suatu hal

10 1 0
                                    

Happy reading 😉












"Aw! 😣"

"Nona? Bagaimana keadaan anda? Apakah pusing atau ada yang sakit?"

"Kepala saya, sakit! Sangat sakit"

"Sakit yang seperti apa? Bisa dijelaskan?"

"Sakit sekali dokter, sangat menusuk. Saya rasanya ingin pingsan saja, akh!!"

Alletta baru saja bangun setelah tertidur selama 10 jam, tapi begitu bangun alletta langsung merasakan sakit kepala yang sangat sangat sakit. Alletta sungguh tidak kuat menahannya, sekelebat bayangan juga terlintas di kepalanya.

Sepertinya alletta akan segera pulih, alletta akan tau semuanya, dia juga pasti akan berubah setelah tau semuanya.

Rasa sakit di kepala alletta tak kunjung mereda, hingga alletta kembali menutup mata karena pingsan. Sebegitu sakitnya sehingga alletta pingsan karena tak kuat menahannya.

Dokter yang sedari tadi juga terdiam karena tak tau hal itu akan terjadi saat alletta bangun, seharusnya hal ini nggak terjadi. Dokter ini menduga kalau kepala alletta dulunya pernah terbentur atau semacamnya, tapi kepada siapa dokter ini akan bertanya? Masa sama anak muda yang tertidur di kursi luar itu?

Mau bagaimana lagi, tak ada pilihan lain. Dokter itu keluar dari ruangan alletta dan mencoba membangun kan laki laki yang duduk sambil menutup matanya itu.

"Hm?" Pemuda itu hanya menggumam, terpaksa dokter itu menepuk laki laki itu lagi.

"Oh, ada apa dokter? Pasien sudah siuman?"

"Sebelumnya saya ingin bertanya, anda ada hubungan apa dengan pasien?"

"Sa--saya, em.. Saya sepupunya"

"Kalau begitu, saya ingin bertanya lagi. Apakah pasien pernah mengalami benturan di kepalanya?"

"Ah iya benar, memangnya kenapa dokter? Apa terjadi sesuatu pada pasien?"

"Tadi pasien sudah siuman, cuman dia mengeluh sakit kepala yang tidak bisa ditahannya. Akibatnya dia pingsan karena menahan sakit itu, apa benturan di kepalanya sangat parah dahulu?"

"Em itu, dia... Amnesia. Apakah itu kemungkinan kalau sepupu saya ingatannya kembali pulih dokter?"

"Amnesia ya? Kemungkinan besar pasien kembali mendapatkan memorinya yang hilang. Kalau begitu, saya pamit ya dan juga saya sarankan untuk pasien di bawa periksa ke spesialis yang menangani masalah kepala"

"Baik, kalau gitu saya boleh masuk dokter?"

"Karena anda hanya sendirian, baiklah saya izin kan"

"Terima kasih dokter"

"Sama sama"





















Alletta kembali siuman setelah tadi pingsan 1 jam yang lalu, dia melihat ada kepala seseorang yang tertidur disamping kasurnya.

Kondisi alletta sudah membaik, dia juga sudah ingat alasan kenapa dia bisa sampai masuk ke rumah sakit. Sungguh tak terbayangkan oleh alletta jika diri nya akan di kasari oleh ayahnya sendiri, selama ini dia hanya dimarahi dengan kata kata bukan dengan tangan.

Alletta yang bosan karena hening saja, memilih untuk pura pura batuk supaya laki laki ini terbangun dan setelah berhasil, alletta malah terkaget.

"Yovan?"

Alletta merasa dejavu, dia seperti pernah merasakan keadaan ini.

"Oh, hai allet. Gimana keadaan lo? Ada yang sakit?"

The Real Family ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang