BAB IV THE SCENT THAT DRIVE ME CRAZY (II)

1.4K 214 45
                                    

BAB IV
THE SCENT THAT DRIVE ME CRAZY (II)

🚫TW! harsh word, mention of death,blood, and abuse🚫



Sepuluh hari berlalu sejak kepergian Duke ke medan perang, hari-hari Catherine terasa begitu damai karena ia tidak perlu was-was akan suatu waktu bertemu pria itu. Ia masih ditugaskan di taman, kadang ada rasa rindu kepada Anne karena selama dia dipindahkan kesini Catherine jadi tidak bisa bertemu Anne.


Tingkah lucu dan polos Anne membuatnya semakin merindu akan gadis itu, hari ini Catherine berencana mengunjungi paviliun tempat Anne bekerja selagi Duke sedang tidak ditempat ia akan memanfaatkan keadaan untuk diam-diam menemui Anne. Membayangkannya saja sudah membuat Catherine tersenyum lebar, soalnya ia lumayan kesepian disini karena pekerja di taman tidak seramai di paviliun atau dapur yang selalu sibuk setiap waktu.


Petugas taman biasanya hanya ada beberapa orang dan didominasi oleh pekerja laki-laki yang mengerjakan pekerjaan berat seperti memotong ranting-ranting pohon yang mengganggu, mendorong gerobak berisi sampah dedaunan, atau mengganti tanaman besar yang rusak. Sedangkan petugas wanita biasnya ditugaskan menyapu dedaunan kering atau memangkas bunga-bunga yang tidak terlalu tinggi setelah itu mereka juga merangkai bunga untuk kemudian disebar di seluruh kastil.



______________________________________________




Seminggu lebih Duke Ethaniel bertarung membabi-buta di medan perang, sosoknya terlihat seperti sedang kerasukan setan mengayunkan pedang secara brutal ke setiap musuh yang ada disana membuat banyak dari prajurit musuh gentar melihat keganasannya. Baju zirah hitam yang ia kenakan terlihat bergelimang darah begitupun juga dengan pedang kebanggaannya yang tak henti-hentinya di ayunkan menebas segala yang ada dihadapannya.


Bukan tanpa alasan beliau terlihat begitu kesetanan mengobrak-abrik pasukan musuh, karena dari mulai berangkat berperang ia sudah memang sedang kesal oleh aroma yang membuat kepalanya pening lalu kemudian saat ia akan melenyapkan sumber dari aroma tersebut malah datang surat panggilan dari kerajaan, belum lagi rasa haus darahnya yang tak kunjung terpuaskan karena digagalkan oleh assassin. Isi kepalanya lebih berkecamuk daripada perang tempat ia berada, mata pedangnya menebas tanpa ampun yang ada di depannya tapi tak mampu menebas pikiran-pikiran yang memenuhi kepalanya.


Ditengah perang yang sedang pecah ini bisa-bisanya ia masih sempat memikirkan gadis itu, rambut hitamnya yang selalu digulung rendah, kepala kecil yang selalu menunduk saat bertemu dengannya dan anak rambut yang menutupi sedikit bagian wajah gadis itu membuatnya muak. Rasanya ia ingin mencengkeram wajah yang tidak pernah ia lihat dengan jelas itu, menjambak rambutnya dan menghisap habis darah dari lehernya.

Hah? Apakah aku baru saja berfikir untuk menghisap darahnya?

Lengah..

Sang Duke lengah dan...

CRAKKK

Lengan kirinya tergores pedang lawan, darah merah pekat kehitaman menetes dari luka itu membuat ia tersadar dari lamunan yang telah membuatnya lengah lalu berbalik dan menebas tubuh pelaku yang membuat lengannya terluka hingga tubuh itu ambruk ke tanah hampir terbelah dua.

Brengsek

Umpatnya dalam hati ,akibat ia lengah memikirkan gadis itu membuatnya jadi terkena sabetan pedang lawan hingga membuatnya terluka meskipun luka ini tidak seberapa tapi harga dirinya sebagai panglima perang ikut terluka.

Setelah itu perang yang tadinya di perkirakan akan berlangsung selama dua puluh hari menjadi selesai dalam waktu dua belas hari saja karena Duke Ethaniel yang mengamuk meluluh lantakkan pasukan musuh, The Crimson eyes benar-benar mengejar pasukan Kahir sampai ia berhasil memenggal kepala panglima lawan tersebut.

THE SCENT OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang