Night

416 41 9
                                    

huhf,,, YAK!!!! JAEMIN SHII,,, BISAKAH KAU MEMBERSIHKAN DAPUR SETELAH MENGGUNAKANNYA!!!!!" marah haechan

_________________________

Sedangkan 'jaemin' oknum yang membuat haechan marah malah asik memainkan hpnya sambilan tidur di atas kasur.

"YAK!!!!!!! LO DENGER GA SII!!!! AAAAA BISA BISA GUE GILA KALO TERUS TERUSAN SEKAMAR SAMA NI ORANG, PADAHAL BARU BEBERAPA HARI TAPI RASANYA MAU MATI AJA GUE" omel haechan yang terus saja berlanjut, namun tetap saja tangannya dengan telaten membersihkan semua kekacauan yang jaemin perbuat.

'Dugh'
Haechan melempar bantal sofa yang tergeletak di lantai ke arah jaemin yang langsung terkena tepat pada mukanya.

Jaemin menatap haechan dengan tatapan tajam tak lupa wajah datar dan dinginnya.

"apa?!!!! Mau marah lo? Sekali lagi lo brantakin ni kamar awas aja lo?"
-haechan

Jaemin tak menjawab dan berdiri membuka lemarinya.

'tak'
Jaemin menjatuhkan seikat uang di atas meja sofa. Yang jumlah nya sangat banyak.

"ini kan yg lo mau!" jaemin

"Bangsat lo!!! Lo kira gue pembantu lo apa? Gue punya duit sendiri ya bangke!"-haechan

Dengan kesal haechan menganmbil seikat duit yang jaemin kasih trus di lempar ke tong sampah yang berada di dekat dapur dan langsung masuk ke dalamnya tepat sasaran.

"gila ni orang! Bisa bisanya gue sekamar sama orang begini! Ga punya otak emang! Dia kira semua hal bisa di ukur pake uang! Gue udah capek capek ngebersihin. Jangan kan di bantuin, bilang trimakasih juga kagak. Kalo aja gue bisa udah gue penyek penyek tu orang" omel haechan terus menerus sambil menaiki tangga menuju kasur mengambil handuk dan kembali turun untuk mandi.

Sedangkan di sisi lain renjun sampai ke toko dalam keadaan ngos ngosan. Renjun masuk dan mulai merapikan barang barang di dalam toko lalu membalikkan label 'close' menjadi 'open'.

Renjun melirik kiri kanan, saat di rasa tidak ada orang, renjun mengambil sekotak pil obat di dalam saku bajunya dan meminumnya tergesa.

"ckk, kok malah sekotak? Gue lupa bawa lagi" -renjun
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.









































































Awalnya renjun fikir, dia bakal butuh waktu yang lama biar bisa bersosialisasi ataupun menghafal daerah kampus ke tempat kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya renjun fikir, dia bakal butuh waktu yang lama biar bisa bersosialisasi ataupun menghafal daerah kampus ke tempat kerjanya. Namun nyatanya, 1 bulan ia pindah ke sini, dia sudah terbiasa dengan lingkungan sekitarnya.

Terhitung kurang lebih 25 hari sudah terlewat setelah acara pengenalan kampus selesai di laksanakan. Renjun pun kini sudah mendapat pekerjaan tambahan. Yaitu menjadi waiters di sebuah cafee, yang kebetulan memang tempatnya bekerja saat masih tinggal di Seoul dulu.

Setiap sore dia akan bekerja di cafee, malamnya ia akan bekerja di toko GS25. (di indonesia sering di sebut alfamart atau indomart)

Seperti sekarang ini, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam yang artinya sudah waktunya renjun untuk menutup toko.

Renjun mengantongi kuncinya dan keluar toko berjalan menuju asrama. Sebenarnya jarak tempat renjun bekerja dengan area kampus tak terlalu jauh mungkin sekitar 20 menitan. Namun tetap akan terasa jauh jika berjalan kaki. Renjun memang tidak ingin naik bus ataupun taksi. Dia lebih memilih jalan kaki, selain sehat itu juga bisa menghemat uang, pikir renjun.

Dari kejauhan, renjun memicingkan matanya. Melihat seseorang didepan yang menurutnya familiar.

"sunbae!!"

Benar saja, saat orang itu melihat kebelakang renjun langsung saja berlari menghampiri sunbae ataupun roommatenya itu.

"sunbae habis dari mana?"
"sunbae mau ke asrama kan? Kita bareng ya?" tanya renjun.

Yang di tanya hanya diam. Renjun tersenyum karna tak ada penolakan dari sunbae nya itu, renjun akan menganggap sunbaenya meng iyakan pertanyaannya walau dengan diam.

"sunbae~"-renjun

"sunbae,,"-renjun

"huhf,, sunbae!" -renjun

"mau lo apa sih?" jaehyun yang jengah dengan sikap renjun pun berhenti dan menatap renjun kesal.
"hehe, itu mau aku. Dengerin suara sunbae." jawab renjun dengan cengirannya.

Jaehyun hanya menatap datar renjun lalu kembali melangkahkan kakinya.

"sunbae habis dari mana? Biasanya jam segini sunbae udah tidur" -renjun

"bukan urusan lo" -jaehyun

Renjun langsung mengalihkan pandangan ke arah jaehyun dan tersenyum karna jaehyun menanggapi pertanyaannya. Jujur saja, selama hampir sebuln ia sekamar dengan jaehyun. Pria itu sangat dingin dan kaku. Renjun selalu berusaha mengoceh agar ada pembahasan, walaupun ocehannya tak pernah di respon jaehyun.

Tapi kali ini jaehyun menjawab pertanyaannya. Bukan kah itu pertanda bagus? Saking senangnya renjun tak sadar tersenyum lebar dan terus menatap jaehyun sambil berjalan.

"eum sunbae, boleh gak aku nanyak sesuatu?" tanya renjun semangat.

"ckk, kan ga di jawab lagi!" ucap renjun yang tadinya sudah sangat semangat dengan mata berbinar senang, kini bahunya krmbali menyusut.

"sunbae?"-renjun

"apa? Lo mau nanya apa?" jawab jaehyun kesal dengan muka datarnya.

Renjun kembali tersenyum dan tak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari jaehyun. Tak ingin menyia nyiakan kesempatan, renjun mencari pertanyaan yang berkualitas tinggi, yang bisa membuatnya berlama lama dengan jaehyun.

"eumm, sunbae! Boleh ga ajarin aku bola basket? Aku ga sengaja liat di bawah nakas sunbae ada piala basket, berarti sunbae jago kan main basket,pliss sunbae bantu aku main basket. Pliss sunbae, aku mohon,,, ini perlu banget" -renjun

Entah akal dari mana, dari sekian banyaknya pertanyaan. Malah pertanyaan itu yang terlintas di kepala renjun. Tentu saja renjun berbohong jika ia menyukai basket. Renjun tak suka basket. Hanya saja ia pernah melihat piala di nakas jaehyun dan teringat keinginan teman dekatnya yang ingin bisa main basket. Muncullah pertanyaan itu di kepala renjun. Jika jaehyun mau mengajarinya, ia bertekad ingin bersungguh sungguh dalam basket dan berinisiatif akan menghadiahi piala basket untuk teman dekatnya itu. Namun semua planning yang renjun susun beberapa saat yang lalu seketika runtuh saat mendengar jawaban jaehyun.

"lo? Mau main basket? Lo cocoknya main lompat tali, lagian cowok pendek kaya lo ga bakal di terima di tim basket"-jaehyun

Ok, sepertinya jaehyun tidak tau kalau renjun sangat sensitif dengan kata 'pendek'. Ekkhem, semoga aja renjun ga bakalan ngamuk,,,,

"apa?!!!!pendek? Gue ga pendek ya. Lo nya aja yang kelebihan kalsium. Lo kira gue cewek main lompat tali? Kalo lo ga mau tinggal bilang engga!!! Gue juga ga mau kali di ajarin orang kaya lo,, lo...... Hmpptt" -renjun


































Hallluuuu readerss,,,,
Segini dulu ya.

Kalo ada typo" atau tidak kesesuaian mon maap ya :)

JANGAN LUPA KRITIK SARANNYA YA:)

New Day | Jaeren | Jaehyun | Renjun |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang