejak dua hari lalu".

"Eh?! Dua hari?! Maaf aku permisi! Aku harus bertemu Kakak!" Shogo bergegas pergi menuju tempatmu.

"Wah, adik yang perhatian ya" gumam Bibi itu melihat Shogo terburu-buru pergi untuk menemuimu.

Shogo mengetuk -lebih seperti setengah menggedor- pintu rumahmu. "Nee-san! Ini aku!". Shogo menyadari dia bicara sedikit terlalu keras. Dia mengingatkan dirinya harus berhati-hati. Untunglah pintu langsung terbuka.

"Shogo-kun, udah lama nggak keliatan ya" sambutmu. "Ayo masuk, tapi agak berantakan sih".

"......Iya" Shogo mengkutimu masuk tidak lupa menutup pintu. "Nee-san, apa Nee-san baik-baik saja?".

Paradox Live Yamato Shogo x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang