oma

12 1 0
                                    

Happy reading









"Bisa dengerin saya baik baik dulu? Ini sedikit penting"

"Sedikit atau penting? Kalau bicara itu harus benar, untuk apa anda menyuruh kami belajar mati matian kalau anda sendiri tidak pandai" balas arsen kepada ayahnya yang duduk di seberang sana, sedangkan alleta hanya diam mendengarkan.

"Terserah, ayah hanya ingin menyampaikan kepada kalian bahwa oma akan berkunjung kesini hari ini. Maaf saya tidak bisa menemani kalian, saya ada sedikit urusan"

"Ayah, apa urusan mu itu lebih penting dari anak anak mu ini"

"Sudahlah alletta, memang nya apa yang bisa kamu harapkan dari dia"

"Tapi itu kan oma, gue nggak berani kak arsen"

"Saya usahakan untuk pulang cepat, hati hati dirumah. Kabari jika terjadi sesuatu, ayah pamit"

Sesudah ayahnya pamit, alletta merubah gaya duduknya menjadi rebahan di sofa sedangkan arsen, dia bermain di ponselnya.

"Lo sebenci itu sama ayah kak?"

"Lo pikir? Setelah dia menyuruh nyuruh kita untuk belajar sampai ngalahin albert einstein itu, gue baik baik aja?"

"Lebay, nggak sampai ke albert einstein juga lah"

"Pokoknya gue nggak bisa maafin dia"

"Ayah berubah saat bunda dibawa, padahal kan ayah baik banget, pengertian, nggak kayak sekarang yang setiap saat nyuruh belajar belajar belajar dan ninggalin kita untuk kerjaannya"

"Tuh tau, nggak usah peduliin dia lagi. Fokus aja sama dunia lo"

"Tapi gue rasa ada sesuatu yang bikin ayah berubah gitu, gue nggak bisa sebenci itu sama ayah"

"Allet, kalau lo mau bahas dia sama gue mending ga usah. Nggak guna"

"Ck, lo mah nggak asik. Gue mau kerumah aron aja"

"Ngapain lo jauh jauh kesana, sini aja temenin gue. Lo jahat banget sih, masa lo ninggalin gue bareng oma"

"Aron udah pindah kerumah kosong depan itu, kudet lo kak. Dah kak arsen"

"Heh gue ikut!"

"Buruan, gue tinggal nih!"

Dengan segera arsen berlari membawa handphone nya menyusul aletta yang sudah didepan pintu, mereka sudah keluar rumah menutup pagar dan berjalan kerumah aron yang pagarnya masih tertutup.

"SHAROOON, MAIN YUUUK"

"Oh iya, namanya sharon ya. Sa bisanya gue lupa" ucap arsen menertawakan diri nya sendiri dan sedikit menoleh kearah rumahnya yang bikin dia kaget.

"Ngapain lo kerumah gue? Kangen ya, ihuy neng alet kangenin aku" ucap sharon yang akhirnya muncul sambil membuka pagar yang bergembok.

"Iuh jijik"

Arsen menepuk nepuk bahu alletta dengan panik yang membuat orang itu merasa terganggu.

"Apaansih kak arsen, sakit"

"Roon, buruan cepat buka! Buruan ron"

"Kenapa sih lo kak, panik banget"

"Lihat di seberang, ada oma yang lagi pencet pencet bel rumah. Please ron buruan"

"Anjer, arooon ayo cepat"

"Iya iya, ini udah kebuka silahkan mas-" aron tercengang melihat tingkah 2 kakak adik itu, mereka masuk dengan segera ke dalam pekarangan rumah aron dan dengan segera menutup kembali pagar rumah aron itu.

The Real Family ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang