9. bedebah?!

7 0 0
                                    

☄️



"AHHH"
Rupanya pria itu sedang mabuk, ia meminum alkohol sangat banyak.


"APA YANG KAU LAKUKAN?"
"KAU MABUK LAGI? OMG!"
"KAU ADALAH KEPALA KELUARGA, APA YANG KAU LAKUKAN?!"
"SADARLAH"
Teriak seorang wanita yang tiba tiba masuk ke dalam ruangan itu.


"Hei wanita sialan, diam lah"
"Kau dan anakmu hanya beban di rumah ini, sangat tidak berguna"


Mendengar kalimat tersebut yang keluar dari mulut suaminya ia mulai terisak karena sakit hati.


"AHH BEDEBAH SIALAN, Kau ini datang lalu menangis?"
"Memang tidak berguna"

PLAKK

Suara tamparan itu terdengar sangat nyaring. Dan sng wanita hanya mampu menangis merasakan sakit, ia. Sudah lelah karena sudah terlalu sering suaminya itu selalu memukulinya dan melakukan KDRT.


Terlihat di wajahnya sekali lebam lebam dan bekas cakaran yang dilakukan oleh suaminya kepadanya.


Ia sebelumnya berniat melaporkan polisi, tapi ia sadar bagaimanapun itu lelaki tersebut tetap suaminya dan ayah bagi anaknya.

"Bunda?"
"Bunda ngga papa?"
Ucap seorang anak laki laki yang tiba tiba memasuki ruangan tersebut karena ia mendengar keributan dan suara tamparan yang keras.

Bunda Zewa hanya menggelengkan kepala karena ia sudah tak kuat menahan sakit.

"APA YANG AYAH PERBUAT SAMA BUNDA?"
"AYAH TAMPAR BUNDA?"
"KALO GITU AYO TAMPAR ZEWA, TAMPAR ZEWA AJA!"
"KENAPA? KENAPA AYAH NGGAK TAMPAR ZEWA AJA?"

Zewa benar benar murka melihat apa yang telah dilakukan oleh ayahnya kepada bundanya.

"KAU HANYA ANAK KECIL MENDING KAU PERGI"

"BUKAN KAH ANDA YANG SEHARUSNYA PERGI?"
"RUMAH INI TIDAK MENERIMA PENGHUNI YANG TIDAK TAU DIRI SEPERTI ANDA!"
"DAN MENURUT SAYA ANDA YANG SEHARUSNYA PERGI"


Sang ayah hanya terdiam, ia menahan seluruh emosinya, karena ia sadar apa yang ia perbuat tadi sangatlah hal yang salah.


"Saya berkata kepada anda, bahwa pergilah dari rumah ini!"
"Dan jangan dekati Acha"


"Ck, Acha? Perempuan yatim itu?"
"Oh ayolah anak muda, kenapa harus dia"


Zewa hanya diam dan menahan  seluruh emosinya, ia juga harus mengontrol emosinya yang semakin meluap mendengar ucapan ayahnya itu.


"Ck, baiklah aku akan pergi"
"Tetapi untuk Acha, entahlah aku bisa bermain main dengan nyawanya, atau bahkan nyawamu?"
Ucap ayahnya dengan berseringai.


Ia pun berlalu pergi, sebelum itu ia meninju perut Zewa dengan keras, lalu ia tinggalkan begitu saja di ruangan itu.





☄️☄️☄️

FUTURE CHASER | A and Z Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang