Bagian 1

60 5 0
                                    

Pagi telah tiba, bel masuk pun berbunyi tanda bahwa seluruh siswa harus memasuki kelas. Begitu pun dengan gadis cantik yang lari terburu-buru.

"Assalammualaikum." Salam gdis itu dari ambang pintu.

"Waalaikumsalam, nadira ini jam berapa dan kenapa kamu baru nyampe di sekolah jam segini." Jawab dan tanya bu guru dengan nada kesal.

"Maaf bu saya kesiangan lagian sekaran baru lewat 10 menit." Jawabnya tanpa rasa bersalah.

"Tapi tetap aja kaamu telat nadira."

"Bu saya mohon izinin saya masuk yah, saya janji gak bakalan telat lagi. Lagi pula saya baru hari ini telat."

"Yasudah kali ini saya maafkan tapi, kalo sampe sekali lagi kamu telat. Saya pasti akan hukum kamu."

"Ya saya janji bu, makasih bu."

Baru nadira beberapa langkah berjalan kebangkunya. Tiba-tiba bryan memalangkan kakinya agar nadira terjatuh.

Bruk!!

"Aw." Ringis nadira

"Hahaha.." tawa semua siswa

"Ya ampun nadira lo gak papa."

"Gak papa gimana, lo sengaja mau buat gue malu."

"Apaan sih lo kok jadi nuduh gue, lo yang jatuh kok jadi gue yang disalahin. Makannya kalo jalan tuh hati-hati."

"Hati-hati gimana, asal lo tau yah gue gak bakalan jatuh kalo lo gak malangin kaki lo."

"Udah-udah." Tegur bu guru

"Nadira bu yang mulai." Adu bryan

"Apaan sih, orang lo yang nyari gara-gara duluan."

"Udah-udah, kalian mau saya hukum."

"Tapi saya gak salah bu."

"Iya bu bener nadira gak salah, saya liat sendiri kalo bryan sengaja malangin kakinya."

"Apaan sih lo sya, ikut campur aja jadi orang."

"Gue itu bukannya mau ikut campur, ya gue cuma bilang apa yang gue liat."

"Dasar tukang ngadu."

"Biarin, dari pada lo tukang ngejahilin orang."

"Udah-udah." Tegur bu guru

"Yaudah sekarang kalian duduk ke bangku kalian masing-masing."

"Dan kamu bryan, sekarang berdiri  di lapangan sampai bel istirahat."

"Bu masa gara-gara gitu doang dihukum, padahal si nadirakan telat tapi gak di hukum."

"Udah jangan banyak ngebantah, atau saya tambah hukumannya."

"Jangan bu, yaudah." Brayan langsung pergi ke lapangan untuk menjalankan hukumannya.

"Oke, sebelum kita mulai pelajaran hari ini. Ibu ingin menyampaikan pengumuman kalo besok kita akan pergi kemping. Tapi harus ada izin orang tua yah."

"Siap bu." Jawab mereka

Pelajaran telah selesai bel istirahat berbunyi dan kini semua siswa keluar kelas, untuk pergi ke kantin. Tapi tidak dengan nadira yang keliatan murung."

"Ra lo kenapa, apa gara-gara soal tadi pagi yah. Udahlah ra gak usah dipikiri si bryan mah." tanya dan nasehat sasya.

"Enggak bukan karna itu, gue takut gak di izinin." Jawab nadira.

"Dimana kalo nanti gue bantuin ngomong sama orang tua lo. Mereka kan percaya sama gue, kali aja kalo gue yang ngomong mereka akan ngizinin lo."

"Serius lo mau bantuin gue."

HijrahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang