Moa Jatraji, seorang psikiater yang didatangkan ke boarding school SMA Elang setelah seorang anak bernama Cakrawala Sadawira hampir membunuh teman satu dorm-nya yang ternyata adalah anak anggota dewan. Namun semuanya menjadi semakin rumit ketika ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca vote dulu.
Serius, nggak bo'ong. Chapter ini panjang banget. Ada lebih dari empat ribu kata, ini setara dengan dua chapter dijadiin satu.
Jadi aku mohon dengan sangat kepada kalian, ramaikan komentar di setiap paragraf yak!
Minimal 1k komen dan 1k vote dulu buat update ke chapter selanjutnya.
Yang udah baca chapter ini minta tolong tag aku di Instagram ya
⚠️ Harap bijak ketika membaca ⚠️
Are you ready?
® Happy reading ®
---000---
Playlist—Chandelier
Semua murid yang terlibat dengan insiden tragedi jatuhnya Kalingga kini telah berkumpul di ruangan khusus sidang kedisplinan SMA Elang.
Sedari tadi pandangan mata Wicak menyorot tajam Cakrawala yang saat ini berdiri di tengah podium sebagai tersangka utama. Sedangkan Tigu memantau jalannya sidang ini dalam keterdiamaan, meskipun begitu tatapannya tidak kalah tajam dengan Wicak.
Teman-teman Cakrawala duduk di kursi khusus saksi. Di sana ada Damar, Candrananta dan Laksmana selaku teman dekat Cakrawala yang juga memiliki hubungan erat dengan Kalingga.
Sidang dimulai dengan penyampaian masalah utama. Kemudian dilanjutkan oleh Dewangga yang juga sebagai saksi dari pihak Kalingga. Ia menyampaikan kesaksian yang memperberat Cakrawala.
"Saya juga mempunyai bukti bahwa saudara kembar saya tidak mengakhiri hidupnya sendiri, melainkan ada yang ingin mencoba membunuhnya," ucap Dewangga seraya menatap wajah Cakrawala dengan tatapan permusuhan yang kental.
Dewangga memutarkan rekaman pembicaraan Kalingga sebelum akhirnya saudara kembarnya itu ditemukan jatuh bersimbah darah.
Rekaman suara itu berhasil ia dapatkan usai sang ayah menghubungi pihak manajemen game, mengingat terakhir kali pembicaraan anaknya berlangsung dalam aplikasi game.
Namun dengan liciknya rekaman tersebut telah dipangkas oleh Dewangga, tidak ada percakapan tentang video yang sempat Kalingga dan Cakrawala perdebatkan. Dalam video itu yang terdengar hanyalah suara saling pukul serta teriakan Cakrawala pada Kalingga. Seolah memang sedari awal Cakrawala ingin menghabisi Kalingga.
