'prok prok prok prok'
Tepukan tangan yang meriah terdengar memenuhi ruangan aula sekolah.Semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut ikut memberi apresiasi tepukan tangan kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi bahkan beberapa kali memenangkan lomba nasional membawa nama baik sekolah, belum lagi lomba lomba antar sekolah dan banyak lagi.
'Renjun' si mungil yang mendapatkan apresiasi tersebut.
Renjun memang memiliki kepintaran yang bisa di katakan di atas rata rata.
Semua itu karna usaha dan kerja kerasnya sendiri. Renjun sadar, dia hanya seorang anak beasiswa, maka dia berfikir tak berhak untuk membuang waktu sia sia.Dia selalu meluangkan waktunya untuk belajar, walau di tengah kesibukan.
Renjun memang sangat sibuk. Bahkan tak ada waktu bermain dalam kamusnya. Dia akan selalu bekerja part time di saat ada waktu luang. Dan akan belajar di sela sela waktu part time. Itu semua dia lakukan untuk membiayai dirinya makan sehari hari.
Memang benar uang beasiswa yang di dapat bisa di sisihkan separuh untuk kebutuhan sehari harinya. Tapi renjun juga tak bisa selalu bergantung pada uang beasiswa yang di dapat. Tidak tau kan jika sewaktu waktu dia mendesak memerlukan uang yang sangat banyak. Dia juga harus membayar hutang yang pernah ayahnya pinjam yang nilainya tidak sedikit. 'memang ayah nya di mana? Kenapa harus renjun yang bayar?'
Renjun belum siap buat bicara soal ayahnya. Mungkin kalian akan tau nanti jika saatnya telah tiba.Kelulusan sekolah telah berakhir, renjun mendapat undangan beasiswa di beberapa kampus terbaik. Dia sedang memikirkan kemana dia akan melanjutkan studynya.
Bahkan kepala sekolah juga mengatakan renjun mendapat undangan beasiswa ke luar negri, namun langsung renjun tolak. Dia pikir di sini saja sangat melelahkan bagaimana di luar negri? Yang artinya renjun harus kembali terbiasa dan bersosialisasi dengan keadaannya di sana. Renjun lebih memilih melanjutkan studynya di sini saja.
Renjun berada di taman belakang sekolah saat ini, dia sedang mengosongkan waktu seharian penuh untuk memikirkan kelanjutan study dan hidupnya.
Asik memandangi taman belakang sekolah, getaran yang berasal dari saku celana renjun terus saja bergetar.
'drrrrtt'
'ddrrrtt'
'ddrrrrt'Renjun mengambil hp di saku celana nya yang terus saja bergetar sedari tadi.
"huhf" -renjun
Renjun menghela nafas sebelum menganggat panggilan.
"hall..." -renjun
"INJUNNNNNN.."
"ga usah treak chan, kuping gue masi normal, belum tuli" -renjun
"ehehehe, iya maap. Oh iya, gue denger lo dapat kelulusan terbaik ya di sekolah?" -haechan
"heumm" -renjun
"aaaaaa, gue seneng banget,,, gue bakal kasi kejutan buat lo sebagai tanda kelulusan" -haechan
"gue ga butuh" -renjun
"lo masih marah sama gue?" -haechan
"pikir aja sendiri, udah,,, gue mau kerja. Nanti lo telpon lagi. By" renjun
'Tut'
Tanpa menghiraukan jawaban haechan, renjun langsung mematikan ponselnya sepihak.
Bukan apa, renjun masih agak kesel pada pria berkulit tan itu. Bisa bisanya haechan pindah ke luar negri, renjun nya ga di kabarin.
Masalahnya bukan pindah sehari atau dua hari, haechan sudah pindah setahun yang lalu, saat mereka berada di bangku kelas 2, dan bakal ngelanjut kuliah di inggris.
Haechan memberi kabar menyedihkan itu sehari setelah dia sampai di inggris. Apa apaan, renjun tidak terima. Bisa bisa nya haechan melupakannya, setidaknya kalau pun renjun nanti tidak ikhlas akan kepergian haechan,mereka bisa menghabiskan waktu sehari penuh sebelum kepergian echan, anggap saja salam perpisahan.
Sebenarnya renjun berbohong tentang dia akan bekerja, hari ini dia free, dia akan mempersiapkan keperluan persiapan untuk kampus yang akan di pilih nanti.
Kini dia beranjak dari taman belakang, waktu pulang sudah terlewat kurang lebih 3 jam yang lalu, namun renjun enggan untuk langsung pulang ke rumah. Pikirannya larut memikirkan kemana dia akan melanjutkan study nya.
Renjun berjalan ke arah gerbang dan duduk di halte. Tak butuh waktu lama bus sudah tiba.
Dapat renjun lihat dari arah luar banyaknya penumpang yang berdempetan di dalam bus, mungkin karna ini jam pulang kerja.
Sebenarnya renjun tidak terlalu suka keramaian dan berdesakan. Biasanya kalau bus itu penuh, renjun lebih memilih jalan kaki atau naik taksi saja. Namun kali ini dia harus berhemat dan renjun sedang malas jalan kaki. Maka dari itu dia lebih memilih naik bus yang sedikit berdempetan.
Sedari tadi, renjun bergerak gelisah saat berdiri di dalam bus. Pasalnya pria yang berada di belakangnya itu terus saja melecehkannya secara tidak langsung. Pria itu menggesek gesekkan kepunyaannya di belakang renjun, tangannya juga ikut meraba raba bokong renjun.
Renjun tak bisa apa apa, dia tidak berani berteriak meminta tolong karna dia sudah di lecehkan, namun dia juga tidak bisa berdiam diri menerima perlakuan pria itu padanya.
Mata renjun sudah memerah dan berair, jika berkedip sekali saja mungkin air mata nya langsung turun membasahi pipinya.
Namun tak lama setelah itu.....
'grep'
"hmmtppp"
JANGAN LUPA KRITIK SARANNYA YA :)
KAMU SEDANG MEMBACA
New Day | Jaeren | Jaehyun | Renjun |
Romansa"halo sunbae, udah makan? makan bareng yok!" -renjun "bisa ga sih?sehari aja ga usah gangguin gue?"-jaehyun "jun, gue bakal bantuin lo move on sama si jay brengsek itu" -haechan Berawal dari renjun yang di bantu jaehyun saat di serang preman, hingga...