MENGGAPAI BINTANG [END]

rindu

     kenangan yang indah dan tertinggal begitu banyak, justru membuatku menangis. fotomu, sisa chatting mu, sisa log panggilan denganmu, tertinggal diam di dalam ponselku dan menjadi saksi bisu.

     aku rindu dirimu yang dulu. aku rindu kita yang dulu. yang selalu menghabiskan waktu bersama mulai terbitnya matahari hingga tengah gelapnya malam. aku rindu ketika kamu selalu membujukku ketika aku marah dan menghilang. segala cara kamu coba supaya aku terbujuk. aku rindu ketika malam kita saling bertukar cerita dalam telepon. aku rindu dirimu yang selalu ada untuk aku. yang menjadi tokoh gagah ketika aku tak punya rumah untuk bercerita. kamu lah yang selalu menjadi pendengar segala cerita ku. tetapi, disaat kamu memilih menjalani hidup masing masing. aku masih berusaha mencari topik percakapan supaya kita tak berhenti disini saja.

     hal seperti itu, yang hanya ada pada dirimu, yang tak bisa ku dapatkan dari orang lain. ternyata, sulit juga jauh cinta pada orang lain.

     kamu adalah orang yang membuatku senyaman ini. merubahku menjadi pribadi yang lebih baik. melarang ku bermain hujan hujanan yang bisa membuat ku jatuh sakit.

     [11/11/2022 07.51] ..: jangan ujan" lgi wes
     [11/11/2022 07.51] ..: kmu ntar sakit lagi

     semenjak kamu menghilang, aku semakin suka bermain hujan hujanan. entah sakit atau tidak, aku akan tetap melakukannya.

     hujan, sarana untuk aku mengingatmu. ketika disore hari langit mulai menurunkan air hujannya yang begitu deras. hingga membuat sekolah banjir, begitu juga rumahku.

     [10/11/22] aku menghabiskan waktu sore ku bermain hujan hujanan, begitu juga dengan kamu.

     tetapi tenang saja, aku pasti bisa melaluinya. menjalani hidupku tanpa adanya notifikasi darimu. salah satu hal yang kutunggu tunggu meskipun itu takkan kembali.