Hijrahku

Bagian 5

Allahhuakbar allahhuakbar

Suara adzan sudah berkumandang terlihat seorang gadis yang masih setia memejamkan matanya.

"Nadira bangun."

"Bentar yah mah 5 menit lagi."

"Nadira cepetan bangun."

"Nadira." Pangilnya lagi

"Bentar mah nadira masih ngantuk."

"Inikan udah subuh."

"Tapi nadira masih ngantuk."

"Nadira cepat bangun."

"Nanti mah."

"Kamu gak ingat kalo sebentar lagi kamu akan masuk pesantren."

"Tapikan nadira gak mau masuk pesantren."

"Iya benar kata mamah kamu, sekarang cepat bangun."

"Pah nadira minta maaf, nadira janji gak akan ngulangin lagi tapi plese jangan masukin nadira ke pesantren."

Papahnya tak menghiraukan ucapan nadira. Dan langsung meninggalkan nadira.

"Cepat mandi dan jangan lupa shalat."

"Tapi pah nadirakan sekolahnya belum selesai."

"Kamu selesaikan sekolah kamu setelah itu papah akan masukan kamu kepesantren"

"Yang bener aja masa setelah lulus gue di masukin ke pesantren." Batin nadira

"Tapi pah nadirakan mau kuliah."

"Kayak mau bener aja kuliahnya."

"Bener kok, lagian nadirakan punya cita-cita dan nadira pengen wujudin itu."

"Tapi keputusan papah udah bulat."

"Tapi apa alasannya papah ingin masukin nadira kepesantren."

"Biar kamu berubah."

"Emang nadira kenapa, perasaan nadira gak bandel."

"Udah mendingan sekaran kamu mandi terus jangan lupa nanti shalat."

"Iya."

****

"Ra udah selesai belum sarapannya." Tanya mamahnya

"Udah mah." Jawabnya

"Yaudah ayo kita berangkat, papah udah tunggu di depan."

"Mah kayaknya papah masih marah sama nadira."

"Yaudah ayo sebelum papah kamu tambah marah."

"Tapi mah nadira gak mau masuk pesantren."

"Kamu nurut ya mungkin ini yang terbaik buat kamu."

"Tapi mah nadira."

"Udah ya sayang, kamu harus tau papah sama mamah melakukan ini karna sayang sama kamu."

"Tapi nadira gak siap jauh-jauh dari mamah."

"Mamah juga sama ra, tapi ini demi kebaikan kamu."

"Yaudah nadira berangkat dulu yah, assalammualaikum." Sambil menyalami mamahnya.

"Waalaikumsalam."

"Nadira."

"Iya pah."

"Mulai hari kamu papah antar."

"Tapi pah."

"Jangan banyak ngebantah atau papah masukin ke pesantren hari ini juga."

"Jangan pah, nadira masuk sekarang."