Pukul 01.00 dini hari Kharin masih sibuk dengan laptop di depannya, dan handpone yang tersambung dengan Lana.
" Coba geh analisis yang tahun kemaren agak sedikit di rangkum buat evaluasi tahun ini" Sahut suara parau dari sebrang telpon.
"Hmm" Jawab Kharin dengan deheman.
" dah dah lah tidur aja , ngantuk kan, besok ada quis juga ." Lana menuruh Kharin untuk segera menyelesaikan kegiatan revisi .
" Iya " Kharin lngsung mematikan sambungan teleponnya.
Ia sama sekali tidak bisa memejamkan mata hingga pukul 2.20. Kharin memutuskan untuk sholat malam.
Dengan cahaya remang dan suasana yang senyap dan sepi. Di sujud terakhir yang panjang hingga di akhiri dengan salam, air mata yang sudah menggenang dipelupuk mata luruh perlahan bersama doa doa yang di lantunkan.
selepas sholat Ia memutuskan untuk tidur tentu dengan bantuan obat yang sering Ia konsumsi.
05.30 WIB
Kharin terbangun dengan nafas memburu, lalu langsung menengok ke arah jam dinding .Ia menepuk keningnya " Astaghfirullah kesiangan kann"
Kharin bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuhnya yang terlambat kurang lebih setengah jam.
Setelah melaksanakan kewajiban, Ia memilih untuk keluar dan membeli sarapan sebelum kelas paginya di mulai pukul delapan tepat.
Setelah membeli bubur ayam sebagai menu pagi hari , Ia kembali ke kostannya dan langsung bersiap siap untuk berangkat ke kampus.
...
Setelah bergulat dengan quiz yang membuatnya uring uringan, Ia memutuskan untuk pergi ke arah taman gedung rektorat yang menjadi center dari kampusnya.
Di kursi bundar tepat di bawah pohon Trembesi , Kharin duduk dengan mengeluarkan ipad , sesekali memakan camilan yang Ia bawa.
Sekitar setengah jam Ia berleha leha, tak lama kemudian datang orang bertubuh tinggi tegap tergopoh gopoh ke arah Kharin.
" Mbak " Panggilnya.
" Lo ni , kebiasaan banget hp di silent , gua cari kemana mana ga nemu " Omel adik tingkatnya .
" ngapa si ky ngapa? "
" Gua mau ceritaa " Ucapnya ikut bergabung duduk di samping Kharin.
" Dih ngapa lo, ga biasanya ? " Tanya kharin heran, karena anak itu jarang sekali mendatanginya dengan alasan sibuk .
" Ih ini tentang kak ozan." Ucap Rizki dibuat serius namun gagal , dan berakhir tertawa terbahak bahak .
Kharin menghadap ke arah rizki dengan ancang ancang mencubit lengannya.
" Oke oke gua serius " Lanjut rizki.
" Jadi waktu kemaren gua balik ke Lampung , kan naik bis ya , libur semester kemaren ni loh."
" Terus di pool balam gua ketemu anjai "
" Dia juga agaknya lagi balik, terus nunggu bareng lah di depan warung gitu, tapi kan gua dijemput Mbak Sasa buat ke kondangannya sepupu di balam , terus dia langsung balik" Jelas Rizki dengan cepat.
" Gak nanya apa apa si, cuma ya itu dia tnya kejelasan lo sekarang lanjut dimana"
Kharin yang awalnya berekspetasi tinggi dengan fikirannya seketika senyumannya sirna. Ia beralih mencubit lengan Rizki.
" Njir kenapa gua jadi di cubit si, ana mencoba berkata jujur ya kaks" Rizki mengelus elus tangannya perlahan.
" Lo ngeselin sumpah " Kharin langsung mengalihkan atensinya kembali ke arah ipadnya.
" Hehe ya maap, dah lah gua ada kelas abis ini, duluan yo" Ucapnya langsung meninggalkan tempat itu.
Kharin hanya mengangguk tanpa menoleh ke arah Rizki.
Setelah Kharin menyelesaikan tugasnya Ia bergegas ke ruang sekre untuk sekedar melepas penat.
Setelah sampai, Ia tak melihat siapapun di dalam ruangan. Niat hati ingin melepas penat malah tambah penat karena tak menemukan seorangpun di dalam ruangan yang Ia akan jadikan teman bicara.
Akhirnya Ia memutuskan untuk membuka komputer yang ada di sana dan mengerjakan tugas yang Al berikan beberapa hari lalu.
2 Jam kemudian
karena bersamamu semua- Loh rin ngapain " Al yang sedang bersenandung kaget, pasalnya Kharin jarang ke sekre di hari senin.
" Nih udh kelar" Kharin meyodorkan fleshdisk hitam ke arah Al
" Ga jadi ada kelas, mau ke kos males abis ashar ada kelas" sambung Kharin
" Owalah , maturnuwun nggeh buk" Ucap Al bercanda diselingi tawa ringan.
" Lana mana dah , orang orang mana , tumben sepi banget di sini" Tanya Kharin memecah keheningan.
Al yang sedang memainkan phonecell mengalihkan atensinya " Lo lupa dia orang anak teknik pada lagi ada project besar untuk UAS ? "
" Lana ?"
" satu, dua, tiga" Al menjentikkan jarinya
Bersamaan dengan datangnya laki laki bertubuh tegap dengan tas yang ada di bahunya.
" Bisa pas gitu bang , cenanyang lo?" Kharin tertawa pelan.
" Ngapain lo disini ?" Tanya Lana ke Kharin
" Ga jadi ada kelas, mau ke kos males abis ashar ada kelas, bentar lagi azan kan ya"
" Yoi" Jawab Al dan Lana berbarengan.
" Ya udah , abis sholat disini gua langsung cabut"
" Kita ke masjid dulu ye, ti ati lo ntar" Pamit Lana ke Kharin dan langsung melenggang pergi.
Setelah selesai sholat Kharin langsung pergi ke gedung B yang tak jauh dari ruang sekre. Ia berjalan santai sesekali melihat phonecell yang ada digenggamannya. Tatapan Kharin jatuh kepada pria berkemeja casual berjalan kearahnya sambil mengetikkan sesuatu di phonecellnya tentu tak sadar dengan siapa yang ada dihadapannya.
Kharin yang sadar, seketika berjalan sedikit cepat dan berpura pura sedang menjawab telepon dengan tangan yang sedikit menutupi mulutnya seolah olah sedang membicarakan sesuatu. Padahal tak ada satupun orang yang menghubunginya.
Ya, dia Fauzan yang sedang berjalan ke arah Kharin, awalnya Ia tidak sadar namun lama kelamaan Ia sedikit tersadar, langsung berbalik dengan sedikit ragu Ia memanggil " Rin ?"
Kharin mematung dan berhenti beberpa detik, dan langsung berjalan cepat menghiraukan panggilan yang terdengar jelas di telinganya.
" Kharin !?" Kini panggilnya sedikit lebih keras, karena jarak mereka yang sudah sedikit jauh. dan Kharin pun tentap melengang pergi.
Kharin sangat penasaran namun Ia urungkan karena waktu kelas sorenya akan segera dimulai di sisi lain Ia berfikir hanya merasa ada yang salah dengan pendengarannya.
Semarang, 27 November 2023
![](https://img.wattpad.com/cover/257005022-288-k691879.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
R̶u̶a̶n̶g̶ ̶h̶a̶m̶p̶a̶
Fanfiction"Capenya gua harus ngadu ke siapa sih lan ? " . . . . . . Starting 31/Jan/2021