Lorong

303 28 16
                                        

BoBoiBoy milik Animonsta Studios

.

Bertemakan perburuan, bergenre action, dan berlatar tempat di sebuah sekolah fiksi. Fanfiksi ini ditulis oleh Nuuron07 dan diedit kembali oleh DekaAnderskor.

.
.

.

Lorong

.

.

.

Pagi hari adalah waktu beraktivitas santai bagi para murid yang baru saja masuk sekolah. Kalau datang pagi, kelas terasa seperti milik pribadi, seakan-akan kau yang menguasai. Mengisi pagi dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku atau jalan-jalan mengunjungi kelas lain yang masih sepi, sembari menunggu bel sekolah berbunyi.

Namun, tidak bagi siswa ini yang pagi hari saja sudah mulai sibuk bekerja sendiri ….

“Eh! H-hei kau! Bajunya jangan dikeluarkan!” Tampak seorang pemuda berkacamata dan berompi abu-abu sedang menegur siswa yang baru saja berjalan di depannya. Sebut saja Solar.

“Eh, iya, Kak.” Orang yang merasa ditunjuk itu dengan segera membenarkan bajunya yang sedikit keluar dari celana lalu lari meninggalkan tempat.

"Hei." Terdengar suara bisikan yang rupanya dari teman di sampingnya. Halilintar. "Apa apaan itu, kau harusnya bersikap lebih tegas, jangan lengah!" tegasnya, sambil menatap tajam.

"Ma-maaf, aku akan coba lagi."

"Pasang muka tegasmu Solar."

"Ba-baik."

Menjadi OSIS bagian keamanan lumayan melelahkan. Terlebih lagi hari ini adalah hari pertama Solar menjalani tugas barunya sebagai anggota baru. Nyatanya ia sempat membenci bagian ini sejak ia menjabat sebagai sekretaris OSIS beberapa bulan yang lalu. Solar merasa saat ini sedang bekerja di luar kemampuannya, sebenarnya ia lebih suka bekerja dengan pikiran daripada tindakan.

Ya, kini dia menggantikan posisi mantan OSIS bagian keamanan yang mendadak terpaksa pindah sekolah beberapa hari yang lalu. Entah karena alasan apa ia pindah, mereka semua tidak ada yang tahu. Mungkin ada urusan pribadi yang penting.

Kring!

Bel masuk baru saja berbunyi. Setelah selesai mengecek sekitar sekolah, Solar dan Halilintar kembali ke kelas mereka masing-masing. Belum ada guru yang masuk.

“Huhh ...."

Solar menempelkan dagu di atas meja sambil melipat kedua tangannya guna menutupi muka. Dia baru saja menyelesaikan tugas pagi ini. Lelah, mungkin belum terbiasa seperti Halilintar. Belum menutup mata, tiba-tiba saja datang seseorang menepuk punggungnya dari belakang. Oh ayolah, baru saja dia istirahat.

“Yo! Kau dari mana saja?” Seorang lelaki bertopi biru dengan posisi miring ke kiri muncul di depannya. Taufan.

“Biasa, berpatroli.”

Beret Tinta di JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang