•
•
•
"Ikut gw ke ruang osis"
Mora mencoba melepaskan genggaman tangan Zyan pada lengannya
"Lepasin anj,sakit tau ga" bentak mora karna pergelangan nya kini memerah
Zyan kaget melihat lengan Mora "sorry" Ucap Zyan
"Lagian ngapain lagi si lo nyuruh gw ke ruang osis" bentak Mora pada Zyan yang sibuk mengajak nya keruangan mematikan selain ruangan BK.
"Lo disuruhkan buat nanyain soal kegiatan ke gw?"
"Hmm." Mora hanya berdehem.
"Lo harus ikut Kegiatan Pramuka sa-,"belum selesai Zyan bicara Mora sudah tak setuju dengan hukuman nya kali ini.
Bagaimana tidak Pramuka hanya akan merusak kulit mulusnya dia harus panas-panas,di bentak walaupun udah biasa,tapikan cukup di rumah aja masa di sekolah iya juga.
"Gw ga mau." Tolak Mora mentah-mentah.
Zyan menghela napasnya panjang "satu bulan doang,dan itu juga ga tiap hari kok 1 minggu paling enggak 2 kali latihan" jelas Zyan
"Ya" mora langsung pergi menuju kelasnya
....
"Lo berdua harus ikut kegiatan Pramuka bareng gw,kalo kalian ga mau liat aja" ancam mora pada Aya dan Elyn
"Ga ah kita ga mau panas Ra,lagian lo ngapain ikut kek gituan, ribet" ujar Aya
"Gimana lagi itu hukuman gw"
"Tumben lo nurut" ujar Elyn
"Bisa budek gw denger suara bu hesti" ucap Mora sambil mengoyang dikit daun telinga nya.
"Mulai nya kapan?" Tanya Aya
"Ga tau,nanti gw tanyain lagi"ucap mora lalu menidurkan kepalanya di atas meja
"Kalo ga disuruh datang kita ga usah datang" lanjut nya lalu memejamkan matanya
"Assalamualaikum" ucap bu yuyun guru Sejarah. 99,99% murid di sma Nusa Bangsa menyukai guru satu ini
Karna hanya dia lah satu satunya guru yang membiarkan murid tidak mencatat pelajaran nya dan tidur di dalam kelas selagi tidak mengganggu teman
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka serentak
"Sampai mana pelajaran kita?" Tanya bu yuyun saat sudah terduduk di bangku guru
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Home
Short StoryFollow dulu baru baca ya sayang⚠︎ Jangan lupa vote juga ya cintaa!! Amora Zylvanxa Xavellya dia adalah gadis yang saat ini sangat iri melihat anak perempuan lain yang di cintai hebat oleh ayah mereka, bagaimana bisa semesta memberikan Ayah yang sam...