BAB BONUS

2.3K 210 30
                                        

Tap

Tap

Tap

Suara riuh anak-anak berlari terdengar di koridor kastil Petra, tampak seorang anak laki-laki tengah berlarian disana mengejar satu anak perempuan. Keduanya sering kali hampir menabrak para pelayan yang sedang berlalu-lalang, rambut panjang kecoklatan sang anak perempuan yang di kuncir dua terlihat ikut bergoyang ketika ia sedang berlari.

"Ayo kakak kejar aku!"

Yang dipanggil kakak tampak tak mau kalah memacu larinya mengejar sang adik perempuan yang hampir sampai pada ujung koridor, rambut hitam itu tersingkap memamerkan dahi dan manik semerah ruby miliknya.

"Sofiaaaa! Hati-hati kau bisa menabrak"

Tapi sepertinya Sofia tidak mendengarkan perkataan sang kakak, tubuh kecilnya yang mengenakan dress berwarna merah muda kemudian jatuh begitu sampai pada ujung belokan koridor. Ia jatuh terduduk disana, bagian bokongnya terasa sakit akibat berbenturan dengan permukaan keras lantai koridor.

"SOFIAAA!!"

Anak laki-laki berambut hitam itu berteriak panik ketika melihat sang adik jatuh terduduk, ia mempercepat langkahnya menuju sang adik sambil terus berharap dalam hati agar Sofia tidak menangis.

Mata Sofia melebar ketika melihat siapa yang ditabraknya barusan, sosok tinggi menjulang tengah berdiri di depannya ia segera berusaha untuk bangkit dari duduknya.

"Selamat pagi your Highness"

Sofia memberi salam kepada yang barusan ia tabrak, tangan kecilnya memegang bagian rok lalu sedikit merendahkan tubuh sikap hormatnya saat ini khas bangsawan sekali. Anak perempuan kecil itu ternyata menabrak his Highness Duke, yang ditabrak kemudian berjongkok di depan Sofia lalu mengusap kepalanya dengan lembut.

"Pagi Sofia, sepertinya permainan kalian seru sekali"

Ujarnya mengulas senyum, mata sewarna ruby-nya membentuk lengkungan bak bulan sabit. Sofia suka sekali ketika his Highness tersenyum begini, ayah pangeran Ashterope itu benar-benar sangat tampan jika sedang tersenyum.

"Oh ya ampun Sofia, apa kau baik-baik saja?"

Anak laki-laki tadi buru-buru menghampiri Sofia lalu memeriksa apakah sang adik terluka ketika terjatuh, tapi karena tidak menemukan tanda-tanda Sofia terluka ia pun bisa bernafas lega.

"Ash, kau tidak bertanya apa aku baik-baik saja? Aku kan ditabrak oleh Sofia"

Pura-pura memasang wajah memelas, his Highness melirik putranya yang kini menggenggam tangan mungil Sofia. Sementara yang dipanggil Ashterope kemudian mendengus mendengar perkataan orang dewasa didepannya ini.

"Papa kan sudah dewasa, lagipula mana mungkin papa yang sebesar ini terluka ditabrak Sofia"

"Tapi setidaknya kau bisa memberi salam padaku kan? Atau satu kecupan manis di pipi mungkin?"

"Tidak mau, papa mulai lagi"

Bibir mungilnya menggerutu pada sang ayah, benar sekali anak ini adalah pangeran Ashterope putra semata wayang Duke Ethaniel. Gaya bicara anak laki-laki yang kini berumur delapan tahun itu memang terdengar mirip dengan dirinya sewaktu muda dulu, Duke tersenyum lalu mengusak rambut putranya gemas.

"Memangnya kalau sudah dewasa tidak bisa terluka lagi ya? Huhu putraku ternyata sudah tidak sayang lagi padaku"

Lihatlah itu, sekarang Duke bahkan berpura-pura akan menangis. Belum lagi Sofia yang sepertinya juga malah ikut tertipu dengan tingkah sang ayah, Ashterope jadi memutar matanya malas.

THE SCENT OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang